Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara agar Kualitas Udara di Rumah Terjaga dengan Baik

Kompas.com - 16/02/2021, 12:08 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kualitas udara dalam ruangan bisa dua sampai lima kali lebih tercemar daripada udara luar, dan sebanyak beberapa orang menghabiskan banyak waktu di dalam rumah hal ini akan menyebabkan hal yang buruk.

Dilansir dari Good Housekeeping, Selasa (16/2/2021), kualitas udara yang buruk dapat mengancam kesehatan keluarga, jadi penting untuk menjauhkan barang-barang yang menyebabkan polusi dan memastikan bahwa rumah memiliki ventilasi yang baik.

Apa saja yang harus dilakukan agar rumah memiliki udara yang baik? Simak ulasannya berikut.

Baca juga: Berapa Tanaman yang Dibutuhkan untuk Membersihkan Udara Ruangan?

Hindari merokok di dalam ruangan

Seperti yang sudah diketahui, rokok berbahaya bagi kesehatan perokok, namun juga bagi perokok pasif.

Sebanyak 7.500 hingga 15.000 anak-anak dirawat di rumah sakit karena terinfeksi saluran pernapasan, dan asap rokok membuat orang dewasa yang lebih tua dengan penyakit kardiovaskular atau paru-paru berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan. Oleh karena itu, hindari merokok di dalam ruangan.

Gunakan cat dengan VOC rendah

Cat melepaskan sejumlah kecil gas selama berbulan-bulan setelah pengaplikasiannya, meskipun tampak benar-benar kering dan baunya hilang. Gas-gas ini disebut VOC, atau senyawa organik yang mudah menguap, dan dapat mencakup bahan kimia yang sangat beracun seperti formaldehida dan asetaldehida.

Gunakan cat "VOC rendah", pernis, lilin dan bahan kimia lainnya, dan buka jendela dan gunakan kipas angin untuk menghilangkan gas saat Anda mengecat. Jangan simpan wadah cat terbuka di dalam ruangan.

Baca juga: 4 Tips Memilih Warna Cat Interior Rumah

Perbaiki kebocoran

Hujan dan kelembaban tinggi dapat menyebabkan kelembaban di dalam ruangan, yang dapat menimbulkan jamur dan lumut. Kelembaban saja bahkan tanpa jamur dikaitkan dengan risiko mengi, batuk, dan gejala asma yang lebih tinggi.

Periksa atap, pondasi, dan ruang bawah tanah Anda setahun sekali untuk mengetahui kebocoran atau masalah kelembapan dan jauhkan air dari pondasi rumah Anda.

 

AC dan dehumidifier

Bantu jauhkan pemicu asma dari rumah Anda dengan memperbaiki kebocoran dan tetesan. Genangan air dan kelembaban tinggi mendorong tumbuhnya tungau debu, jamur, dan lumut, yang merupakan beberapa pemicu paling umum yang dapat memperburuk asma.

Gunakan dehumidifier atau AC jika diperlukan, dan bersihkan keduanya secara teratur.

Baca juga: Simak, 7 Hal yang Bisa Memperbaiki Kualitas Udara di Rumah

Bersihkan bekas hewan peliharaan

Alergi hewan peliharaan dapat berasal dari air liur, urin, kotoran, dan sel kulit mati hewan, jadi tidak ada hewan peliharaan yang hipoalergenik.

Jika Anda sensitif terhadap alergen hewan peliharaan, jauhkan hewan peliharaan dari kamar tidur. Bersihkan lantai dan furnitur berlapis kain sesering mungkin (dua kali atau lebih dalam seminggu) untuk mengurangi paparan.

Memandikan hewan peliharaan atau menggunakan alat pembersih udara dalam ruangan tidak akan banyak membantu.

Ventilasi untuk mengontrol kelembaban

Ventilasi yang baik adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi dan meningkatkan kualitas udara di rumah Anda.

Baca juga: 7 Tanaman Hias yang Dapat Menyegarkan Udara di Kamar Tidur

Kegiatan rumah tangga sehari-hari yang normal termasuk memasak, mencuci, dan bahkan bernapas menghasilkan uap air, jadi ventilasi yang memadai sangat penting.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com