Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Hama yang Menyerang Tanaman Kedelai dan Cara Mengatasinya

Setiap hama tanaman kedelai menunjukan gejala serangan dan cara mengendaliannya yang berbeda-beda.

Mengutip dari penjelasan di situs Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Senin (8/8/2022), berikut beberapa hama yang biasa menyerang tanaman kedelai dan cara mengatasinya

Jenis hama tanaman kedelai pertama adalah ulat grayak. Bagian tanaman yang diserang adalah daun dan polong muda.

Gejala serangan hama meliputi daun menjadi transparan dan tampak berwarna putih jika dilihat dari jauh akan. Serangan berat pada tanaman muda akan menghambat pertumbuhan dan bisa membuat tanaman mati.

Jika ulat grayak menyerang fase pembungaan dan awal pembentukan polog, ini dapat mengurangi hasil panen. Apabila populasi ulat grayak tinggi, berisiko menyebabkan gagal panen karena menggangu pengisian biji.

Untuk mengurangi serangan hama ulat grayak, berikut beberapa langkah pengendalian yang dapat dilakukan:

Di awal penanaman, tanaman kedelai sudah memiliki risiko serangan hama. Salah satu hama yang menyerang pada awal penanaman adalah lalat kacang.

Hama ini bisa menyerang kedelai pada umur enak hari setelah tanam (HST). Gejala serangan hama lalat kacang seperti terdapat bintik putih yang merupakan bekas tusukan alat peletak telur.

Bintik ini biasanya dijumpai pada pangkal kotiledon atau pangkal daun. Bintik tersebut akan berubah menjadi coklat.

Setelah umur tanaman kedelai 5 HST, pada kotildeon dan helai daun muda akan telihat alur berkelok-kelok yang merupakan gerekan larva berwarna coklat.

Pada serangan lanjut, tanaman kedelai akan mulai layu, mengering, dan mati. Jika tidak segera dikendalikan, pada umur 14-30 HST, tanaman akan mati.

Upaya pengendalian yang bisa dilakukan untuk menekan populasi lalat kacang, sebagai berikut:

Ulat jengkal

Selain ulat gayak, ulat jengkal bisa menyebabkan bercak putih pada daun tanaman kedelai. Serangan hama ini biasanya dimulai saat awal pembungaan.

Kerusakan akan terus meningkat sampai fase pengisian biji atau pada saat tanaman berumur 60 HST. Hama ulat jengkal bisa menyebabkan penurunan bobot biji dan menurunkan hasil panen. 

Cara menekan populasi ulat jengkal tidak berbeda jauh dengan pengendalian jenis ulat lainnya. Melakukan tanam serentak dan pergiliran tanaman menjadi salah satu upaya pengendalian yang efektif karena bisa memutus siklus hidup ulat jengkal.

Selain itu, memusnahkan imago ulat jengkal. Jika serangan ulat jengkal melebihi ambang batang ekonomi, pengendalian menggunakan insektisida kimia diperbolehkan.

Hama tanaman kedelai berikutnya adalah penggerek polong. Sesuai dengannamanya, hama ini menyerang polong dan biji kedelai.

Gejala serangan penggerek polong bisa terlihat dari lubang bundar yang ada di kulit polong. Jika polong di buka, bagian dalam terdapat kotoran ulat berwarna coklat atau coklat muda.

Hama ini bisa menyebabkan kuantitas dan kualitas panen menurun. Berikut beberapa cara mengatasi serangan penggerek polong, antara lain: 

Kepik coklat kedelai

Kepik coklat kedelai termasuk hama tanaman kedelai yang merugikan. Hama ini bisa menghisap cairan pada biji kedelai. Akibatnya, polong dan biji kedelai menjadi kempis, mengering, dan gugur.

Jika serangan terjadi saat fase pengisian biji, akan menyebabkan polong menghitam dan busuk. Saat polong sudah tua, serangan hama ini dapat menyebabkan kualitas biji menurun karena adanya bintik hitam dan biji menjadi keriput.

Cara mengendalikan hama kepik coklat kedelai bisa dilakukan dengan langkah-langkah, berikut:

  1. Penerapan tanam serentak dan pergiliran tanaman.
  2. Melakukan sanitasi tanaman inang sebelum menanam kedelai.
  3. Menggunakan perangkap.
  4. Menggunakan insektisida.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/08/08/193000476/5-hama-yang-menyerang-tanaman-kedelai-dan-cara-mengatasinya

Terkini Lainnya

5 Jenis Pohon Bonsai yang Mudah Tumbuh dan Cocok untuk Pemula

5 Jenis Pohon Bonsai yang Mudah Tumbuh dan Cocok untuk Pemula

Pets & Garden
Jangan Asal, Ini Cara Membersihkan Furnitur Kayu tanpa Menggoresnya

Jangan Asal, Ini Cara Membersihkan Furnitur Kayu tanpa Menggoresnya

Home Appliances
Ketahui, Ini Penyebab dan Cara Mengobati Kucing Flu

Ketahui, Ini Penyebab dan Cara Mengobati Kucing Flu

Pets & Garden
Penyebab dan Gejala Infeksi Parasit pada Burung Peliharaan

Penyebab dan Gejala Infeksi Parasit pada Burung Peliharaan

Pets & Garden
Kucing Memiliki Sembilan Nyawa, Mitos atau Fakta?

Kucing Memiliki Sembilan Nyawa, Mitos atau Fakta?

Pets & Garden
7 Tanaman Hias yang Dapat Tumbuh di Ruangan Minim Cahaya Matahari

7 Tanaman Hias yang Dapat Tumbuh di Ruangan Minim Cahaya Matahari

Pets & Garden
5 Cara Mencegah Ular Masuk ke Kolam Renang

5 Cara Mencegah Ular Masuk ke Kolam Renang

Housing
6 Bunga yang Cocok Ditanam pada Musim Panas

6 Bunga yang Cocok Ditanam pada Musim Panas

Pets & Garden
Catat, Ini 5 Tips Meningkatkan Keamanan Rumah

Catat, Ini 5 Tips Meningkatkan Keamanan Rumah

Housing
Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap di Mesin Cuci

Cara Menghilangkan Bau Tak Sedap di Mesin Cuci

Do it your self
Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Kucing Cacingan

Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati Kucing Cacingan

Pets & Garden
6 Cara Menghias Rak Buku agar Terlihat Lebih Menarik

6 Cara Menghias Rak Buku agar Terlihat Lebih Menarik

Decor
Cara Membersihkan Noda Air di Permukaan Kayu, Bisa Pakai Mayones

Cara Membersihkan Noda Air di Permukaan Kayu, Bisa Pakai Mayones

Do it your self
Cara Membersihkan Humidifier untuk Mencegah Jamur dan Bakteri

Cara Membersihkan Humidifier untuk Mencegah Jamur dan Bakteri

Do it your self
Cara Memangkas Bunga Mawar dengan Benar

Cara Memangkas Bunga Mawar dengan Benar

Pets & Garden
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke