JAKARTA, KOMPAS.com - Mentimun adalah salah satu jenis sayuran populer di tengah-tengah masyarakat. Mentimun relatif mudah ditanam dan dibudidayakan, dengan hasil panen yang cukup banyak pula.
Dilansir dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (17/11/2021), berikut cara budidaya mentimun, dari mulai penanaman benih hingga panen.
Mentimun (Cucumis sativus) merupakan tanaman yang bisa beradaptasi pada berbagai jenis iklim. Namun, budidaya mentimun lebih maksimal pada kondisi iklim kering dengan penyinaran penuh pada suhu 21 hingga 27 derajat celcius.
Baca juga: 7 Bahan yang Bisa Membersihkan Rumah, Mentimun hingga Kulit Pisang
Adapun ketinggian ideal untuk budidaya mentimun adalah 1.000 hingga 1.200 meter dari permukaan laut. Meskipun demikian, mentimun masih bisa ditanam di dataran rendah.
Budidaya mentimun organik membutuhkan perawatan ekstra, karena tanaman ini rentan terhadap hama dan cuaca. Mentimun akan lebih bagus ditanam pada tanah yang mengandung hara organik cukup banyak.
Tekstur tanah yang baik bagi tumbuh kembang tanaman ini berkadar liat rendah dengan pH 6 hingga 7.
Budidaya mentimun biasanya memperbanyak tanaman melalui benih. Cara mendapatkan benih yang baik adalah dengan menyeleksi mentimun yang pangkalnya kecil namun buahnya panjang dan besar.
Baca juga: Cara Membasmi Semut di Rumah dengan Kulit Mentimun
Biarkan buah mentimun tersebut masak dipohon. Setelah terlihat akan membusuk petik buah tersebut dan diamkan selama satu malam.
Keesokan harinya, buah dibelah dan dikerok bijinya. Kemudian, masukkan ke dalam wadah yang bersih dan biarkan kembali selama satu malam.
Pada waktu pengayakan lakukan sortasi biji. Pilih biji yang tenggelam, tidak hanyut terbawa aliran air. Kemudian jemur biji mentimun selama 2 hari.
Setelah dijemur sebaiknya biji dikemas dalam botol kaca yang bersih. Simpan biji tersebut selama 1-2 bulan sebelum digunakan untuk menghilangkan masa dormannya.
Baca juga: Dijamin Berhasil, Ini Cara Mudah Menanam Mentimun
Benih yang disimpan dengan baik bisa bertahan hingga satu tahun.
Sehari sebelum budidaya mentimun dilakukan, siapkan benih dengan cara direndam dalam air hangat selama 3-5 jam, kemudian letakkan di kain basah dan lembap.
Setelah 15-24 jam biasanya akan tumbuh tunas dari biji-biji tersebut, dan benih mentimun siap untuk ditanam.
Pertama-tama bajak atau balik tanah sedalam 20 sampai 30 cm. Pada kondisi tanah dengan pH kurang dari 6 berikan kapur dolomit, tergantung keasaman tanah, campurkan dengan tanah dan diamkan selama 1-2 minggu.
Buat bedengan dengan lebar 1 meter tinggi 20 hingga 30 cm dan panjang disesuaikan kebutuhan. Buat jarak antar bedengan dan tutup bedengan dengan mulsa plastik.
Kegunaan mulsa plastik untuk mempertahankan kelembapan tanah, karena mentimun lebih baik ditanam di musim kemarau yang penyinarannya penuh. Namun, zona perakaran untuk mentimun harus tetap dijaga kelembabannya.
Buatlah lubang tanam pada permukaan mulsa dengan diameter 10 cm, setiap bedengan dua baris lubang tanam.
Berikan pupuk kandang, lebih baik campuran antara kotoran ayam dengan kotoran kambing atau sapi 1:1. Cara pemberian pupuk bisa ditebar dalam bedengan kemudian diaduk dengan tanah, atau diletakkan pada lubang tanam.
Baca juga: Cara Menanam Mentimun di Pot, dari Biji hingga Panen
Tanamlah biji yang telah bertunas, yang telah disiapkan dengan cara yang sudah diuraikan di atas. Masukkan masing-masing satu biji ke dalam lubang tanam kemudian tutup dengan tanah.
Siram setiap pagi dan sore hari. Setelah dua hari biasanya benih yang ditanam sudah mulai tumbuh dan bertunas agak lebih tinggi.
Pada umur 3-4 hari setelah tanam lakukan pengontrolan tanaman, kemudian segera sulam apabila ada tanaman yang mati atau gagal tumbuh dengan benih baru. Bersihkan gulma di sekitar area tanam.
Pada umur 2 minggu setelah tanam, biasanya daun sudah mulai muncul. Berikan pupuk tambahan berupa pupuk cair.
Baca juga: Cara Menanam Mentimun di Pot, dari Biji hingga Panen
Untuk mendapatkan buah yang baik, sebaiknya pasang lenjer atau turus terbuat dari bambu. Pasang satu lenjer bambu untuk setiap lubang tanam lalu ikatkan setiap empat lenjer bambu pada ujung atasnya.
Bantu tanaman untuk melilit atau memanjat pada bambu tersebut.
Beberapa penyakit dan hama yang menyerang mentimun, salah satunya cacantal atau oteng-oteng. Hama ini menyerang daun dan bisa menyebabkan kematian pada tanaman.
Selain itu, hama yang kerap menyerang mentimun adalah ulat tanah. Hama ini biasanya menyerang batang yang menjadi pangkal keluarnya daun atau buah.
Kedua hama ini bisa dikendalikan dengan menggunakan biopestisida yang terbuat dari ekstrak kipait dan gadung yang dicampur dengan air kencing kelinci.
Baca juga: Betulkah Kucing Takut Melihat Mentimun? Ini Alasannya
Penyakit yang menyerang budidaya mentimun adalah busuk daun, tepung putih, antraknosa, bercak daun dan busuk buah. Penyakit ini bisa dikendalikan secara kultur teknis berupa rotasi tanaman dan pembuangan bagian tanaman yang terkena penyakit.
Mentimun mulai berbunga pada 20 hari setelah tanam dan berbuah setelah 40 hari. Panen pertama budidaya mentimun biasanya dilakukan setelah 75 hari.
Pemanenan dilakukan secara bertahap selama 1 hingga 1,5 bulan. Panen bisa dilakukan setiap hari, umumnya bisa dipetik 1 hingga 2 buah per tanaman.
Mentimun hasil panen harus diletakkan di tempat sejuk karena buah mentimun akan cepat kehilangan kandungan air.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.