Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Lagi Membeli 6 Tanaman Hias Ini, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 28/02/2021, 19:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber The Spruce

JAKARTA, KOMPAS.com - Tren merawat tanaman hias berkembang pesat sejak tahun 2020, sejalan dengan merebaknya pandemi virus corona. Tren tanaman hias ini pun masih berlanjut hingga tahun ini.

Banyak orang terpikat dengan dedaunan tanaman hias yang menarik, bunga-bunga eksotis, dan cara tanaman hias terlihat mengesankan di ruang tamu Instagram seseorang.

Namun, ahli tanaman hias Maria Failla dari Bloom and Grow Radio, dan influencer tanaman hias Erin Kobayashi menyatakan, ada beberapa tanaman hias yang tidak perlu lagi dibeli.

Baca juga: 5 Tanaman Hias Unik, Philodendron Pink Hingga Kaktus Susu

Apa saja dan mengapa demikian? Dilansir dari The Spruce, Minggu (28/2/2021), berikut penjelasannya.

Ide penempatan tanaman hias sukulen dengan pot keramik mungil.DOKUMENTASI IKEA Ide penempatan tanaman hias sukulen dengan pot keramik mungil.

1. Sukulen

"Sukulen adalah tanaman klasik yang menurut semua orang mudah dirawat. Tapi sebenarnya, sangat sedikit orang yang memiliki lingkungan pencahayaan dalam ruangan yang tepat dan gaya hidup untuk merawatnya dengan sukses," ujar Failla.

Kebanyakan tanaman sukulen membutuhkan enam hingga delapan jam pemaparan langsung sinar matahari.

Sayangnya, kebanyakan rumah dan apartemen tidak memilikinya.

"Orang-orang meletakkannya di mana saja, di rak buku dengan cahaya redup, 10 kaki dari jendela terdekat, lorong masuk tanpa jendela, dan sukulen akhirnya mengalami etiolated (membentang mencari matahari) dan kehilangan daunnya dan mati," sebut Failla.

Baca juga: 5 Tanaman Sukulen yang Mudah Dirawat

Lebih buruk lagi, pemilik tanaman sering lupa bahwa sukulen sangat sensitif terhadap air yang berlebihan.

"Satu penyiraman terlalu banyak, dan bisa berubah menjadi bubur. Jadi, kecuali jika Anda memiliki ambang jendela yang sangat cerah dan tidak ingin menyiram tanaman Anda terlalu sering, saya akan menghindari," terang dia.

2. Maidenhair fern atau suplir

Baik Kobayashi dan Failla setuju bahwa maidenhair fern atau suplir menarik tetapi hampir tidak mungkin dirawat kecuali Anda tinggal di hutan.

"Mereka tumbuh di dekat sumber air dan terbiasa dengan kelembaban tinggi, dan sangat sedikit pakis maidenhair yang dapat beralih ke rumah dengan kelembaban rendah," ujar Failla.

Baca juga: 8 Tanaman Hias Berukuran Kecil yang Cocok Jadi Dekorasi Rumah

"Kecuali jika Anda akan mengelilingi maidenhair fern Anda dengan humidifier, saya akan menghindari tanaman yang menggoda ini," imbuhnya.

Kobayashi menuturkan, kelembaban rendah dan udara kering akan membuat pakis ini kering dengan sangat cepat.

Boston FernSHUTTERSTOCK/Tatyana Abramovich Boston Fern

3. Boston fern

Mirip dengan pakis maidenhair, pakis Boston juga membutuhkan banyak kelembaban. Kebanyakan orang membelinya di musim panas dan meninggalkannya di luar ruangan sampai cuaca dingin tiba.

"Meskipun saya menyukai tampilan mereka di teras dan di luar, saya telah menemukan transisi Pakis Boston dari luar ruangan ke dalam ruangan terlalu banyak pekerjaan yang saya sukai," jelas Kobayashi.

Baca juga: 5 Tanaman Hias yang Cocok Diletakkan Dekat Jendela

Jika Anda tidak memberikan kelembaban yang memadai, mereka akan mengering dan mengotori rumah Anda dengan daun-daun cokelat.

"Anda dapat mencoba menempatkannya di dapur dan kamar mandi yang secara alami memiliki lebih banyak kelembaban. Tapi itu tidak pernah menguntungkan," imbuhnya.

Tanaman hias fiddle leaf fig atau ara biola. SHUTTERTSTOCK/ANGIEYEOH Tanaman hias fiddle leaf fig atau ara biola.

4. Fiddle leaf fig

Tanaman populer ini mendominasi feed Instagram dan majalah dekorasi rumah karena keindahannya yang megah, tetapi terkenal rewel.

"Mereka membutuhkan banyak sinar matahari dan tidak suka dipindahkan atau terkena angin. Jika Anda tidak merawatnya dengan benar, daun besar berbentuk biola yang jatuh ke lantai dapat merusak dan benar-benar mengecewakan pengalaman perawatan tanaman Anda secara keseluruhan," ucap Failla.

Baca juga: 6 Tanaman Hias yang Mampu Menyegarkan Ruangan

Failla tidak merekomendasikan tanaman ini untuk pemula, tetapi pemilik tanaman hias berpengalaman yang memiliki waktu dan kesabaran untuk melayani tanaman hias yang rawan drama harus melakukannya.

 

5. Tanaman karnivora

Ada banyak tanaman hias unik yang menjadi pilihan dan karnivora, seperti Venus flytrap. Mereka tampak begitu mudah dan, sebagai bonus, mereka memakan serangga, tapi bagaimana pertumbuhannya?

"Tanaman karnivora membutuhkan perawatan khusus yang tidak sama dengan perawatan tanaman rumahan. Jika Anda tidak memiliki media tanam, air suling, dan kelembaban yang dibutuhkan tanaman ini untuk berkembang, tanaman ini akan mati di rumah Anda," terang Failla.

Ilustrasi tanaman hias Rex Begonia.PIXABAY/JAN HAERER Ilustrasi tanaman hias Rex Begonia.

6. Tanaman mahal

Orang-orang menghabiskan banyak uang untuk membeli tanaman "langka".

"Saya sangat memahami bahwa banyak kolektor tanaman melihat investasi mereka pada monstera beraneka ragam seperti kolektor sepatu memandang investasi pada (sepatu) Jimmy Choo. Tapi sepatu tidak bisa mati atau terkena serangan thrips," jelas Failla.

Baca juga: 10 Tanaman Hias yang Tidak Perlu Sinar Matahari Terlalu Banyak

Kobayashi setuju risiko yang menyertai pengiriman dan pertumbuhannya tidak sebanding dengan biayanya.

"Menurut pendapat saya, membeli tanaman beraneka ragam yang mahal dari penjual swasta secara online (terutama jika mereka berada di luar negeri) bisa berisiko," jelas Kobayashi.

Failla juga mencatat bahwa tanaman eksotis super langka yang kita semua terpesona di Instagram tidak cocok untuk rumah rata-rata Anda.

"Banyak kolektor yang intens menjalankan humidifier sepanjang hari untuk menjaga tingkat kelembapan hingga persentase tertentu di mana tanaman tropis akan tumbuh subur. Kebanyakan orang tidak mengambil tindakan pencegahan itu, dan jika tanaman mahal itu mati, itu bisa sangat mengecewakan," ujar Failla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com