Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Kucing Peliharaan

Kompas.com - Diperbarui 11/02/2023, 09:33 WIB
Abdul Haris Maulana,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan merupakan sebuah hal positif yang memberikan kebaikan satu sama lain, baik si pemilik maupun kucing itu sendiri, jika dirawat dengan benar.

Dalam proses merawat kucing peliharaan, ada berbagai hal yang tampaknya biasa saja, tapi itu berdampak buruk bagi si kucing. 

Baca juga: Kenapa Kucing Menjilati Rambut Pemiliknya?

Pemilik kucing perlu tahu bahwa setiap kucing memiliki kepribadian berbeda sehingga ada pedoman tertentu yang harus diperhatikan oleh pemilik kucing peliharaan.

Ilustrasi kucing hitam.Shutterstock/Elya Vatel Ilustrasi kucing hitam.

Dilansir Insider, berikut ini tujuh hal yang tidak boleh dilakukan pada kucing peliharaan. 

1. Jangan pernah memaksakan perhatian pada kucing

Dokter hewan Wendy Hauser memberi tahu bahwa pemilik kucing tidak boleh memaksa kucingnya untuk bersosialisasi atau berpelukan saat mereka sedang tidak mood. Pemilik kucing tidak boleh memaksakan perhatian pada kucing. 

Baca juga: Jenis-jenis Tanaman Sukulen yang Beracun untuk Kucing

Meskipun kucing menyukai perhatian manusia, mereka menyukainya dalam dosis yang lebih kecil daripada anjing dan dengan cara mereka sendiri.

Pemilik harus menghormati kebutuhan dasar kucing mereka dan tidak pernah memaksakan perhatian pada mereka seperti menahan mereka di luar keinginan mereka, kata Hauser.

2. Membawa tanaman ke rumah

Jangan sekali-kali membawa tanaman atau bunga ke dalam rumah sebelum memastikannya aman dan tidak beracun bagi kucingmu. 

Baca juga: 6 Cara Kucing Menunjukkan Kasih Sayangnya pada Kita

Lili yang sering ditemukan di karangan bunga sangat beracun bagi kucing dan konsumsi bagian mana pun dari tanaman ini dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian, jelas dokter hewan dan penulis Ruth MacPete.

Ilustrasi kucing Russian Blue.PIXABAY//husnerova Ilustrasi kucing Russian Blue.

3. Membiarkan kucing bermain dengan benang atau senar

Ahli gizi hewan, Jaimee Alsing, mengatakan benang adalah mainan yang tidak aman untuk kucing. Benang atau tali yang tertelan menjadi benda asing linier.

Usus menjadi berkerut dan kusut saat mencoba mengeluarkan benang. Hal ini bisa mengakibatkan kematian, bagian usus harus diangkat melalui pembedahan, kata Alsing. 

Baca juga: Faktor Kesehatan yang Harus Diperhatikan Saat Memilih Makanan Kucing

Mainan kucing yang telah disertifikasi aman adalah pilihan yang jauh lebih baik untuk kesenangan kucing. Konsultasikan dengan dokter hewan jika kamu tidak yakin tentang kesesuaian mainan hewan peliharaanmu.

4. Mengajari bermain dengan tangan

Baik itu sinar laser maupun kabel lampu kucing suka memukul benda yang bergerak ke arahnya. Selama waktu bermain, pemilik kucing harus menghindari menggunakan tangan mereka sendiri sebagai umpan.

Pemilik tidak boleh "bermain tangan" dengan kucing mereka. Ini karena kucing telah terprogram untuk mengejar dan berburu mangsa. 

Baca juga: Ternyata Memberi Makanan Kucing Tidak Boleh Asal, Ini Penjelasannya

"Ketika manusia mengajari kucing mereka bahwa tangan adalah objek yang tepat untuk diburu, hasilnya umumnya tidak menyenangkan dan berpotensi berbahaya bagi manusia dan kucing itu," kata Hauser.

Cara yang lebih tepat untuk bermain dengan kucingmu adalah menggunakan benda mati (biasanya mainan) sebagai perantara.

5. Menghukum Kucing Secara Langsung

Pemilik anjing yang mengadopsi kucing untuk pertama kalinya mungkin terkejut bahwa melatih kucing untuk berperilaku sesuai yang diharapkan tidak semudah seperti anjing.

Sebagai permulaan, Hauser memberi tahu bahwa menegur kucingmu secara langsung dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Kucing tidak boleh dihukum secara langsung, baik secara lisan maupun fisik layaknya anjing. Metode ini akan menjadi bumerang bagi kucing. 

Baca juga: Karpet Dikencingi Anjing atau Kucing? Begini Cara Membersihkannya

Ilustrasi kucing Siam atau BurmaShutterstock/Dasha Trofimova Ilustrasi kucing Siam atau Burma

Kucing sangat peka terhadap suara keras dan suara yang tinggi, menganggapnya menakutkan. Mereka dapat menganggap orang yang membuat suara ini sebagai ancaman dan akan mulai menghindarinya, kata Hauser.

