JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki sofa yang awet digunakan tentu menjadi harapan bagi setiap orang yang memilikinya.
Namun, cara penggunaan maupun perawatan sangat memengaruhi masa pakai maupun kerusakan pada sofa.
Jadi, kamu perlu menghindari hal-hal yang dapat membuat sofa cepat rusak agar bisa menggunakannya lebih lama.
Baca juga: 5 Tanda Harus Mengganti Sofa Segera
Dilansir dari beberapa sumber, Selasa (25/10/2022), berikut ini adalah enam hal yang menyebabkan sofa cepat rusak.
Perlu diingat bahwa sofa digunakan sebagau tempat untuk duduk, bukan berbaring atau tidur (kecuali sofa bed yang dirancang khusus untuk tidur).
Jika kamu sering berbaring atau tidur di sofa biasa, itu membuat rangkanya menjadi rusak dan bantalan sofa kempes akibat beban dan penggunaan yang lama.
Berbaring di sofa untuk tidur siang boleh saja dilakukan, asalkan hanya selama satu sampai dua jam, bukan untuk tidur semalaman penuh selama delapan jam lebih.
Baca juga: 5 Rekomendasi Meletakkan Sofa di Ruang Tamu agar Nyaman
Paparan sinar matahari dapat menyebabkan warna sofa memudar dan memburuk seiring berjalannya waktu.
Karena itu, penting bagimu untuk tidak meletakkan sofa di tempat yang terpapar sinar matahari.
Jika bagian belakang sofa terkena sinar matahari sepanjang waktu, itu akan membuatnya memudar.
Ketika duduk di sofa, tidak sedikit orang memiliki area duduk favorit dan selalu akan menempati area tersebut.
Namun, duduk di area sofa yang sama berkali-kali dapat merusak permukaan sofa sedikit demi sedikit.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Sofa Cepat Rusak
Jadi, gantilah area atau titik dimana kamu duduk di sofamu. Jika hari ini duduk di bagian kiri, besoknya duduk di bagian kanan dan hari selanjutnya duduk di tengah.
Mendistribusikan berat yang menimpa permukaan sofa secara merata dari waktu ke waktu akan menghindari kerusakan di satu titik.
Jika kamu ingin sofa milikmu tahan lama, penting bagimu untuk selalu merotasi atau mengganti posisi cushion (bantalan sofa) secara rutin.
Namun, hal ini hanya berlaku bagi sofa yang memiliki cushion lepas-pasang. Balik cushion, kemudian tukar posisi dengan cushion lainnya.
Membalik dan menukar cushion akan memungkinkan adanya sirkulasi udara sekaligus membuat cushion tetap pada bentuk yang sama.
Baca juga: Jangan Lakukan 8 Kesalahan Ini saat Membeli Sofa
Dengan rutin merotasi cushion, itu juga dapat menghambat sofa jadi mengendur atau kempes.
Hal ini merupakan poin paling penting yang tidak boleh dilakukan pada sofa milikmu.
Sebuah sofa (khususnya yang bantalannya berbahan kain) mudah menyerap debu, kotoran, dan bau.
Meski secara kasat mata tampak tidak kotor, sangat mungkin kalau sofa tertutup dengan partikel-partikel debu, sel-sel kulit yang terkelupas, remahan makanan, dan lain sebagainya.
Tidak peduli seberapa bersih sofamu tampak di mata, itu pasti akan menjadi kotor sehingga kamu perlu membersihkannya secara teratur untuk memperpanjang umurnya.
Baca juga: 4 Cara Membersihkan Sofa Bekas agar Tampak Baru dan Wangi
Pastikan sofa terhindar dari noda akibat kotoran atau remahan makanan. Tapi, mencegah hal itu terjadi bisa tidak mungkin.
Jadi, ketika sofa terkena tumpahan noda dan kotoran, pastikan untuk segera membersihkannya saat itu juga.
Menunda pembersihan noda sama artinya dengan membiarkan noda mengering, yang pada akhirnya susah untuk dihilangkan.
Susah atau tidaknya tugas membersihkan sofa memang tergantung dari bahan pelapisnya.
Baca juga: Simak, Ini Trik Menghilangkan Aneka Noda pada Sofa Kulit Putih
Namun, jika tidak merawatnya dengan baik dan cenderung menyepelekan noda, kamu berisiko merusak sofamu selamanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.