Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Tak Disadari, 5 Hal di Rumah yang Bisa Memicu Stres

Kompas.com - 25/03/2022, 13:47 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah seharusnya menjadi tempat peristirahatan, tetapi terkadang stresor atau pemicu stres dari luar bisa masuk ke tempat perlindungan pribadi Anda. Di samping itu, ternyata pemicu stres juga bisa datang dari ruangan di dalam rumah itu sendiri.

Dilansir dari Mind Body Green, Jumat (25/3/2022), Carolyn DiCarlo, desainer interior dan praktisi meditasi menggunakan filosofi baru dan lama untuk menciptakan ruang luar yang mempromosikan lansekap yang menenangkan. 

Meskipun setiap orang membutuhkan sesuatu yang sedikit berbeda, DiCarlo mengatakan bahwa dia memerhatikan lima titik stres yang tidak disadari yang membuat rumah berantakan.

Baca juga: 6 Aroma untuk Menghilangkan Stres Selama WFH

Ilustrasi furnitur bernuansa vintage. PEXELS/JONATHAN BORBA Ilustrasi furnitur bernuansa vintage.

1. Terlalu banyak perabotan

DiCarlo mengatakan bahwa memiliki terlalu banyak barang di ruangan yang menghambat lalu lintas di dalam ruangan dapat menyebabkan stres.

"Sirkulasi rumah harus mengalir hampir seperti sungai daripada garis lurus," katanya.

Ia merekomendasikan agar Anda mengeluarkan barang-barang yang jarang digunakan untuk memberi jalan sedikit berliku. Dia percaya arah furnitur Anda menghadap juga penting.

Misalnya, tempat tidur yang menghadap ke utara dapat membantu meningkatkan kejelasan dan mimpi yang jelas. 

Baca juga: Jauhkan Stres, Ini 5 Cara Membuat Rumahmu Menjadi Healing Space

2. Cahaya tidak dioptimalkan

"Pencahayaan dan kualitas cahaya bisa menjadi penyebab stres," jelas DiCarlo.

Anda harus memanfaatkan cahaya alami sebanyak mungkin, jadi jika Anda tinggal di ruang dengan jendela terbatas, pikirkan baik-baik tentang apa yang Anda tempatkan di sebelahnya.

 

 

Pertimbangkan kapan cahaya memasuki ruang itu. Misalnya, jika Anda sedang mempertimbangkan di mana harus meletakkan kursi baca, pertimbangkan untuk meletakkannya di samping jendela yang mendapat cahaya paling terang di siang hari ketika Anda duduk sambil membaca buku.

Ilustrasi ruang tamuUnsplash/Spacejoy Ilustrasi ruang tamu

3. Suara bergema

Terlalu banyak gema dapat mengganggu ruang, kata DiCarlo, jadi Anda harus memastikan bahwa ada banyak bahan lembut untuk menyerap suara terutama di ruangan yang dimaksudkan untuk relaksasi seperti kamar tidur.

Baca juga: 6 Tips Mendekorasi Ruangan agar Nyaman, Tenang, dan Bebas Stres

4. Pemilihan warna yang kurang tepat

Saat memilih skema warna untuk ruang Anda, pertimbangkan bagaimana setiap warna dianggap memengaruhi suasana hati Anda.

Oranye dan merah cenderung paling baik untuk merangsang ruang sosial sementara abu-abu dan biru tua menciptakan lebih banyak perasaan menenangkan.

Warna apa pun yang Anda pilih, DiCarlo merekomendasikan untuk memastikannya berubah ketika cahaya mengenainya.

"Warna yang dapat mengubah nada dari siang ke malam membuat ruangan menjadi pengalaman yang berbeda dan secara halus memungkinkan perasaan baru. Terkadang warna yang terlalu datar tidak memberikan kedalaman pengalaman yang sama," ungkapnya.

 

Baca juga: 4 Warna Cat Dinding yang Mampu Meredakan Stres, Apa Saja?

Saat memilih warna cat dinding khususnya, ia menyarankan untuk memilih warna yang sedikit lebih terang dan lebih abu-abu daripada yang mungkin Anda pikirkan, karena saat Anda menutupi seluruh ruangan dengan warna, warna itu memantulkan dan mengintensifkan.

5. Ada energi negatif yang tersisa

"Terkadang apa yang tidak terlihat dapat memiliki pengaruh terbesar di rumah," terang DiCarlo.

Salah satu cara untuk membawa lebih banyak hal positif dan keterbukaan ke dalam sebuah ruang adalah dengan menggunakan desain biofilik dan menemukan objek yang mencerminkan pola di alam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com