Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/05/2022, 09:34 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seledri (Apium graveolens L.) adalah jenis sayuran daun yang lazim digunakan sebagai bumbu dan juga dapat digunakan sebagai obat herbal. Selain itu, daun seledri juga digunakan sebagai penyedap rasa pada beberapa jenis makanan.

Anda pun dapat menanam seledri di halaman rumah untuk menikmati hasilnya untuk konsumsi sendiri. selain itu, tidak ada salahnya budidaya seledri yang hasilnya memberikan dampak ekonomi. 

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Sabtu (14/5/2022), berikut cara menanam seledri di halaman rumah ataupun di lahan.

Baca juga: Cara Menanam Alpukat di Dalam Pot

Ilustrasi seledri, daun seledri.PIXABAY/ERIC CHEN Ilustrasi seledri, daun seledri.

1. Pengolahan lahan

Pengolahan lahan dilakukan dalam beberapa tahap, yakni mencangkul tanah, menggemburkan tanah, membuat bedengan, memupuk, dan meratakan tanah. Tanah dicangkul sedalam 30 sampai 40 cm, biarkan selama 15 hari.

Bedengan dibuat dengan ukuran lebar 80 sampai 100 cm, tinggi 30 cm, panjang sesuai lahan tersedia. Jarak antara bedengan 30 sampai 40 cm, buat parit antara bedengan untuk pengairan.

Pemberian pupuk pada bedengan dengan mencampurkan 2 kilogram per meter persegi pupuk kandang dan 2 kilogram per hektar pasir (jika tanah berliat).

Naungi bedengan dengan plastik bening atau anyaman daun kelapa.

Baca juga: Cara Mudah Menanam Bayam di Halaman Rumah

2. Persemaian

Persemaian dilakukan di edengan persemaian dengan lebar 100 hingga 120 cm, tinggi 30 hingga 40 cm dan panjang disesuaikan dengan lahan yang ada. Sebelum disemai, benih direndam di air hangat 55 sampai 60 derajat celcius selama 15 menit.

Ilustrasi seledripixabay Ilustrasi seledri

Benih disemai dalam alur atau larikan sedalam 0,5 cm, jarak antar alur 10 hingga 20 cm. Bibit dipindahkan saat berumur satu bulan atau memiliki tiga sampai empat daun.

Pemindahan sebaiknya dilakukan pada sore hari, dan selesai pemindahan harus dilakukan penyiraman.

3. Penanaman

Penanaman dilakukan dengan dua cara, yaitu tanam bibit yang telah disiapkan dan tebar benih secara langsung. Tanam bibit dilakukan dengan menanam satu bibit per lubang tanam dengan jarak 25x30 cm.

Baca juga: Cara Menanam Buah Naga di Pot agar Cepat Berbuah

Adapun tebar benih dilakukan dengan menaburkan benih pada bedengan-bedengan yang telah dipersiapkan, dibutuhkan 200 hingga 250 gram benih per hektar lahan. Benih ditabur tipis memanjang mengikuti aluran sedalam 0,5 cm.

Benih yang telah ditabur kemudian ditutup dengan alang-alang atau jerami. Penutupan dimaksudkan agar benih tidak hanyut bila terkena hujan, tidak kekeringan dan tetap lembap.

Benih tumbuh setelah dua hingga tiga minggu sejak penaburan. Setelah benih tumbuh, alang-alang atau jerami yang digunakan untuk penutup disingkirkan.

4. Penyulaman

Penyulaman yang dilakukan tidak lebih dari 7 sampai 15 hari setelah tanam, yaitu dengan mencabut tanaman yang mati, kemudian diganti bibit yang baru.

Baca juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Menanam Tomat di Pot

5. Pemupukan

Pemupukan dilakukan sebanyak tiga kali, yang terdiri dari satu kali pemupukan dasar dan dua kali pemupukan alternatif.

Pemberian pupuk dasar dilakukan saat tanam pada alur di dekat bedengan, dengan dosis 249 kg per hektar pupuk Urea, 311 kg per hektar, SP-36, dan 112 kg per hektar pupuk KCl.

Pemberian pupuk alternatif dilakukan pada minggu kedua setelah tanam dan minggu keempat setelah tanam dengan dosis 124 kg per hektar Urea dan 56 kg per hektar KCl.

 

Tanaman seledri diberi pupuk setelah berumur tiga minggu untuk bibit hasil semai, dan 1,5 bulan untuk cara penanaman dengan tabur benih langsung.

Baca juga: Tak Usah Pusing, Ini 3 Cara Menanam Sayuran di Kebun Kecil

5. Penyiraman

Penyiraman di awal masa pertumbuhan, dilakukan satu sampai dua kali sehari, penyiraman berikutnya dikurangi menjadi dua sampai kali seminggu tergantung dari cuaca. Tanah tidak boleh kekeringan atau terlalu basah.

6. Penyiangan gulma

Penyiangan gulma dilakukan pada saat penggemburan tanah dan pemupukan yaitu pada dua dan empat minggu setelah tanam agar unsur hara dapat termanfaatkan secara maksimal oleh tanaman.

7. Pengendalian hama

Pengendalian hama dan penyakit pada budidaya seledri dimulai dengan upaya pencegahan yang dilakukan dengan perlakuan bibit sebelum tanam, yaitu dengan merendam bibit dalam larutan pestisida dengan dosis 50 persen dosis anjuran. 

Adapun upaya pengendalian dilakukan dengan pemberian beberapa jenis insektisida dan fungisida sesuai dengan dosis anjuran pada setiap kemasan.

Baca juga: Ketahui 5 Perawatan Anakan Ikan Lele untuk Budidaya

8. Panen

Panen dilakukan saat umur tanaman 2–4 bulan setelah persemaian atau 1–3 bulan setelah tanam. Panen dilakukan dengan cara memetik batang satu hingga dua minggu sekali atau mencabut seluruh tanaman untuk seledri daun.

Adapun untuk seledri potong dengan memotong tanaman pada pangkal batang secara periodik sampai pertumbuhan anakan berkurang, untuk jenis seledri umbi pemanenan dengan memetik daun-daunnya saja dan dilakukan secara periodik sampai tanaman kurang porduktif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com