JAKARTA, KOMPAS.com - Pertanian organik adalah teknik budidaya tanaman tanpa memakai pupuk kimia dan pestisida kimia. Sayuran organik yang ditanam di halaman rumah memungkinkan Anda memiliki stok sayuran sehat di lingkungan tempat tinggal.
Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Kamis (27/4/2023), sayuran organik adalah salah satu unsur dari makanan sehat yang sebaiknya dikonsumsi tiap hari karena selain serat yang terkandung di dalamnya, begitu pula sayuran banyak mengandung zat gizi yang diperlukan tubuh.
Dalam budidaya sayuran organik, untuk memperbaiki kesuburan tanah dan memenuhi nutrisi tanaman sebaiknya mengunkan pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos yang terdiri dari berbagai macam bahan yang tersedia di alam.
Pemeliharan tanah, memperbaiki kualitas sumber air dan lingkungan lahan pertanian merupakan salah satu kunci sukses pertanian organik.
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat menanam sayuran organik di halaman rumah.
1. Persyaratan kondisi lahan
Syarat utama yang diperlukan untuk menanam sayuran organik adalah kondisi lingkungan seperti tanah, udara dan air yang tidak tercemar bahan kimia, kualitas tanah yang baik, serta pengairan lokal yang mencukupi.
2. Persiapan lahan
Lahan disiapkan dengan membuat bedeng atau green house pada kebun sayur. Adapun penutupan dengan net atau jaring bertujuan untuk menghindari air hujan dan mencegah serangan hama.
3. Pemilihan jenis tanaman
Sebaiknya pilih sayuran dengan ketahanan serangan hama kuat seperti ketela, kangkung, daun selada atau sayuran yang mudah dibudidayakan seperti sawi putih, sawi dan baby pak choy, dan lain-lain.
4. Pengaturan pupuk
Berikut pupuk yang harus digunakan saat menanam sayuran organik di halaman rumah.
Pupuk organik padat
Pupuk organik padat biasa digunakan sebagi pupuk dasar sebelum penanaman. Untuk sayuran berdaun, biasanya pupuk disebar pada lahan kemudian tanah diratakan lalu ditanami sayuran.
Pada lahan yang ditanam dengan metode baris, jarak harus ditentukan terlebih dahulu kemudian dilakukan penanaman.
Pupuk organik pada yang digunakan pada tanaman organik sebaiknya dibuat sendiri sehingga kualitasnya bisa lebih terjamin. Jika memerlukan pupuk organik yang ada di pasaran, maka harus diperiksa terlebih dahulu kandungan yang terdapat didalamnya khusunya bahan-bahan kimia.
Penggunaan pupuk organik harus disesuaikan dengan kebutuhan tanaman, jika diperlukan bisa ditambah sedikit campuran tanaman mineral unsur hara atau unsur organik yang lain dan campuran lain untuk memperbaikin unsur hara tanah.
Pembuatan pupuk organik padat sebaiknya dilakukan dalam ruangan tertutup. Campur rata semua bahan yang sudah tersedia, sesuaikan dengan kandungan air dan perbandingan CN (Carbon-Nitrogen), setelah itu ditimbun.
Pupuk organik cair
Pupuk organik cair biasanya menggunakan kedelai atau ampas kedelai. Bubuk kedelai yang sudah dihaluskan ditambah bahan yang lain seperti brambut, tetes, mikroba yang menguntungkan dan air bersih.
Setelah beberapa saat akan menghasilkan pupuk organik cair. Pada saat digunakan, diperlukan 100 sampai 300 kali pengenceran, penggunaan bisa dengan cara disemprotkan langsung pada daun atau dialirkan secara langsung, ini hasilnya akan lebih baik.
5. Pengendalian hama
Pengendalian hama pada sayuran organik bukan dengan cara membasmi sampai ke akarnya, melainkan melalui pengamatan selama proses penanaman, yaitu bagaimana tanaman bisa hidup berdampingan dengan hama, tujuannya adalah keseimbangan alam.
Cara yang digunakan adalah sebagai berikut.
