Penyerangannya pun dimulai dari fase perkecambahan, fase vegetatif atau pertumbuhan, hingga masa generatif atau pembuahan. Jamur ini akan menginfeksi dinding sel tanaman sehingga merusak di setiap fase tanaman cabai.
Misalnya ketika fase perkecambahan akan mengakibatkan cabai gagal berkecambah, sedangkan pada fase generatif menyebabkan buah busuk dan mengering.
Gejala penyakit ini ditandai dengan bercak melingkar, cekung berwarna cokelat pada buah cabai. Pada perkembangannya, akan lebih menyebar sehingga membuat buah membusuk, kering dan mati.
Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Bercak Hitam dan Gosong pada Daun Cabai
Penyakit ini menyebar dengan cepat, yakni dengan bantuan air dan angin, sehingga bisa menginfeksi tanaman yang masih sehat.
Untuk mengatasinya harus ada pencegahan dan antisipasi yang dilakukan dengan cara memperkuat ketahanan tanaman, yakni dengan pemupukan secara teratur. Gunakan pupuk NPK atau pupuk yang memiliki kandungan kalsium yang tinggi.
Unsur kalsium adalah unsur paling utama untuk menyusun dinding sel tanaman.
Penyakit ini bisa diatasi dengan membersihkan gulma pada tanaman. Gulma yang tidak pernah dibersihkan akan menghambat mengalirnya kelebihan air dari lahan, hal ini akan menaikkan kelembaban sekitar tanaman dan berpotensi untuk berkembangnya hama dan penyakit.
Baca juga: Simak, 8 Tips Menanam Cabai di Pot agar Buahnya Lebat