Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Cara Menghadirkan Pencahayaan di Kamar Tidur

Tentunya, pencahayaan minim dapat membuat kamu kesulitan membaca buku-buku favorit sebelum tidur, sebaliknya pencahayaan yang terlalu terang dapat menyilaukan mata dan membuat ruangan terasa panas.

Dikutip dari Family Handyman, Kamis (11/8/2022), CEO The Light Center, Jennifer Johnson, mengatakan pencahayaan di kamar tidur perlu dibedakan untuk setiap jenis kegiatan yang dilakukan.

Salah satu pendiri sekaligus Creative Director di Lights.com, Sheva Knopfler, mengatakan perlu mempertimbangkan fungsi saat mengatasi pencahayaan kamar tidur.

“Apakah kamu perlu lampu tugas untuk meja? Atau mungkin lampu rias untuk area rias? Memiliki lapisan pencahayaan berdasarkan fungsionalitas ruangan selalu diperlukan,” ujarnya.

Dengan demikian, kamu tidak akan merasa kesulitan atau mengalami insomnia jika hanya memiliki satu sumber pencahayaan. Berikut cara menghadirkan pencahayaan di kamar tidur.  

Menurut Knopfler, pencahayaan di kamar tidur sebaiknya berlapis. Kamu harus memiliki sumber pencahayaan utama seperti lampu plafon, lalu lampu aksen di sekitar ruangan.

“Misalnya, letakkan lampu aksen di samping tempat tidur agar tidak perlu bangun untuk mematikan lampu,” terangnya. 

Untuk lampu aksen di samping tempat tidur, kamu bisa gunakan lampu meja atau lampu dinding jenis sconce.

Untuk lampu lainnya seperti lampu tugas, selalu hadirkan lampu meja di meja kerja, meja belajar, atau meja rias. 

Knopfler menuturkan temperatur warna yang hangat atau putih netral menciptakan kamar tidur yang menenangkan, tetapi fungsional.

Ia mencatat semua lampu di kamar tidur harus memiliki temperatur warna yang sama atau setidaknya mirip agar cahaya tidak saling bertabrakan.

Knopfler merekomendasikan temperatur antara 2.700-3.000 Kelvin. Sementara itu, Presiden Mr. Electric, Joel Worthington, menyarankan bohlam yang lebih hangat atau lebih lembut lantaran temperatur yang lebih dingin dapat membuat ruangan terasa dingin.

“Jangan mengubah warna lampu dengan menutupinya pakai kain karena dapat menyebabkan kebakaran,” tegas Worthington. 

Pertimbangkan pencahayaan utama

Untuk pencahayaan utama, pertimbangkan ketinggian plafon. Plafon yang lebih pendek dengan ketinggian sekitar kurang dari 2,4 meter lebih cocok menggunakan lampu jenis flush mount. 

Sementara untuk plafon lebih tinggi, lebih cocok diterangi lampu gantung seperti chandelier atau jenis lampu besar lainnya.

“Mereka adalah pencahayaan yang kamu andalkan ketika terbangun di tengah malam. Mereka juga mungkin menjadi lampu baca,” ujar Worthington.

Kamu bisa menggunakan lampu meja atau lampu dinding jenis sconce apabila ruang kosong di sisi kanan dan kiri tempat tidur tidak muat untuk menaruh meja nakas.

Jika ingin menggunakan lampu dinding, Knopfler menyarankan menempelnya pada ketinggian sekitar 139-152 sentimeter (cm) dari permukaan lantai.

Namun, jika mereka hanya bisa dioperasikan dengan sakelar, sesuaikan ketinggiannya agar mudah dimatikan dan dinyalakan dari tempat tidur.

Hadirkan peredup cahaya

Menurut Johnson, fitur peredup cahaya (dimmer) sangatlah penting, entah dihadirkan dalam bentuk sakelar atau bisa dikontrol lewat aplikasi.

“Kontrol setiap cahaya sebanyak mungkin. Pencahayaan tanpa peredup sama saja seperti musik tanpa pengaturan volume,” jelasnya.

Lebih lanjut, tambah Knopfler, peredup cahaya memungkinkanmu menyesuaikan seberapa terang atau redup cahaya yang dibutuhkan.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/08/11/183500276/5-cara-menghadirkan-pencahayaan-di-kamar-tidur

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke