JAKARTA, KOMPAS.com - Biasanya, susu yang sudah basi akan berakhir di tempat pembuangan sampah, karena tidak bisa dikonsumsi lagi. Padahal, di dalam susu basi tersebut memiliki kegunaan yang baik pada tanaman.
Seperti yang dilansir dari kanal YouTube Penyuluh Pertanian Lapangan, Rabu (23/2/2022), meskipun sudah dalam keadaan basi, susu masih menggandung unsur hara yang dibutuhkan tanaman, yakni kalsium.
Unsur hara ini berfungsi untuk mempertahankan bunga, terutama pada bunga yang ada pada tanaman berbuah.
Baca juga: Kandungan Pupuk NPK dan Manfaatnya untuk Tanaman
Lalu, bagaimana cara membuat pupuk dari susu basi dan cara mengaplikasikannya? Berikut penjelasannya.
Bahan dan alat yang dibutuhkan:
Baca juga: Atasi Limbah Rumah Tangga, Pupuk Kaltim Perluas Pemanfaatan Biodex
Karena membuat pupuk cair ini membutuhkan wadah yang tertutup, sehingga Anda memerlukan membuat wadahnya terlebih dahulu.
Pertama, lubangi tutup jeringen minyak dengan menggunakan bor. Lakukan hal yang sama dengan tutup botol air mineral.
Selanjutnya, isi air pada botol air mineral dan hubungkan botol air mineral dan jeringen dengan menggunakan selang tersebut. Gunakan seal pada selang bagian atas dan bawah tutup jeringen minyak.
Pastikan selang yang menghubungkan ke botol air mineral mengenai air di dalamnya.
Baca juga: 4 Cara Mudah Menggunakan Kulit Pisang sebagai Pupuk Tanaman
Setelahnya, mulai membuat pupuk organik cairnya. Anda harus menghaluskan gula merah.
Kemudian tuangkan susu, air kelapa, tiga butir telur yang sudah dikocok, MSG, dan terakhir minuman probiotik atau Em4 di dalam wadah yang sama. Jangan lupa untuk mengaduknya hingga rata.
Ketika semuanya teraduk rata, masukan ke dalam jerigen minyak dan letakkan di tempat yang teduh dan gelap. Biarkan campuran ini terfregmentasi selama 14 hari.
Setelah 14 hari, pupuk organik ini bisa digunakan. Penggunaannya bisa dicampurkan dengan satu liter air per 10-15 ml pupuk organik cair ini.
Baca juga: Manfaatkan Air Cucian Beras Sebagai Pupuk Tanaman, Begini Caranya
Aplikasikan dua hingga tiga minggu sekali pada pertengahan usia tanaman hingga maksimal pada fase generatif atau pembuahan. Setelah tanaman memasuki fase generatif, Anda bisa menggunakan pupuk organik cair lainnya yang kaya unsur perangsang buah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.