Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/05/2021, 19:40 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anda yang tengah menanam cabai di rumah perlu ingat bahwa tanaman cabai membutuhkan tanah yang subur dan subur, kelembaban tanah yang memadai, serta cuaca panas yang panjang dan hangat untuk tumbuh subur.

Dalam kondisi yang tepat, cabai adalah tanaman yang bebas masalah, tetapi dalam kondisi basah, berkabut atau sejuk, mereka rentan terhadap masalah pertumbuhan dan penyakit yang buruk, termasuk busuk akar.

Nah, apa penyebab busuk akar pada tanaman cabai, gejala, serta cara mencegahnya? Dilansir dari Home Guides SF Gate, Sabtu (15/5/2021), berikut ini penjelasannya.

Baca juga: Cara Pemangkasan Tanaman Cabai yang Benar dan Manfaatnya

Penyebab busuk akar pada tanaman cabai

Busuk akar pada tanaman cabai biasanya disebabkan oleh patogen yang ditularkan melalui tanah, yakni Phytophthora capsici. Penyakit ini menyebar melalui air dan paling sering terjadi selama periode hujan lebat.

Ilustrasi tanaman cabai di dalam pot. PIXABAY/LEELUU Ilustrasi tanaman cabai di dalam pot.

Penyakt tersebut juga bisa muncul di awal musim pada tanaman muda yang terlalu banyak disiram. Penyakit ini menyebar dari satu tanaman ke tanaman melalui daun basah.

Gejala

Tanda busuk akar yang paling jelas adalah tanaman layu meski tanahnya lembab.

Saat penyakit berkembang, batangnya mungkin layu dan mati kembali ke tanah atau seluruh tanaman lada kehilangan daunnya.

Baca juga: Tanaman Pendamping Cabai di Pekarangan Rumah, Tomat hingga Bunga

Jika Anda mencabut tanaman yang terinfeksi, akarnya berwarna cokelat atau menghitam dan mudah hancur.

Ilustrasi tanaman cabai. PIXABAY/STOCKSNAP Ilustrasi tanaman cabai.

Cara mencegah busuk akar pada tanaman cabai

Begitu busuk akar menginfeksi tanaman cabai, penyakit ini biasanya berakibat fatal dan tidak ada pengobatannya.

Pencegahan adalah satu-satunya strategi praktis. Untuk mengurangi risiko busuk akar pada tanaman cabai, sirami tanaman muda secara dangkal dan sering.

Setelah tanaman cabai tingginya 8 hingga 12 inci, Anda bisa menyiramnya lebih dalam. Sistem selang hujan atau sistem tetes, daripada menyiram di atas kepala, dapat menjaga daun tetap kering, yang membantu mencegah penyebaran penyakit.

Baca juga: Tangan Terasa Panas Saat Terkena Cabai? Ini Penyebabnya

Sirami pagi-pagi sekali agar daun cepat kering dan hindari bekerja di kebun saat basah.

Strategi yang memperbaiki tekstur dan drainase tanah juga dapat membantu. Gali kompos dan pupuk kandang sebelum menanam dan gunakan bedengan jika Anda memiliki tanah liat yang berat.

Segera buang semua tanaman yang terinfeksi sebelum penyakit menyebar, dan rotasikan tanaman cabai agar tidak tumbuh di kebun yang sama selama dua tahun berturut-turut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com