Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/11/2020, 06:50 WIB
Aniza Pratiwi,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Hunker

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain dari bau seperti bau belerang serta suara mendesis, kebocoran tabung kompor gas bisa diprediksi dari warna nyala api saat kompor digunakan.

Dilansir dari Hunker, Kamis (26/11/2030), jika Anda melihat nyala api berwarna oranye buka biru, kompor harus dibersihkan dan diservis.

Agar pembakaran terjadi sempurna, kompor gas harus memasok bahan bakar dalam jumlah yang tepat yakni bercampur dengan keseimbangan oksigen yang tepat sehingga menghasilkan karbon dioksida atau CO2.

 

Baca juga: Simak, Cara Aman Penggunaan Tabung Gas

Jika pembakaran sempurna, maka api yang dihasilkan berwarna biru. Lantas, apa artinya jika api di kompor berwarna selain biru? Berikut penjelasannya.

Api oranye

Ketidakseimbangan dalam campuran bahan bakar oksigen dapat disebabkan oleh berbagai hal.

Lubang tungku gas dapat tersumbat akibat penumpukan jelaga (butiran-butiran arang yang halus dan lunak yang terjadi dari asap lampu dan sebagainya yang berwarna hitam) yang menyebabkan pasokan bahan bakar ke tabung tidak merata.

Saat nyala api membakar jelaga, pijar yang dihasilkan berwarna oranye.

 

Baca juga: 5 Pilihan Kompor Gas 2 Tungku, Harga di Bawah Rp 300.000

Dengan pasokan oksigen yang tidak mencukupi, hanya sebagian gas yang dapat menyala dalam api biru yang lebih panas, dan sisanya terbuang dalam nyala api oranye yang lebih dingin.

Suhu api tersebut ada di antara 1.000-1.200 derajat celcius.

Api merah

Kompor gas dengan nyala api merah adalah peringatan bahwa jumlah CO yang meningkat. Suhunya di bawah 1.000 derajat celcius, sehingga pembakaran dengan api ini tidak sempurna.

Bahkan, karena peningkatan CO dalam jenis warna api ini, bisa menyebabkan keracunan CO.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com