Pengendalian pada saat penanaman
Cara ini menggunakan teknik pada saat penanaman guna mencegah serangan hama. Cara yang digunakan meliputi pengelolaan tanah, rotasi tanaman, pemilihan jenis tanaman yang tahan terhadap serangan hama dan pemilihan waktu tanam.
Cara pengelolaan tanah yang uum digunakan adalah merendam dengan air atau membajak atau membalik tanah. Meredam dengan air akan mematikan telur hama, hama yang masih muda atau kepompong.
Rotasi tanaman yang seseuai dapat mengurangi bahaya serangan hama, misalnya rotasi tanaman musim hujan dan musim kemarau, rotasi tanaman antara tanaman kacang-kacangan dan tanaman lain dapat memberi hasil yang baik.
Pembibitan dengan menggunakan plug terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan penanaman akan dapat memperpendek waktu pertumbuhan sayuran di lahan. Hal ini juga bisa mencegah serangan hama dan mengendalikan rumput.
Pengendalaian secara fisik
Cara ini menggunakan alat-alat dan cara lain untuk menghindari serangan hama. Cara yang biasa digunakan adalah pentutupan, menangkap dan mematikan, memancing dan mematikan, dan lainnya.
Cara penutupan yang digunakan misalnya membuat green house untuk penanaman, pembuatan parit disekeliling green house dan direndam air atau penggunaan pembungkus pada tanaman aneka labu, dan sebagainya.
Cara menangkap dan mematikan adalah dengan menangkap langsung, baik dengan tangan maupun dengan jaring untuk kemudian dimatikan atau dengan menyiasati kebiasaan hama tanaman dengan menggunakan kertas perekat berwarna untuk menangkap dan mematikan hama.
Cara lain yang bisa digunakan adalah menggunakan lampu untuk memancing hama, atau dengan umpan makanan seperti air gula, jambu, pepaya, belimbing yang dicampur dengan sedikit obat dan diletakkan di sekitar lahan hama. Hama yang tertangkap bisa dimatikan.
Pengendalian dengan obat-obatan alami
Obat-obatan alami adalah obat yang tersedia di alam atau bahan obat yang sengaja ditanam, dikelompokan atau diproses lebih lanjut menjadi bahan yang dapat mencegah hama.
Termasuk di dalamnya adalah berbagai macam bahan alami dan mineral seperti cairan gula asam, tembakau, arak, minyak serai, peppermint oil, minyak kamper, kertas perekat bewarna kuning bakteri Bacillus thungringiensis, abu rumput dan kayu, arang batu, dan lainnya.
6. Pengendalian rumput
Rumput bisa menghambat pertumbuhan tanaman di lahan untuk menyebabkan tanaman tidak berproduksi secara normal. Budidaya sayuran organik tidak boleh menggunakan obat kimia untuk membasmi rumput, maka pencegahan rumput merupakan satu tantangan dalam budidaya tanaman organik.
Cara-cara yang biasa dilakukan adalah sebagai berikut.
Menggunakan mesin
Ini adalah cara yang paling menghemat tenaga. Jika terdapat banyak rumput di lahan, maka sebelum rumput menjadi banyak dan sebelum penanaman, tanah diratakan terlebih dahulu.
Setelah perataan berkali-kali rumput akan menjadi berkurang.
Menutupi permukaan tanah
Ini juga merupakan cara yang baik untuk mencegah rumput. Menutup tanah pada barisan tanaman dengan mulsa plastik berwarna perak (mulsa PHP) dapat mencegah serangga perusak tanaman.
Pada musim kemarau, jika suhu tinggi biasanya permukaan tanah dilapisi sisa-sisa tumbuhan seperti jerami untuk menurunkan suhu.
Tumpang sari
Di antara barisan tanaman ditanami tanaman pupuk hujau yang cepet tumbuh atau tanaman merambat untuk menghambat pertumbuhan rumput.
Pencabutan rumput secara manual
Cara ini dilakukan untuk menunjang ketiga cara di atas guna memberantas rumput sampai ke akar-akarnya.
https://www.kompas.com/homey/read/2023/04/27/222600576/perhatikan-6-hal-ini-saat-menanam-sayuran-organik-di-halaman-rumah-