JAKARTA, KOMPAS.com — Kucing rupanya bisa berjerawat atau memiliki komedo di mulut, wajah, atau bagian lain tubuhnya. Sama seperti manusia, jerawat kucing adalah masalah, namun kucing tidak harus berusia remaja untuk mengalami jerawat kucing.
Jerawat kucing ini tampaknya tidak menyebabkan rasa sakit atau ketidaknyamanan pada kucing. Untuk mencari tahu lebih jauh, berikut adalah fakta-fakta tentang jerawat pada kucing dan cara mengatasinya, seperti dilansir dari Catster, Senin (19/4/2021).
Jerawat kucing adalah nama umum untuk kelainan idiopatik (artinya kita tidak tahu mengapa itu terjadi), yang secara histologis dikenal sebagai keratosis folikel, menurut Dr. Mavis McCormick-Rantze DVM dari Lanier Animal Hospital, Sugar Hill, Georgia.
Baca juga: Senang Berjemur, Apakah Kucing Berkeringat?
”Ini sangat umum terjadi pada kucing dan dapat terjadi pada semua usia dan ras apa pun,” ujar Dr. McCormick-Rantze.
Jerawat kucing, adalah penyakit kosmetik, tetapi biasanya membutuhkan pengobatan simptomatik seumur hidup untuk menjaganya tetap terkendali.
Seringkali hanya ada komedo asimtomatik yang bisa ditemukan di area dagu, bibir bawah, dan kadang-kadang di bibir atas.
Ada kemungkinan pustula atau benjolan kecil akan terbentuk jika ada infeksi sekunder. Dalam kasus yang sangat parah, kulit di sekitar dagu bisa menjadi sangat tebal dan edematous (bengkak) dan bahkan bekas luka akibat infeksi dan perawatan berulang.
Baca juga: 4 Penyebab Bulu Kucing Berubah Warna
Jangan keliru membedakan jerawat kucing dengan penyakit lain seperti kudis (demodikosis), kurap (dermatofitosis), dermatitis kontak (seperti alergi terhadap mangkuk makanan plastik), dermatitis Malassezia (sejenis jamur), atau kompleks granuloma eosinofilik.
“Penting untuk menyingkirkan semua penyakit ini dengan pengujian yang sesuai oleh dokter hewan,” jelas McCormick-Rantze.
“Kasus jerawat kucing yang ringan (tidak terinfeksi) dapat diobati dengan bantalan jerawat manusia atau sampo obat. Jika area tersebut terinfeksi, maka perawatannya melibatkan antibiotik sistemik selama dua hingga enam minggu,” katanya.
Pemilik kucing juga dapat membersihkan dengan lembut menggunakan sabun antibiotik, hidrogen peroksida, iodine encer (Betadine), garam Epsom encer, dan vitamin A. Pada kasus jerawat kucing yang lebih parah, bersihkan kulit dengan salep atau gel yang mengandung benzoyl peroxide (OxyDex) atau klorheksidin.
Untuk mengatasi masalah dermatitis, kamu bisa mengganti mangkuk plastik ke mangkuk keramik, logam, atau kaca. Mangkuk makanan dari plastik berpori dan dapat menjebak bakteri, yang kemudian berpindah ke dagu kucing dan menyebabkan kucing berjerawat.
Penyebab pasti adanya jerawat pada kucing masih belum diketahui secara pasti. Ada beberapa kemungkinan penyebab jerawat kucing, termasuk stres, perawatan yang buruk oleh sahabat manusia atau oleh kucing itu sendiri, kelenjar sebaceous yang terlalu aktif, dan alergi makanan.
Namun jika kamu tidak yakin apa yang harus dilakukan, ada baiknya kamu berkonsultasi pada dokter hewan untuk tindakan lebih lanjut terkait jerawat pada Si Meong, ya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.