Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Membuat PGPR dan Mengaplikasikannya pada Tanaman

Kompas.com - 07/08/2022, 13:22 WIB
Siti Nur Aeni ,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Plant growth promoting rhizobacteria atau PGPR adalah kelompok bakteri yang berperan meningkatkan pertumbuhan tanaman.

Bakteri PGRP memanfaatkan eksudat dari tumbuhan yang ditumpanginya. Meski demikian, PGPR tidak merugikan tanaman. Kehadiran bakteri ini justru bisa meningkatkan pertumbuhan tanaman. 

Baca juga: Mengenal Bakteri PGPR dan Fungsinya untuk Tanaman

Bahkan PGPR menjadi salah satu upaya mewujudkan pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Secara alami, kelompok bakteri ini sudah ada di sekitar area pertanaman. Namun, jika ingin mengoptimalkan pertumbuhan tanaman, Anda bisa menambahkan PGPR yang sudah diperbanyak atau dibuat sebelumnya.

Lantas, bagaimana cara membuat PGPR?

Mengutip dari situs milik Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian RI, Minggu (7/8/2022), berikut cara membuat PGPR. 

Baca juga: 6 Penyakit Tanaman Jagung yang Disebabkan Jamur, Bakteri, dan Virus

Cara membuat PGPR

Ilustrasi PGPRfreepik.com/rawpixel-com Ilustrasi PGPR

Cara membuat PGRP tidaklah sulit. Anda bisa membuatnya di rumah menggunakan alat dan bahan yang ada di dapur.

Pembuatan PGPR diawali dengan menyiapkan biang PGPR terlebih dahulu. Biang PGPR bisa didapat dari akar bambu atau akar putri malu sebanyak 250 gram. Setelah itu, rendam akar tanaman tersebut ke dalam seliter air selama tiga malam.

Selain biang PGPR, Anda juga perlu menyiapkan bahan-bahan lain seperti: 

Baca juga: Ketahui, Ini Cara Memberikan Pupuk pada Tanaman Hidroponik

  • 20 liter air bersih.
  • Dedak atau bekatul sebanyak setengah kologram.
  • Terasi
  • Satu sendok makan air kapur sirih. 

Setelah itu, rebus keempat bahan sampai mendidih dan didinginkan. Setelah dingin, campurkan bahan yang sudah direbus ke dalam seliter biang PGPR yang sudah dibuat sebelumnya.

Tutup rapat bahan pembuatan PGPR dan diamkan selama satu sampai minggu. Setelah itu, PGPR sudah bisa diaplikasikan ke tanaman.

Baca juga: Cara Membuat Pupuk Organik dari Limbah Batang Pisang

Cara aplikasi PGPR pada tanaman

Ilustrasi menyemprotkan pupuk organik cair ke tanaman. SHUTTERSTOCK/TAWANROONG Ilustrasi menyemprotkan pupuk organik cair ke tanaman.

PGPR bisa diaplikasikan pada benih, bibit, atau tanaman yang sudah dewasa. Berikut penjelasan lengkapnya.

  • Aplikasi PGPR pada benih

Benih yang dijual di toko pertanian biasanya mengandung pestisida. Maka itu, sebelum mengapliksikan PGPR, cuci terlebih dahulu benih tersebut.

Setelah itu, rendam benih dalam larutan PGPR dengan konsentrasi 10 mililiter pada setiap liter air. Perendaman bisa dilakukan 10 menit hingg delapan jam, tergantung dari jenisnya. Terakhir, keringkan benih di tempat teduh sebelum disemai.

Baca juga: Ketahui Kelebihan dan Kekurangan Pupuk Organik

  • Aplikasi PGPR pada bibit

Jika Anda memperbanyak tanaman lewat stek atau perbanyakan vegetatif lainnya, PGPR bisa digunakan untuk mempercepat pertumbuhan akar.

Cara mengaplikasikannya mudah. Cukup rendam bagian tanaman yang dijadikan biakan vegetatif dalam larutan PGPR dengan konsentrai 10 mililterper liter air. Perendaman dilakukan selama satu sampai tiga jam, lalu segera tanam biakan vegetatif tersebut. 

Baca juga: 7 Kulit Buah yang Bisa Dijadikan Pupuk Alami untuk Tanaman

  • Aplikasi PGPR pada tanaman dewasa

Jika tanaman sudah tumbuh di lahan, aplikasi PGPR bisa dilakukan dengan cara menyiram atau menyemprotkan di sekitar area perakaran.

Untuk tanaman semusim, konsentrasi PGPR yang digunakan sebanyak lima mililiter per liter air. Sementara itu, pada tanaman tahunan, aplikasi larutan PGPR disesuaikan dengan umur dan jenis tanamannya.

Lakukan pengaplikasikan PGPR pada tanaman pada pagi atau sore hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com