Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seberapa Sering Harus Membersihkan Setiap Permukaan di Kamar Mandi?

Ditambah, kamar mandi menjadi lingkungan yang lembap, basah, menyimpan bau lebih lama daripada ruangan lain di rumah, serta sarang jamur dan lumut yang dapat berpotensi menyebabkan penyakit. 

Membersihkan setiap permukaan kamar mandi dengan bahan pembersih yang tepat dapat membunuh bakteri dan membuat lebih sehat dalam jangka panjang. 

Namun, banyak pemilik rumah yang kerap bingung kapan harus membersihkan kamar mandi. 

Untuk membantu Anda, dikutip dari Southern Living, Selasa (14/2/2023), berikut waktu terbaik membersihkan setiap permukaan kamar mandi dan cara membersihkannya.  

Jika kamar mandi jarang digunakan, cermin tidak akan terlalu kotor. Apabila kamar mandi utama, perlu membersihkannya lebih rutin. Menggunakan larutan cuka (cuka dan air dengan perbandingan sama) dan kain mikrofiber bisa membantu.

Wastafel kamar mandi sering digunakan, tapi untungnya relatif mudah dibersihkan. "Saat menggunakan wastafel, Anda dapat menggunakan tangan untuk mengaduk-aduk air agar semua partikel atau pasta gigi terbuang ke saluran pembuangan," saran San Angelo.

Bersihkan wastafel kamar mandi seminggu sekali (saat Anda membersihkan toilet) dengan kain atau spons dan larutan pembersih, seperti semprotan disinfektan atau larutan cuka putih.

"Anda biasanya dapat menggunakan larutan yang sama dengan yang digunakan di toilet, tapi pastikan memeriksa labelnya," kata San Angelo. 

Membersihkan kloset 

Anda harus mendisinfeksi dan membersihkan kloset setidaknya seminggu sekali. "Mulailah dari bagian atas, semprotkan seluruh bagian kloset ke bawah, dan bersihkan dari bawah ke atas hingga semuanya bersih," imbuh Taylor Matthews, pemilik Sparkling Queens di Savannah, Georgia.

Jika memiliki air sadah, saya sangat menyarankan menggunakan batu apung basah di dalam mangkuk toilet untuk menghilangkan noda selain pembersih mangkuk toilet.

Gunakan disinfektan kamar mandi untuk membersihkan porselen dan perhatikan jahitan di bagian belakang dudukan serta segel di sekitar bagian bawah kloset. 

"Selalu pastikan menyapu lantai dan mencuci keset kamar mandi terlebih dulu," ucapnya.

Kuncinya, membersihkan semua kotoran yang berserakan sebelum Anda mulai mengepel sehingga tidak membuat lantai berantakan.

Tidak masalah mencuci keset kamar mandi seminggu sekali dengan air panas atau air hangat dan detergen favorit Anda.

Membersihkan kolong wastafel

Pertimbangkan membersihkan kolong wastafel setiap tiga hingga empat bulan sekali. "Mulailah dengan mengeluarkan semua barang dan periksa apakah ada yang perlu dibuang," saran Matthew.

Setelah itu, seka area tersebut dengan lap kering sebelum membersihkan permukaan di bawah wastafel dengan pembersih semprot serbaguna yang dioleskan pada kain mikrofiber. 

Setelah memilah-milah semua yang ada di bawahnya, San Angelo menyarankan menerapkan sistem rak atau penghemat ruang di bawah wastafel. 

"Gunakan larutan pembersih dan diamkan di atas jamur atau lumut di kamar mandi setidaknya 20 menit, lalu bersihkan. Anda bisa membersihkan bagian lain dari kamar mandi sambil menunggu," jelas San Angelo.

Larutan pemutih bisa digunakan, tapi cuka putih sebenarnya lebih baik dalam membunuh jamur karena dapat meresap ke dalam bahan berpori (seperti nat) dan membunuh jamur dan lumut di akarnya. 

San Angelo menyarankan meninggalkan botol semprotan larutan cuka di kamar mandi dan menyemprotkannya setiap kali selesai mandi untuk mencegah pertumbuhan jamur.

Matthews menyarankan membersihkan shower setiap hari jika memiliki air sadah karena pintu kaca dan permukaan shower dapat rusak secara permanen akibat noda air sadah yang terus-menerus selama bertahun-tahun.

"Bersihkan shower dari atas ke bawah dengan pembersih serbaguna yang sesuai dengan material shower dan bilas dengan baik," katanya.

https://www.kompas.com/homey/read/2023/02/14/174000276/seberapa-sering-harus-membersihkan-setiap-permukaan-di-kamar-mandi-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke