Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 19/02/2023, 22:17 WIB
Lolita Valda Claudia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Tak hanya hewan yang memiliki golongan karnivora, tumbuhan juga punya jenis tanaman pemakan serangga yang termasuk dalam kategori tanaman karnovora.

Dalam praktiknya, tumbuhan karnivora ini memiliki bentuk daun atau bunga yang sedemikian rupa sebagai jebakan serangga. Di dalam daun atau bunga tersebut terdapat cairan mematikan untuk melumpuhkan mangsanya.

Kamu juga bisa memelihara tanaman pemakan serangga ini lalu meletakkannya di lokasi-lokasi yang rentan dihinggapi serangga seperti dapur atau pekarangan rumah.

Baca juga: Simak, 3 Hal Penting dalam Perawatan Tanaman Sukulen

Kantong semar, tanaman langka yang dilindungi negara Indonesiapixabay.com Kantong semar, tanaman langka yang dilindungi negara Indonesia

Untuk mengenal lebih lanjut soal tumbuhan karnivora, dikutip dari Better Homes & Gardens Australia,  berikut ini lima jenis tanaman pemakan serangga.

1. Kantong semar atau cawan monyet (Nepenthes)

Tanaman kantong semar ini berbentuk seperti cawan atau cangkir dan banyak ditemukan di daerah-daerah tropis seperti Kalimantan, Sumatera, dan Malaysia.

Kantong semar punya nama lain 'cawan monyet'. Dinamai demikian karena monyet terlihat meminum air dari tanaman tersebut saat di hutan hujan.

Tanaman ini memiliki daun menyerupai kantong yang dapat menampung air hingga satu liter. Selain untuk persediaan air, cawan pada tanaman ini juga berfungsi mengumpulkan serangga dan sebagai tempat pencernaan makanan.

Baca juga: Tanaman Pendamping Cabai di Pekarangan Rumah, Tomat hingga Bunga

2. Embun matahari (Sundew Drosera)

Total, ada sekitar 200 spesies tanaman embun matahari atau sundew di dunia dengan bentuk, ukuran, dan cara tumbuh yang bervariasi. Tanaman ini memiliki tentakel di bagian ujungnya dan terlapisi oleh lem untuk mencengkram serangga.

Tentakel ini dapat bergerak serta membantu serangga mati lemas dengan cepat lalu mencerna serangga yang telah terjebak di dalam tentakelnya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com