JAKARTA, KOMPAS.com - Penyiraman merupakan salah satu cara untuk membuat tanaman tumbuh dengan subur, namun penyiraman ini tidak boleh sembarangan.
Penyiraman yang berlebihan akan membuat tanaman memiliki kelembaban dan menyebabkan busuk pada akarnya.Namun, penyiraman yang kurang akan membuat tanaman kering.
Dilansir dari Better Homes & Gardens, Rabu (9/12/2020), jenis air untuk penyiraman tanaman pun bisa menjadi faktor tanaman tersebut bisa bertahan lama atau tidak.
Baca juga: Begini Cara Menyiram Monstera Variegata agar Tidak Busuk
Air Terbaik untuk Tanaman Hias
Lantas air seperti apa yang baik untuk tanaman? Jawaban singkatnya adalah tergantung. Sebagian besar air dari ledeng seharusnya baik untuk tanaman.
Air berklorin juga aman untuk sebagian tanaman hias, namun jika Anda memiliki sistem penyaringan. Jenis air lain yang baik untuk tanaman adalah air hujan.
Selain itu, air yang dipilih untuk penyiraman sebaiknya bersuhu ruangan daripada air hangat atau dingin. Sebab, air yang memiliki suhu ekstrim entah itu dingin atau panas akan merusak daun tanaman hias.
Cara terbaik adalah dengan mengisi ulang tempat penyiraman dan diamkan sampai waktu penyiraman berikutnya. Dengan begitu, ada banyak waktu untuk meratakan atau menyamakan suhu yang tepat.
Baca juga: Menyiram Tanaman Sebaiknya di Pagi Hari, Ini Sebabnya
Cara Terbaik untuk Penyiraman Air
Hindari menyiram air setiap kali melihat tanah mengering, lebih baik menyiram air secukupnya. Jangan lupa untuk memberikan lubang drainase pada pot tanaman agar tanaman tidak tergenang air terlalu lama.
Namun, jika dilihat air tergenang dalam pot, Anda bisa membuangnya sekitar 10 menit agar akar tanaman tidak membusuk.
Cara lain untuk penyiraman adalah letakkan wadah yang diberikan air di bawah pot dengan lubang drainase. Selanjutnya akan terlihat air meresap ke dalam tanah melalui lubang drainase tersebut.
Lakukan hal yang sama hingga air tidak lagi terserap oleh tanah. Metode ini adalah penyiraman yang ideal untuk beberapa tanaman seperti kaktus serta sukulen yang tidak menyukai keadaan basah di dekat batangnya.
Lantas, bagaimana mengetahui tanaman tersebut harus disiram?
Cara terbaik untuk mengetahui kapan tanaman membutuhkan air adalah dengan memasukkan jari sekitar satu inci ke dalam tanah, jika terasa kering, siram tanaman tersebut.
Untuk memeriksa apakah tanamana tersebut masih lembap atau tidak, lakukan cara tersebut setelah satu atau dua hari setelah penyiraman.
Baca juga: Kaleidoskop 2020: Tanaman Hias Populer, Janda Bolong hingga Caladium
Penyiraman di pagi hari lebih disukai daripada sore hari. Dengan begitu, percikan pada daun berpeluang mengering dan lebih cepat menguap sepanjang hari saat suhu cenderung lebih hangat.
Sebab, semakin lama basahnya daun tanaman, semakin tinggi risiko terserang penyakit.
Jumlah Air
Tidak semua tanaman membutuhkan jumlah air yang sama. Banyak tanaman hias populer seperti philodendron yang berasal dari daerah tropis, yakni hujan turun secara teratur, biasanya memiliki daun besar yang membutuhkan banyak air agar terlihat bagus.
Tanaman seperti ini akan membutuhkan lebih banyak air daripada kaktus dan sukulen, yang lebih baik keadaan tanah dibiarkan mengering di antara penyiraman.
Baca juga: Mengenal Tanaman Hias Fittonia dan Cara Merawatnya
Kemudian, jika Anda melihat pertumbuhan yang lebih lambat dari biasanya, kurangi penyiraman hingga tanaman mulai tumbuh lebih banyak lagi.
Tanaman yang kelebihan air akan menunjukkan beberapa tanda, yakni tidak ada pertumbuhan baru dan daun menguning yang berguguran.
Namun kemungkinan hal ini merupakan faktor tanaman kelebihan atau kekurangan air. Jadi, cara terbaik untuk memastikannya adalah dengan melihat keadaan tanahnya, apakah kering atau basah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.