Namun, banyak kucing, terutama kucing dewasa, tidak menunjukkan tanda-tanda dari infeksi cacing gelang ini.
Baca juga: Waspada, Ini Ciri-ciri Cacingan pada Kucing
Segmen cacing pita dewasa (disebut proglottid) akan putus dan berakhir di kotoran kucing yang terinfeksi.
"Proglottid ini terlihat seperti butiran beras yang bergerak dan biasanya muncul dalam kotoran atau sekitar bagian belakang kucing. Mereka akhirnya pecah dan melepaskan telur cacing pita ke lingkungan."
Namun, kucing yang terinfeksi cacing pita lebih sering tidak memiliki gejala. "Tanda-tanda klinis paling umum adalah adanya cacing dalam kotoran kucing mereka atau bagian belakang, kemudian muntah, diare, dan usus tersumbat pada kucing dengan jumlah cacing pita yang tinggi.
Baca juga: Bolehkah Kucing Makan Keju? Ini Penjelasannya
"Tidak seperti cacing lain yang memakan bahan makanan dan minuman yang mengambang di sekitar usus kucing, cacing tambang mengaitkan giginya ke usus kecil dan menghisap darah."
Gejala cacing tambang meliputi diare, anemia para, bahkan kematian mendadak. "Cacing tambang dapat menyebabkan luka dan infeksi ke dalam kulit—paling sering di kaki dan perut," ucap Nichols.
Baca juga: Kenali, 4 Jenis Cacing yang Menyerang Anjing
Cacing cambuk dapat menginfeksi usus kucing, tetapi menurut Companion Animal Parasite Council, organisasi nirlaba yang fokus meneliti parasit yang ada pada hewan peliharaan, cacing cambuk lebih umum di daerah tropis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.