Jika kucingmu menunjukkan perilaku yang menurutmu tidak dapat diterima, mungkin sebenarnya perilaku yang sangat sehat itu membutuhkan pelampiasan yang tepat. 

Baca juga: Mengapa Kucing Depresi? Ini Penyebabnya

Misalnya, kucing suka melompat ke meja atau lemari sebaiknya diberikan pohon kucing-kucingan agar menghindari aktivitas mereka yang suka naik ke tempat yang tinggi.

Begitu juga kucing yang suka mencakar mungkin berhenti merusak furnitur jika diberi tiang cakaran atau mainan tempat mereka bisa memasukkan cakarnya ke dalamnya. 

6. Membiarkan kucing sendirian lebih dari 24 jam

Banyak orang memilih mengadopsi kucing daripada anjing karena mereka mendapat kesan bahwa kucing pada dasarnya menjaga diri mereka sendiri. Namun, meski kucing pada umumnya lebih mandiri daripada anjing, mereka bukanlah penyendiri yang mandiri. 

Baca juga: Makanan Basah Vs Kering, Kelebihan dan Kekurangannya untuk Kucing

Beberapa orang berpikir jika mereka meninggalkan cukup makanan dan air, kucing akan baik-baik saja selama beberapa hari. Pada kenyataannya, seseorang harus memeriksa kucing setidaknya setiap 24 jam, ujar dokter hewan Gary Richter.

7. Mengabaikan perubahan perilaku kucing

Dua dari penyakit kucing yang paling tidak dikenal, tapi sama-sama sangat menyakitkan, yakni penyakit gigi dan artritis. Saat kucing mengalami dua penyakit tersebut atau sakit lainnya, mereka mengubah perilakunya. 

Baca juga: Simak, Cara Melatih Anak Kucing Buang Air di Kotak Pasir

Mereka mungkin berhenti makan, menyendiri, berhenti berinteraksi dengan keluarga, bahkan menjadi agresif, ucap Hauser.

Jika kamu melihat perilaku kucingmu berubah secara dramatis, jadwalkan pertemuan dengan dokter hewan untuk menentukan apakah ada alasan medis untuk perubahan kepribadian Si Meong. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

5 Cara Merawat Sepatu Kulit agar Tetap Berkilau dan Awet

5 Cara Merawat Sepatu Kulit agar Tetap Berkilau dan Awet

Do it your self
Bawa Hoki, Ini Cara Merawat Tanaman Lucky Bamboo di Dalam Ruangan

Bawa Hoki, Ini Cara Merawat Tanaman Lucky Bamboo di Dalam Ruangan

Pets & Garden
6 Penyebab Pakaian Berbulu

6 Penyebab Pakaian Berbulu

Home Appliances
6 Manfaat Merawat Lidah Mertua di Rumah, Apa Saja?

6 Manfaat Merawat Lidah Mertua di Rumah, Apa Saja?

Pets & Garden
5 Warna Cat Dapur yang Cerah, Bikin Ruangan Lebih Ceria

5 Warna Cat Dapur yang Cerah, Bikin Ruangan Lebih Ceria

Decor
Cara Memusnahkan Tungau Kasur dengan Efektif

Cara Memusnahkan Tungau Kasur dengan Efektif

Do it your self
Simak, Begini Tips Menanam Bunga Peony

Simak, Begini Tips Menanam Bunga Peony

Pets & Garden
Tips Membersihkan Peralatan Stainless Steel dengan Benar

Tips Membersihkan Peralatan Stainless Steel dengan Benar

Do it your self
Karakteristik Anjing Pudel dan Cara Merawatnya

Karakteristik Anjing Pudel dan Cara Merawatnya

Pets & Garden
5 Cara Membuat Ruang Penyimpanan di Rumah

5 Cara Membuat Ruang Penyimpanan di Rumah

Housing
5 Tanaman Hias yang Dapat Mati di Tempat Lembap

5 Tanaman Hias yang Dapat Mati di Tempat Lembap

Pets & Garden
5 Tanaman Hias Luar Ruangan yang Tidak Membutuhkan Sinar Matahari

5 Tanaman Hias Luar Ruangan yang Tidak Membutuhkan Sinar Matahari

Pets & Garden
Cara Menghilangkan Noda dari Meja Granit

Cara Menghilangkan Noda dari Meja Granit

Do it your self
5 Cara Meletakkan TV di Ruang Tamu Kecil

5 Cara Meletakkan TV di Ruang Tamu Kecil

Decor
5 Kesalahan Mendekorasi Teras yang Harus Dihindari

5 Kesalahan Mendekorasi Teras yang Harus Dihindari

Decor
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com