Pemakan tumbuhan (herbivora) membutuhkan tidak lebih dari 3-5 persen lemak. Lemak yang berlebihan akan merusak hati dan bisa mengakibatkan penyakit serta kematian dini.
Jenis lemak juga penting, karena ikan sulit mencerna lemak keras (jenuh), seperti yang ada pada daging sapi. Lemak jenuh ini sangat berbahaya dan harus dihindari.
Lemak tak jenuh ganda (minyak), seperti lemak dalam air garam, adalah yang paling mudah dicerna dan sangat berguna saat mengondisikan ikan untuk berkembang biak.
Penting bahwa makanan mengandung asam lemak Omega-3 dan Omega-6 esensial untuk pertumbuhan ikan yang sehat.
Baca juga: Berapa Kadar pH Air Ideal untuk Ikan Cupang? Simak, Ini Penjelasannya
Ikan tidak membutuhkan karbohidrat dalam makanannya. Faktanya, terlalu banyak karbohidrat dapat menghalangi pertumbuhan yang tepat, karena ikan tidak dapat dengan mudah mencerna karbohidrat seperti yang dilakukan hewan darat.
Namun, ada variasi menurut spesies terhadap jumlah karbohidrat yang dapat ditoleransi ikan tanpa menderita efek samping negatif.
Mungkin bahaya terbesar dalam memberi makan karbohidrat dengan persentase yang lebih tinggi adalah akibat penurunan semua nutrisi penting lainnya yang tersedia dalam makanan.
Hal ini terutama terjadi pada ikan muda, yang membutuhkan protein tingkat tinggi untuk perkembangan yang tepat.
Baca juga: Kapan Daun Ketapang Perlu Diberikan untuk Air Ikan Cupang?
Ikan dewasa, dapat mentolerir sebanyak 40 persen karbohidrat dalam makanan mereka, tanpa efek buruk, meskipun 25 persen lebih baik.
Sebagian besar karbohidrat dalam makanan ikan berasal dari pati (dari biji-bijian) yang digunakan untuk mengikat makanan dan mencegahnya cepat hancur dalam air.
Serat adalah bentuk karbohidrat yang tidak dapat dicerna (selulosa dan lignin). Meskipun sejumlah kecil serat penting dalam makanan untuk membantu pencernaan, seharusnya serat ini tidak terlalu tinggi.
Karnivora tidak mampu mencerna serat dengan baik, dan seharusnya tidak mengonsumsi lebih dari 4 persen serat dalam makanannya. Agar tetap sehat, ikan herbivora harus memiliki antara 5 hingga 10 persen serat dalam makanannya.