Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Merawat Mesin Cuci Bukaan Depan agar Tahan Lama

Kompas.com - 07/10/2022, 14:51 WIB
Nabilla Ramadhian,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini, model mesin cuci sudah beragam lantaran masyarakat bisa memilih apakah ingin menggunakan mesin cuci top loading (bukaan atas) atau mesin cuci front loading (bukaan depan).

Masing-masing model mesin cuci ini memiliki keuntungan tersendiri, misalnya mesin cuci bukaan depan yang lebih praktis bagi orang-orang dengan hunian mungil dan ingin menghadirkan mesin pengering pakaian.

Baca juga: Cara Mengelompokkan Peralatan Pembersih Rumah Berdasarkan Warna

Sebab, mesin pengering pakaian bisa ditaruh dengan cara ditumpuk di atas mesin cuci bukaan depan. Selain itu, bagian atas mesin cuci juga bisa dimanfaatkan untuk menaruh beragam produk pembersih pakaian.

Inilah yang membuatnya cukup digandrungi di kalangan masyarakat, meski harganya sedikit lebih mahal daripada mesin cuci bukaan atas. Walhasil, orang-orang pun lebih berhati-hati dalam menggunakannya.

Cara merawat mesin cuci bukaan depan

Ilustrasi mesin cuci, ilustrasi mencuci bantal dengan mesin cuci. SHUTTERSTOCK/PIXEL-SHOT Ilustrasi mesin cuci, ilustrasi mencuci bantal dengan mesin cuci.

  • Biarkan pintu sedikit terbuka

Director of Sales & Marketing PT MLC Indonesia, Gustian Pribadi, mengatakan bahwa mesin cuci bukaan depan harus dirawat seperti perabot rumah tangga lainnya.

“Salah satu perawatannya adalah pintu. Pintunya punya magnet. Kalau mesin enggak dipakai, pintunya dibiarin nempel aja ke magnet, jangan ditutup rapat,” tuturnya kepada Kompas.com dalam Expo Clean & Expo Laundry 2022 di Jakarta International Expo Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Menurut Gustian, ini untuk membiarkan bau apa pun termasuk bau detergen keluar dari tabung mesin cuci sekaligus memungkinkan sirkulasi udara di dalam mesin.

Baca juga: 2 Permasalahan yang Umum Terjadi pada Mesin Cuci Bukaan Depan

  • Buka pintu dengan hati-hati

Gustian mengungkapkan, salah satu permasalahan yang umum terjadi pada mesin cuci bukaan depan adalah kerusakan pada pintu.

Gustian tidak menampik, kebanyakan mesin cuci bukaan depan untuk penggunaan residensial dan komersial saat ini sudah dibuat dengan material yang tahan.

Namun, potensi kerusakan pada pintu mesin cuci bukaan depan tetap ada jika pengguna tidak menutupnya secara hati-hati.

Mesin cuci home-grade mudah rusak karena tenaga yang menutup pintunya terlalu besar, kalau komersial untuk laundry biasanya lebih tahan,” ujar Gustian.

Oleh karena itu, katanya, pemilik mesin cuci tidak perlu menutup pintu dengan penuh tenaga hingga terbanting.

Baca juga: 5 Manfaat Menggunakan Mesin Cuci Bukaan Depan

Ilustrasi mesin cuci, Ilustrasi ruang mencuci.Unsplash/Pixel-Shot Ilustrasi mesin cuci, Ilustrasi ruang mencuci.

  • Seka kaca dan karet pintu

Kaca dan karet pintu mesin cuci bukaan depan bisa berjamur. Untuk mengatasinya, sembari membiarkan pintu sedikit terbuka usai mencuci pakaian, segera seka dengan kain lap kering.

  • Lakukan siklus pencucian kosong secara rutin

Tabung mesin cuci yang tidak terawat bisa berjamur dan berbau apak. Gustian menyarankan agar mereka dibersihkan dengan siklus pencucian kosong.

“Proses cuci tabung harusnya dilakukan setiap selesai pencucian dan pembilasan pakaian. Ini harus. Bisa pakai tablet cuci tabung, ada yang pakai pemutih 50 mililiter,” katanya.

Siklus pencucian kosong mengacu pada siklus pencucian tanpa pakaian. Jadi, tabung mesin cuci hanya mengolah air yang masuk untuk membersihkan diri.

Baca juga: Aturan Suhu Air yang Digunakan untuk Mencuci Pakaian

  • Sikat laci deterjen

Untuk laci detergen, perawatannya cukup menggunakan air dan sikat gigi berbulu lembut saja. Ini untuk memudahkanmu membersihkan residu detergen yang tidak larut saat siklus pencucian dimulai.

“Bersihinnya pakai sikat gigi berbulu lembut aja. Dibersihkan supaya enggak ada sisa detergen yang buat laci kotor dan korosi,” pungkas Gustian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com