Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deretan Tanaman Hias yang Dapat Membersihkan Racun Dalam Asap Rokok

Kompas.com - 28/10/2022, 21:55 WIB
Aniza Pratiwi,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa varietas tanaman hias yang diletakkan di dalam ruangan dapat menyerap racun dan polusi. 

Tak heran, banyak orang meletakkan tanaman di dalam rumah selain menggunakan alat elektronik pembersih udara.  

Baca juga: Bisakah Tanaman Hias Menyaring Asap Rokok di Dalam Ruangan?

Namun, apakah tanaman hias bisa membersihkan racun dalam asap rokok? 

Dilansir dari Home Guides SF Gates, Jumat (28/10/2022), penelitian tentang tanaman pembersih racun dalam asap rokok dimulai pada 1960-an sebagai proyek perbaikan kerusakan lingkungan yang dilakukan di fasilitas perang biologis.

Pada 1970-an, NASA mengadaptasi penelitian untuk mengatasi pencemaran lingkungan di stasiun luar angkasa Skylab.

Peneliti NASA mengidentifikasi ada beberapa tanaman yang dapat memecah gas beracun  dalam asap rokok menjadi komponen yang tidak berbahaya. 

Baca juga: 8 Penyebab Daun Tanaman Hias Indoor Menguning

Asap rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia, ratusan di antaranya berbahaya dan sekitar 70 diketahui menyebabkan kanker.

Meski asap rokok tidak ditargetkan dalam penyelidikan NASA terhadap pencemaran lingkungan dalam sistem tertutup, beberapa racun dalam asap rokok dipetakan.

Ada beberapa senyawa kimia berbahaya yang dihasilkan dalam asap rokok, termasuk benzena, formaldehida, arsenik dan tuolena. Semua senyawa ini beracun.  

Baca juga: 5 Tanaman Hias untuk Meja Kerja yang Bisa Berikan Aura Positif

Tanaman dedaunan

Ilustrasi tanaman hias English Ivy. SHUTTERSTOCK/PHUTTHARAK Ilustrasi tanaman hias English Ivy.
Tidak ada tanaman yang menghilangkan semua racun yang dihasilkan rokok, tetapi banyak yang unggul dalam memproses beberapa bahan kimia.

Ilmuwan NASA, di bawah kepemimpinan BC Wolverton, mengidentifikasi 10 tanaman yang berkinerja baik.

Tanaman dedaunan dapat menghilangkan senyawa beracun formaldehida, termasuk tanaman dedaunan berdaun lebar seperti philodendron (Philodendron spp.) dan golden pothos (Epipremnum aureum). 

Selain itu, spider plant atau tanaman laba-laba (Chlorophytum comosum) dapat menyerap formaldehida, English ivy (Hedera helix), dan dracaenas (Dracaena marginata, Dracaena Janet Craig dan Dracaena “Warneckei”) dapat menetralkan benzena. 

Baca juga: Catat, Ini Tanaman Hias Terbaik dan Terburuk Menurut Feng Shui 

Tanaman berbunga 

Para peneliti menemukan beberapa tanaman berbunga juga dapat melawan bahan kimia asap rokok seperti tanaman dedaunan.

Chrysanthemum morifolium atau Dendranthema morifolium dan aster Gerbera (Gerbera jamesonii) dapat menyerap benzena.

Selain itu, bungan krisan dan azalea (Rhododendron spp.), juga dapat menyaring senyawa formaldehida. 

Baca juga: 4 Cara Meletakkan Tanaman Hias di Kamar Tidur 

Keperluan tanama dalam ruangan

Ilustrasi bunga krisan.Shutterstock/Tibesty Ilustrasi bunga krisan.
Namun, Wolverton dan penelitinya menemukan bahwa meletakkan satu tanaman di dalam ruangan sembilan meter persegi dapat memberikan perubahan secara signifikan. 

Artinya, ruang yang besar membutuhkan tanaman yang banyak untuk membersihkan asap rokok dari ruangan 

Mereka juga menemukan bahwa akar tanaman berperan menarik karbon dan nutrisi tanaman lainnya dari racun saat mereka melewati tanah. 

Baca juga: 8 Cara Mendekorasi Rumah Kontrakan dengan Tanaman Hias

Tanaman antipolusi yang bagus adalah tanaman yang tumbuh subur di bawah kondisi cahaya rendah. 

Meski tidak ada tanaman atau kombinasi tanaman yang secara efektif menetralkan ribuan bahan kimia dalam asap rokok, penggunaan tanaman hijau tertentu terbukti membantu membersihkan karbon dioksida, hidrokarbon berbahaya seperti benzena, serta senyawa organik seperti formaldehida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com