Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Jenis Cacing yang Sering Menginfeksi Kucing Peliharaan dan Gejalanya

Ada beberapa penyebab kucing cacingan. Dilansir dari PetMD, Minggu (19/6/2022), kucing paling sering terinfeksi cacing setelah menelan dan bersentuhan dengan telur parasit atau kotoran yang terinfeksi.  

Selain itu, mengonsumsi hewan pengerat seperti tikus yang sebelumnya memakan telur cacing yang ada pada lingkungan. Biasanya, kucing yang hidup di luar rumah sering mengalami hal ini karena jiwa berburunya. 

Setelah memakan tikus tersebut, kucing dapat mengembangkan infestasi cacing saat larva tersebut berkembang menjadi dewasa dalam usus kucing.

Cacingan dapat menghambat kucing beraktivitas, membuatnya kurus meski sudah banyak makan, bahkan berdampak buruk pada kesehatannya. 

Namun, tak perlu khawatir, masalah cacingan pada kucing ini tidak selalu berbahaya dan mudah mengobatinya. Akan tetapi, bila tidak segera ditangani, cacingan dapat menyebabkan masalah serius, bahkan berisiko fatal pada kucing.

Pasalnya, infeksi cacing yang parah dapat merusak usus kucing karena penurunan berat badan, bahkan menyebabkan kematian pada anak kucing. 

Jessica Nichols, dokter hewan sekaligus Kepala Petugas Kesehatan Hewan Spay and Neuter Kansas City di Kansas City, Amerika Serikat, mengatakan ada beberapa jenis cacing yang dapat menginfeksi kucing dengan ciri khasnya sendiri. 

Dikutip dari Daily Paws, berikut beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi kucing. 

Nichols mengatakan cacing gelang, yang juga disebut Ascarids, adalah memiliki bentuk bulat panjang berwarna coklat yang terlihat seperti spageti.

Nichols menambahkan, cacing gelang adalah parasit usus yang paling umum dialami anak kucing daripada kucing dewasa. 

Beberapa tanda umum infeksi cacing gelang, di antaranya diare, penurunan berat badan, lemas, bulu kucing kusam, gagal tumbuh (artinya anak kucing tidak tumbuh sebagaimana mestinya), dan terkadang muntah.

"Anak kucing sering kali memiliki perut buncit dan kucing yang terinfeksi berat terkadang memiliki cacing mati pada kotoran atau muntahnya," kata Nichols.

Selain itu, menurut Nichols, kucing dengan jumlah cacing yang tinggi dapat menderita anemia dan usus tersumbat. Anemia membuat kucing tidak memiliki cukup sel darah merah untuk membawa oksigen yang dibutuhkan tubuhnya. 

Namun, banyak kucing, terutama kucing dewasa, tidak menunjukkan tanda-tanda dari infeksi cacing gelang ini. 

Segmen cacing pita dewasa (disebut proglottid) akan putus dan berakhir di kotoran kucing yang terinfeksi.

"Proglottid ini terlihat seperti butiran beras yang bergerak dan biasanya muncul dalam kotoran atau sekitar bagian belakang kucing. Mereka akhirnya pecah dan melepaskan telur cacing pita ke lingkungan."  

Namun, kucing yang terinfeksi cacing pita lebih sering tidak memiliki gejala. "Tanda-tanda klinis paling umum adalah adanya cacing dalam kotoran kucing mereka atau bagian belakang, kemudian muntah, diare, dan usus tersumbat pada kucing dengan jumlah cacing pita yang tinggi. 

"Tidak seperti cacing lain yang memakan bahan makanan dan minuman yang mengambang di sekitar usus kucing, cacing tambang mengaitkan giginya ke usus kecil dan menghisap darah." 

Gejala cacing tambang meliputi diare, anemia para, bahkan kematian mendadak. "Cacing tambang dapat menyebabkan luka dan infeksi ke dalam kulit—paling sering di kaki dan perut," ucap Nichols. 

Cacing cambuk

Cacing cambuk dapat menginfeksi usus kucing, tetapi menurut Companion Animal Parasite Council, organisasi nirlaba yang fokus meneliti parasit yang ada pada hewan peliharaan, cacing cambuk lebih umum di daerah tropis.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/06/19/072000676/4-jenis-cacing-yang-sering-menginfeksi-kucing-peliharaan-dan-gejalanya

Terkini Lainnya

5 Tanaman Dalam Ruangan yang Membuat Rumah Wangi Sepanjang Hari

5 Tanaman Dalam Ruangan yang Membuat Rumah Wangi Sepanjang Hari

Pets & Garden
Cara Menghilangkan Noda Darah dari Kasur

Cara Menghilangkan Noda Darah dari Kasur

Do it your self
5 Item Dekorasi yang Tak Lekang oleh Zaman

5 Item Dekorasi yang Tak Lekang oleh Zaman

Decor
6 Tips Menata Ruang Cuci Baju Berukuran Kecil

6 Tips Menata Ruang Cuci Baju Berukuran Kecil

Housing
6 Cara Meningkatkan Pencahayaan Alami di Dalam Rumah

6 Cara Meningkatkan Pencahayaan Alami di Dalam Rumah

Housing
Cara Membersihkan Cobek dan Ulekan Batu dengan Benar

Cara Membersihkan Cobek dan Ulekan Batu dengan Benar

Do it your self
6 Cara Membuat Kamar Tidur Kedap Suara, Bikin Istirahat Jadi Tenang

6 Cara Membuat Kamar Tidur Kedap Suara, Bikin Istirahat Jadi Tenang

Do it your self
Tips Menata Ruangan yang Paling Sering Digunakan

Tips Menata Ruangan yang Paling Sering Digunakan

Housing
Cara Membersihkan Tanaman Hias agar Tumbuh Cantik

Cara Membersihkan Tanaman Hias agar Tumbuh Cantik

Pets & Garden
5 Cara Membersihkan Wajan Stainless Steel yang Gosong

5 Cara Membersihkan Wajan Stainless Steel yang Gosong

Do it your self
Cara Menanam Tanaman Herbal di Pot agar Tumbuh Subur

Cara Menanam Tanaman Herbal di Pot agar Tumbuh Subur

Pets & Garden
Cara Membersihkan Dispenser Air, Bebas Lumut dan Bau

Cara Membersihkan Dispenser Air, Bebas Lumut dan Bau

Home Appliances
4 Hama Serangga Penyebab Daun Kemangi Berlubang dan Cara Mengatasinya

4 Hama Serangga Penyebab Daun Kemangi Berlubang dan Cara Mengatasinya

Pets & Garden
3 Cara Menghilangkan Noda Stabilo dari Pakaian

3 Cara Menghilangkan Noda Stabilo dari Pakaian

Do it your self
7 Cara Membasmi Lalat Buah dari Rumah

7 Cara Membasmi Lalat Buah dari Rumah

Housing
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke