Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Ini Ciri dan Cara Mencegah Busuk Akar pada Tanaman

Kompas.com - 06/09/2021, 11:08 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Merawat tanaman tak hanya memastikan tanaman tersebut mendapat air, serta sinar matahari yang cukup. Namun, dalam merawat tanaman, Anda harus memerhatikan keadaan tanaman itu dari segala hama dan penyakit.

Dilansir dari Gardening Know How, Senin (6/9/2021) sebagian besar pemilik tanaman, tidak menyadari bahwa penyakit busuk akar dapat berdampak buruk pada tanaman di luar rumah, termasuk semak dan pohon.

Mempelajari lebih lanjut tentang penyebab busuk akar dan mencari tanda-tanda awal busuk akar pada tanaman akan sangat membantu dalam perawatannya.

Baca juga: Cara Mengobati Aglonema yang Mengalami Busuk Daun

Apa yang dimaksud dengan busuk akar?

Busuk akar merupakan penyakit yang menyerang akar tanaman yang tumbuh di tanah basah. Karena penyakit ini menyebar melalui tanah, satu-satunya obat busuk akar untuk tanaman kebun sering kali adalah dengan mencabut dan menghancurkan tanaman tersebut.

Namun, Anda dapat mencoba tindakan korektif ini jika Anda ingin mencoba menyelamatkan tanaman yang sangat berharga. 

  • Jaga tanah sekering mungkin,
  • Jangan mengairi tanaman kecuali tanahnya hampir benar-benar kering, dan
  • Angkat kembali tanah untuk memungkinkan uap air menguap dari tanah.

Baca juga: 5 Cara Merawat Tanaman Begonia agar Tumbuh Subur dan Tidak Busuk

Sementara itu, penyebab busuk akar adalah jamur. Spesies jamur Pythium, Phytophthora, Rhizoctonia, atau Fusarium adalah penyebab yang biasa.

Jamur ini tumbuh subur di tanah basah, dan Anda dapat memindahkannya dari satu bagian taman ke bagian lain saat Anda memindahkan tanaman yang sakit.

Mengidentifikasi busuk akar

Ketika ingin mengindentifikasi busuk akar, lihat tanamannya. Tanaman dengan busuk akar tidak dapat menyerap kelembapan dan nutrisi dari tanah dengan baik.

Tanaman sering menyerupai seperti saat mereka menderita kekeringan dan stres dan kekurangan mineral.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com