Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penggunaan Talenan Bambu Bisa Merusak Pisau, Kenapa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beberapa bahan yang umum dijadikan talenan, salah satunya adalah bambu. Popularitas talenan bambu pun kian meningkat, karena harganya relatif murah dan penampilannya yang estetik.

Dilansir Serious Eats, Minggu (13/8/2023), talenan bambu secara alami antimikroba, cukup tahan air, dan perawatannya relatif rendah. Anda tidak perlu sering melapisinya dengan minyak dan merawatnya sesering talenan kayu.

Namun demikian, di balik beberapa kelebihannya tersebut, menggunakan talenan bambu sebenarnya bisa merusak pisau. Mengapa demikian?

Salah satu fitur terbaik dari bambu juga menjadi alasan mengapa tidak baik untuk pisau. Ini karena bambu tahan lama, keras, dan kuat.

Kekerasan bambu dikaitkan dengan tingginya persentase silika. Silika menggunakan beberapa nama berbeda, termasuk silikon dioksida dan kuarsa, dan merupakan komponen utama keramik dan kaca. 

Ini berarti memotong dengan talenan bambu mirip dengan melakukannya pada lempengan porselen atau kaca, sesuatu yang sangat kami anjurkan.

Ketika Anda mengambil pisau, terbuat dari baja, dan membenturkannya ke bahan yang sekeras dan sekuat bambu, bahan yang lebih lunaklah yang akan patah dan menjadi tumpul dan rusak.

Karena alasan ini, banyak ahli pisau dan makanan sangat menentang talenan bambu.

Josh Donald, salah satu pemilik Bernal Cutlery, berkata, ia biasanya dapat mengetahui saat seseorang menggunakan talenan bambu dari pisaunya karena ujungnya biasanya dihaluskan sedikit atau memiliki serpihan kecil tergantung pada kekerasan bilah pisau.


Jared Schmidt, co-founder Schmidt Bros. setuju dengan sentimen tersebut. Talenan bambu bagus untuk kerapatan alaminya, yang membantu menyegel dan melindungi papan dari kerusakan air dan penumpukan bakteri.

Namun, talenan bambu cukup brutal di ujung pisau karena kekerasan bambu, jelas Schmidt.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/08/13/084400076/penggunaan-talenan-bambu-bisa-merusak-pisau-kenapa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke