Berapa Lama Telur Rebus Bisa Disimpan di Kulkas?

JAKARTA, KOMPAS.com - Membuat telur rebus dalam jumlah cukup banyak untuk persiapan makan mungkin bisa menjadi ide yang bagus. Namun demikian, perlu diketahui bahwa telur rebus tidak bisa disimpan terlalu lama di kulkas.

Dikutip dari The Pioneer Woman, Jumat (7/4/2023), sebelum membuat telur rebus, Anda perlu mengetahui berapa lama telur rebus bisa disimpan di kulkas. Dengan demikian, Anda masih bisa mengonsumsi telur rebus tersebut dalam kondisi yang baik.

Berikut penjelasan mengenai berapa lama telur rebus bisa disimpan di kulkas.

Berapa lama telur rebus bisa disimpan di kulkas?

Menurut The American Egg Board, telur rebus yang ada di cangkangnya akan bertahan hingga satu minggu. Anda harus menyimpan telur rebus di kulkas dengan cangkangnya, jika memungkinkan.

Cangkangnya akan membuat telur rebus segar lebih lama dan membantu mencegah telur menyerap bau apa pun di kulkas.

Apakah telur rebus bertahan lebih lama jika dikupas atau tidak?

Jawaban sederhananya, yakni tidak dikupas. Telur yang sudah dikupas harus digunakan pada hari yang sama untuk kualitas terbaik, menurut The American Egg Board.

Jika telur sudah dikupas, simpan di kulkas dalam wadah atau kantong plastik yang bisa ditutup kembali. Itu terutama benar jika Anda bertanya-tanya berapa lama telur deviled akan bertahan di kulkas.

Tanda-tanda telur rebus membusuk

Telur busuk bisa membuat Anda sakit, jadi yang terbaik adalah berhati-hati.

Jika telur masih dalam cangkangnya, mulailah dengan memperhatikan apakah telur terlihat berkapur atau berlendir dengan cara yang tidak biasa.

Setelah cangkang lolos pemeriksaan, kupas dan keluarkan. Telur yang busuk akan mengeluarkan bau yang tidak sedap, itulah tanda-tanda telur busuk.

Selain itu, beberapa telur mengeluarkan bau belerang setelah direbus, ini adalah reaksi kimia yang terjadi saat telur terlalu matang. Akan tetapi, telur busuk akan memiliki bau yang khas.

Bisakah telur rebus dikonsumsi setelah 10 hari?

Anda harus menggunakan akal sehat untuk menguji apakah telur tersebut masih aman untuk dimakan. Itu termasuk menilai cangkang dan apakah telur mengeluarkan bau.

Jika telur tidak memiliki sifat ofensif, kemungkinan masih layak untuk dikonsumsi. Namun, dalam kebanyakan kasus, itu mungkin tidak sebanding dengan risikonya.