Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Alasan Kucing Pipis di Kasur Pemiliknya

Selain memperkuat hubungan, mengajak kucing peliharaa di kasur dapat menghangatkan tubuh sambil memeluk sahabat bulu. Akan tetapi, terkadang kucing membuang urine di kasur.

Dokter hewan, Nefrologis, sekaligus Director of the Hemodialysis Unit di ACCESS Specialty Animal Hospitals, Amerika Serikat (AS), Adam Eatroff, mengatakan, kucing yang buang air kecil di tempat tidur terkadang disebabkan beberapa masalah medis.

“Jika kucing buang air kecil di luar kotak pasir, masalah seperti batu kandung kemih dan infeksi kandung kemih—keduanya menyebabkan peradangan parah dan keinginan untuk buang air kecil—perlu disingkirkan,” tuturnya dilansir dari PetMD, Jumat (4/11/2022).

Eatroff menambahkan, kucing pipis di kasur juga bisa karena mengalami kecemasan dan stres. Kedua masalah ini dapat mempengaruhi beberapa keseimbangan hormonal dan kimia dalam tubuh. Biasanya, ini disebut sebagai feline idiopathic cystitis (FIC).

FIC adalah radang kandung kemih dengan penyebab yang tidak diketahui. Menurut Eatroff, FIC kemungkinan disebabkan  ketidakseimbangan hormon dan paling baik dicegah dengan mengurangi stres di lingkungan kucing.

Pertama, menemui dokter hewan untuk memastikan sahabat bulu tidak mengalami infeksi kandung kemih atau saluran kemih.

Jika kucing dinyatakan sehat, tetapi masih buang air kecil di tempat tidur, ada beberapa kemungkinan yang membuatnya lebih memilih kasur daripada kotak pasirnya seperti berikut. 

Pelatih kucing bersertifikat dan spesialis perilaku di Briarcliff Manor, AS, Paula Garber, mengatakan kucing sama dengan manusia ketika buang air kecil atau air besar, yakni menginginkan privasi. 

“Mungkin kotak pasir berada di area sibuk, sebelah perabot yang bising seperti pengering pakaian, atau sebelah perabot yang menyala secara acak,” jelasnya.

Namun, bisa pula kotak pasir kucing berada di tempat ideal, tetapi menjadi tidak lagi nyaman seiring berjalannya waktu.

Mungkin kotak pasir berada di ruang bawah tanah. Namun, kucing menghabiskan sebagian besar waktunya di lantai dua rumah.

“Kucing bisa melihat dengan baik dalam pencahayaan rendah, tetapi membutuhkan cahaya untuk melihat. Jika kotak pasir di tempat tanpa cahaya, kucing cenderung tidak menggunakannya,” tutur Garber.

Permasalahan lainnya, lokasi. Kucing mungkin harus melewati tempat istirahat favorit anjing peliharaan dalam perjalanan menuju kotak pasir dan sering dikejar sahabat bulu lainnya.

Meski memiliki beberapa kotak pasir, jumlahnya mungkin masih belum cukup bagi kucing. Beberapa kucing lebih suka buang air kecil dan besar di kotak pasir yang terpisah. Namun, ada juga beberapa kucing tidak akan berbagi kotak pasir dengan kucing lain.

Garber mengatakan aturan umum yang baik adalah memiliki kotak pasir untuk setiap kucing di rumah, ditambah satu kotak pasir lain. Setelah itu, menyediakan setidaknya satu kotak pasir di setiap area.

Jika memiliki anak kucing, mempunyai beberapa kotak pasir adalah ide bagus karena bisa mengontrolnya. 

“Mereka membutuhkan banyak kotak pasir yang mudah diakses untuk membantu mencegah buang air sembarangan,” tutur Garber.

Tidak suka dengan model kotak pasirnya

Garber mengatakan kucing juga bisa pipis di kasur karena tidak menyukai model kotak pasirnya seperti memiliki penutup yang menahan bau atau membatasi gerakannya.

Walhasil, sahabat bulu tidak bisa buang air dengan nyaman lantaran harus menekan bagian tubuhnya ke bagian penutup.

Bisa pula masalah medis yang dikombinasi dengan kotak pasir yang kurang pas. Kucing yang mengidap radang sendi kesulitan menggunakan kotak pasir karena modelnya memiliki tepian terlalu tinggi. 

“Jika cakar kucing telah dicabut (declaw), masuk, dan menggali pasir kucing mungkin akan menyakitkan. Jadi, mereka akan mencari jenis pasir yang lebih lembut,” jelas Garber.

Ia menyarankan meletakkan dua kotak pasir di samping satu sama lain. Isi satu kotak pasir dengan jenis pasir lembut dan kotak lainnya dengan pasir yang lebih kasar.

Ada perubahan besar di lingkungannya

Ternyata, perubahan besar seperti pemilik yang memiliki bayi baru, anjing atau kucing baru, atau pekerjaan baru yang membuatmu harus berada di luar rumah lebih lama dari biasanya dapat mempengaruh kebiasan buang air pada kucing. 

“Kucing hidup dalam lingkungan yang dapat diprediksi dan dikendalikan. Perubahan dalam lingkungan kucing, bahkan yang tampak kecil dan tidak penting bagi manusia, dapat memicu perilaku mengotori rumah,” pungkas Garber.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/11/04/153800976/5-alasan-kucing-pipis-di-kasur-pemiliknya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke