Untuk mengatasinya, cabut lampu atau matikan daya ke fixture, kemudian gunakan tongkat es loli kayu untuk membengkokkan tab sekitar seperdelapan inci. Kemudian kencangkan kembali bohlam dan lihat apakah berfungsi.
Perbaikan ini mungkin tidak dapat dilakukan dengan soket lama, di mana tab logam rapuh atau hilang seluruhnya adalah pegas. Dalam hal ini, solusi terbaik adalah mengganti soket bohlam atau seluruh lampu.
Baca juga: Mengapa Lampu Kulkas Mati? Ini Penyebabnya
4. Jenis bohlam salah
Meskipun memiliki reputasi tahan lebih lama daripada bohlam pijar, bohlam compact fluorescent (CFL) terkenal sering rusak sebelum waktunya. CLF biasanya disebut-sebut memiliki masa hidup sekitar 10.000 jam.
Namun, umur lampu CFL juga akan lebih pendek jika lampu terlalu sering dinyalakan dan dimatikan.
Bola lampu dengan rating 10.000 jam mungkin hanya bertahan 3.000 jam jika dinyalakan dan dimatikan berkali-kali sehari selama beberapa menit setiap kali. Untuk mengatasinya, ganti ke lampu LED (light-emitting diode).
Lampu LED lebih efisien, lebih tahan lama, dan tidak mengandung merkuri seperti halnya lampu CFL.
5. Bohlam longgar
Jika bohlam longgar di soket, bohlam dapat berkedip dan mati. Cukup kencangkan bohlam di soketnya untuk memperbaiki masalah.
Baca juga: Pipa Mampet hingga Listrik, Ini 5 Permasalahan Paling Umum di Rumah
Masalah lain mungkin koneksi kabel yang longgar di mana kabel sirkuit terhubung ke perlengkapan. Matikan daya dan periksa kabel untuk memastikannya terpasang dengan benar ke terminal sekrup.
Soket bohlam itu sendiri juga dapat mengalami kontak yang aus atau berkarat yang menyebabkan masalah sambungan. Dalam hal ini, ganti soket atau perlengkapannya.
Sambungan yang biasanya lepas, baik di soket atau dengan sambungan kabel, dapat membuat bohlam cepat terbakar, serta menyebabkan kedipan. Sambungan yang longgar ini meningkatkan hambatan listrik dan panas yang melewati filamen bola lampu, yang dapat memperpendek umurnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.