JAKARTA, KOMPAS.com - Kipas angin menjadi salah satu alat elektronik yang digunakan untuk mendinginkan ruangan saat cuaca sedang panas.
Namun, kipas angin nyatanya tidak mampu menurunkan suhu di dalam ruangan saat panas menyerang. Meski begitu, kipas angin dapat memberikan aliran angin yang lebih sejuk.
Baca juga: Jangan Tinggalkan Kipas Angin Menyala Tanpa Pengawasan, Bisa Terbakar
Selain itu, penggunaan kipas angin juga lebih menghemat biaya listrik dibanding AC. Sayangnya, penggunaan kipas angin secara berlebihan dapat membuat masalah besar, salah satunya kebakaran.
Mengutip abc3340 News, motor kipas angin yang terlalu panas akibat terlalu lama digunakan dapat memicu kebakaran.
"Terkadang, motor kipas terhambat debu atau sesuatu di bilahnya dan menghentikannya untuk berputar," ungkap Arthur Willis, Kepala Pemadam Kebakaran di Oneonta, New York, Amerika Serikat.
Baca juga: 4 Penyebab dan Cara Mengatasi Kipas Angin Langit-langit Macet
Untuk mencegah kipas angin terhindar dari kebakaran, dianjurkan menjaga kipas angin tetap bersih untuk mencegah penumpukan debu.
Selain itu, motor kipas yang selalu bekerja juga dapat membuat kipas panas dan berisiko terbakar. Karena itu, pastikan kipas angin berhenti sejenak dan hindari menjalankannya 24 jam atau sepanjang hari setiap harinya.
Jenis kipas yang sering terbakar juga beragam. Bahkan kipas angin gantung atau langit-langit pun dapat berrisiko terbakar karena menjadi tempat penumpukan debu serta motor kipas menjadi terlalu panas.
Baca juga: 4 Jenis Kipas Angin Terbaik untuk Tetap Menyejukkan di Cuaca Panas
Seperti dilansir Temperaturemaster, tidak selalu mudah untuk mengidentifikasi apa yang sebenarnya menyebabkan kipas terlalu panas.