Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menyimpan Madu agar Tidak Terkontaminasi dan Rusak

Dilansir dari Rural Sprout, Minggu (31/7/2022), madu memiliki sifat antibakteri dan antijamur serta menyediakan sumber energi bagi tanaman.

Madu membantu mendorong pertumbuhan akar dan menjaga tanaman tetap kuat. Jika digunakan pada stek, madu membantunya membentuk akar.

Setelah akar terbentuk, madu membantu menciptakan lingkungan yang aman untuk terus tumbuh sehat.

Namun, kualitas madu turut dipengaruhi cara penyimpanannya. Cara menyimpan madu dengan tepat dapat menjaga kualitasnya. Berikut cara menyimpan madu dengan tepat dikutip dari Martha Stewart. 

Peternak lebah di Cornell University, Amerika Serikat (AS), sekaligus penulis buku “Bee People And The Bugs They Love”, Frank Mortimer, mengungkapkan madu tidak akan pernah basi.

Bahkan, stoples madu yang sudah lama terselip di lemari dapur masih aman dikonsumsi atau digunakan untuk keperluan lainnya. 

“Madu adalah satu-satunya makanan yang tidak pernah basi dan selalu aman dimakan,” terang Mortimer.

Bahkan, imbuhnya, ada madu yang ditemukan di sebuah makam Mesir yang berusia lebih dari 3.500 tahun. Madu itu masih dalam kondisi bagus dan bisa dimakan. Meskki demikian, bukan berarti bisa menyimpan madu sembarangan.

Terkait cara menyimpan madu cair, Mortimer mengatakan sebaiknya tidak menyimpannya dalam kulkas alias didinginkan karena bisa membuatnya mengkristal.

Selain itu, tekstur madu bisa berubah menjadi kasar dan setengah padat. Seluruh madu yang 100 persen murni, alami, dan mentah akan mengkristal seiring waktu.

Direktur Clemson Extension Food Systems and Safety Program Team, Kimberly Baker, menyarankan menyimpan madu dalam wadah tertutup guna melindunginya dari kelembapan dan kontaminasi.

Sebab, seiring waktu, madu dapat kehilangan warna dan rasanya meski masih aman dikonsumsi jika disimpan dengan benar.

“Madu harus disimpan dalam stoples atau botol tertutup rapat, kemudian simpan di tempat sejuk bersuhu 10-21 derajat Celsius, gelap, dan kering,” ujar Baker. 

Meski demikian, madu yang disimpan dengan hati-hati pun masih bisa terkontaminasi dan rusak. Untuk itu, pastikan menggunakan peralatan bersih dan kering saat ingin mengambil madu.

“Jika madu berbau seperti alkohol, berbusa, atau muncul lendir merah muda pada permukaannya, segera membuanganya,” imbau Baker. 

Kristalisasi madu dapat terjadi, terlepas dari tempat penyimpanannya, baik dalam kulkas maupun pada suhu ruangan. Namun, menyimpan madu pada suhu ruangan dapat memperlambat proses kristalisasi madu.

Melalui sudut pandang kimia, madu adalah larutan gula yang lewat jenuh atau fruktosa dan glukosa. Seiring waktu, madu dapat mengkristal karena molekul glukosanya keluar dari larutan dan menempel satu sama lain.

“Jika madu mengkristal, kamu bisa mencairkannya kembali dengan menaruh stoplesnya ke dalam semangkuk air hangat bersuhu 60 derajat Celsius,” tutur Mortimer. 

Baker menjelaskan madu yang mengkristal tidak membahayakan kesehatan manusia. Namun, tampilannya menjadi kurang menarik karena teksturnya mengalami perubahan.

Namun, madu yang mengkristal berbeda dengan madu kristal (creamed honey) Maduk kristal adalah 100 persen madu yang diproduksi dengan mengontrol kristalisasi madu untuk menciptakan konsistensi krim yang seragam.

Mortimer mengungkapkan teksturnya membuat madu kristal dapat dengan mudah dioleskan. Madu jenis ini bisa ditaruh di dalam kulkas.

“Kamu dapat menaruh madu kristal di dalam kulkas karena sudah mengkristal, jadi teksturnya tidak akan berubah,” tuturnya. 

https://www.kompas.com/homey/read/2022/07/31/123500176/cara-menyimpan-madu-agar-tidak-terkontaminasi-dan-rusak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke