Plus Minus Menggunakan Bak Cuci Piring Stainless Steel

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada beragam material yang cocok untuk dijadikan sebagai bak cuci piring, tetapi salah satu yang sering digunakan adalah stainless steel.

Selain karena harganya yang cukup terjangkau, perawatannya tidaklah sulit. Stainless steel pun merupakan salah satu material yang paling tahan lama.

Baca juga: 3 Cara Mengatasi Saluran Bak Cuci Piring yang Mampet

Bak cuci piring stainless steel tidak mudah terkelupas atau retak seperti jenis enamel atau porselen, tahan akan noda, dan tidak mudah korosi.

Kendati demikian, setiap material memiliki plus dan minusnya tersendiri. Lantas, apa plus minus menggunakan bak cuci piring stainless steel?

1. Ketahanan

PIXABAY/BRETT_HONDOW Ilustrasi wastafel dapur berbahan stainless steel.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, stainless steel adalah salah satu material yang paling tahan lama. Untuk karat sendiri, mereka memang cukup tahan akan hal tersebut.

Namun, seperti dilansir Home Guides SFGate, Selasa (6/9/2022), material ini tidak bisa terkena kontak yang terlalu lama dengn pemutih klorin, asam muriatik, pelarut, dan bahan pembersih yang kasar atau abrasif.

Baca juga: Mudah, 5 Cara Menghilangkan Bau Saluran Air Bak Cuci Piring

Mereka dapat merusak lapisan stainless steel dan membuatnya rentan terhadap korosi. Ketebalan baja juga berperan dalam ketahanan wastafel terhadap goresan dan penyok. Semakin tebal baja, semakin tahan lama wastafel.

2. Datang dalam banyak pilihan

Bak cuci piring stainless steel datang dalam banyak pilihan, mulai dari desain undermount dan drop-in, hingga bentuk dan konfigurasi wastafel.

Jenisnya pun cukup beragam. Kamu bisa mendapatkan wastafel ganda, tunggal, atau jenis yang khusus untuk ditaruh di sudut meja dapur.