JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam mencuci pakaian, Anda akan dihadapkan pilihan deterjen pencuci pakaian yang paling umum, yakni deterjen cair dan bubuk.
Lantas, apa yang membedakan kedua jenis deterjen ini? Dilansir Cnet, Senin (10/10/2022) dalam mencuci pakaian, deterjen bubuk dan cair tidak jauh berbeda.
Deterjen cair lebih baik dalam menghilangkan noda berminyak, sedangkan deterjen bubuk lebih baik dalam menghilangkan tanah dan jenis kotoran serupa. Pertanyaannya adalah, mana yang lebih baik untuk mencuci pakaian dan mesin cuci? Berikut penjelasannya.
Baca juga: Cara Mengusir Kecoa Menggunakan Deterjen
Saat mencuci pakaian menggunakan deterjen cair, pemilihan suhu air tak menjadi masalah. Ketika Anda memilih suhu air hangat atau panas, deterjen cair akan bercampur dengan mudah karena bentuknya yang sudah cair.
Namun, beberapa merek deterjen bubuk tidak larut dengan baik dalam pengaturan air dingin, terutama dalam mesin cuci efisiensi tinggi.
Karena sebagian besar pakaian harus dicuci dengan air dingin untuk mencegah penyusutan dan pewarna dari pemudaran, ini akan menjadi masalah dengan cepat.
Jika suhu air di bawah 20 derajat celcius, Anda mungkin menemukan sedikit sisa deterjen pada pakaian setelah dicuci, yang memerlukan siklus putaran ekstra untuk menghilangkannya. Ini menambah keausan pada mesin cuci dan pakaian.
Baca juga: 4 Bahan di Dapur yang Bisa Jadi Pengganti Deterjen untuk Cuci Pakaian
Deterjen bubuk juga dapat meninggalkan gumpalan deterjen yang tidak larut di bagian mesin cuci.
Seperti yang dapat Anda bayangkan, ini dapat menyebabkan kegagalan fungsi. Ini terutama memengaruhi sistem drainase mesin cuci.