Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2021, 12:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Karpet kering dan empuk tentu saja merupakan kenyamanan. Akan tetapi, ketika karpet basah karena ketumpahan air atau cairan lainnya, jangan menunda untuk segera mengambil tindakan.

Air yang dibiarkan berlama-lama dapat menyebabkan pertumbuhan jamur pada karpet, serta menimbulkan ketidaknyamanan lainnya, seperti bau hingga noda kotor yang tidak sedap dipandang.

Dilansir dari Family Handyman, Selasa (6/7/2021), sebelum Anda mengambil tindakan untuk mengeringkan karpet yang basah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai berikut.

Baca juga: 5 Tips Memilih Karpet Terbaik untuk Ruang TV

  • Seberapa basah karpet, apakah lembab atau basah?
  • Apakah area lembab tersebar luas di seluruh karpet, atau terbatas pada sebagian kecil karpet?
  • Sudah berapa lama karpet basah?
  • Dari mana air itu berasal?

Setelah mengidentifikasi faktor-faktor tersebut, berikut cara mengeringkan karpet yang basah menurut tingkat kelembabannya.

Cara mengeringkan karpet sedikit lembab

Mungkin segelas air tumpah, atau Anda membiarkan jendela terbuka saat hujan deras. Meskipun jumlah air ini mungkin tampak tidak berbahaya, Anda tetap harus mengeringkan karpet secepat mungkin.

Untungnya, prosesnya sederhana. Nyalakan kipas angin yang mengarah ke area basah pada karpet untuk membantu uap air menguap.

Baca juga: Cara Meletakkan dan Menata Karpet di Ruangan agar Tampak Sempurna

Dehumidifier juga berfungsi untuk menarik kelembapan dari udara dan mengeringkan karpet.

“Pilihan lain adalah mengambil kain dan meletakkannya di atas area lembab (pada karpet),” kata pendiri Happy DIY Home Jen Stark.

“Tindih kain dengan benda berat seperti buku untuk menyerap air sebanyak mungkin," imbuh Stark.

 

 

Pastikan untuk melindungi benda berat dengan sesuatu yang tahan air untuk mencegah kerusakan.

Baca juga: Cara Memilih dan Menempatkan Karpet di Rumah Berdasarkan Feng Shui

Ilustrasi hair dryer atau pengering rambut.SHUTTERSTOCK/CRISTI180884 Ilustrasi hair dryer atau pengering rambut.

Stark juga mengatakan, Anda bisa menggunakan pengering rambut alias hair dryer untuk mengeringkan kelembapan yang tersisa.

Jangan biarkan nozzle terlalu dekat dengan karpet karena panas dari pengering bisa melelehkan serat karpet jenis tertentu.

Cara mengeringkan karpet yang basah

Saluran air pecah atau banjir dari sumber air bersih lain, bukan saluran pembuangan atau pipa pembuangan yang jebol atau banjir bencana alam, tentu membuat pusing kepala.

Akan tetapi sisi baiknya, Anda tidak berurusan dengan limbah atau lumpur. Meski begitu, Anda tetap ingin mengambil tindakan cepat dan menyeluruh untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bau tak sedap.

Baca juga: Cara Hilangkan Bau Pesing di Karpet yang Dikencingi Hewan Peliharaan

Diana Rodriguez-Zaba, president ServiceMaster by Zaba, perusahaan pembersih karpet profesional mengatakan, profesional menggunakan mesin ekstraksi air kelas pro yang benar-benar menghilangkan air dari karpet.

Namun, jika tidak ada terlalu banyak air, dia merekomendasikan untuk menggunakan vacuum cleaner basah dan kering. Berikut panduannya menurut Rodriguez-Zaba.

  • Baca manual instruksi vakum untuk memastikan Anda memiliki filter dan aksesori yang tepat untuk menyedot cairan.
  • Setelah Anda mengekstraksi air sebanyak mungkin, angkat karpet dan lepaskan bantalan basah di bawahnya. "Anda perlu merobek bantalan basah karena tidak akan kering setelah direndam," terang dia.
  • Ganti bantalan yang basah kuyup.
  • Jalankan dehumidifier di dalam ruangan. Jika memungkinkan, buka jendela untuk mempercepat proses pengeringan. Kipas angin juga menciptakan aliran udara, yang juga membantu pengeringan. Bersabarlah karena proses ini bisa memakan waktu beberapa hari, Rodriguez-Zaba memperingatkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com