Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Menandakan Tanaman Terlalu Banyak dan Sering Disiram Air

Kompas.com - 27/09/2021, 20:53 WIB
Abdul Haris Maulana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

 

Pada akhirnya, lesi ini akan berubah menjadi jaringan parut yang gelap atau bahkan putih. Tanda lain dari edema adalah lekukan di bagian atas daun.

4. Daun menguning dan rontok

Jika kamu mendapatkan daun tanaman yang menguning dan rontok pada saat pertumbuhan baru, maka ada kemungkinan itu karena kelebihan air.

Baca juga: Mana yang Lebih Baik, Menyiram Tanaman dengan Kaleng atau Keran?

Cobalah untuk mengingat untuk menyirami tanaman milikmu hanya ketika tanah atau media tanamnya kering.

Ilustrasi penyakit busuk akar pada tanaman. SHUTTERSTOCK/STANISLAV71 Ilustrasi penyakit busuk akar pada tanaman.

5. Busuk akar

Tanaman tidak hanya menunjukkan tanda-tanda penyiraman berlebihan pada daun dan bunganya, tetapi akar juga bisa menjadi indikasi.

Ketika tanah atau media tanam dipenuhi air, itu dapat membatasi kemampuan akar tanaman untuk bernafas, mereka kemudian akan tenggelam dan mulai membusuk.

Busuk akar tanaman adalah penyakit jamur yang menyebabkan akar menjadi abu-abu, coklat atau berlendir dan pada akhirnya akan menyebabkan tanaman layu.

Baca juga: 5 Aturan Menyiram Aglonema agar Subur, Rimbun, dan Sehat

Jika salah satu tanaman mengalami busuk akar, yang terbaik adalah memisahkannya dari tanaman lain, sehingga tidak dapat menyebarkan penyakit.

Jika peyiraman air yang berlebihan adalah masalah yang dapat menyebabkanmu stres, maka sebaiknya pilih tanaman yang akan membantumu mengurangi stres itu.

Pilih tanaman yang tidak membutuhkan banyak air sama sekali seperti sukulen. Ini akan menghemat waktu dan stres tanpa mengorbankan keindahan memiliki tanaman hias di sekitar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com