Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Mengendalikan Hama Thrips pada Tanaman Cabai Merah

JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai merah adalah salah satu tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Akan tetapi, dalam proses menanam cabai merah, ada saja tantangan dan kendala yang dihadapi, khususnya hama.

Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Jumat (29/7/2022), hama atau Organisme Pengganggu tumbuhan (OPT) yang dapat menurunkan kuantitas maupun kualitas produksi, bahkan dapat menggagalkan panen. Salah satu hama yang sering menyerang tanaman cabai merah adalah thrips.

Imago thrips berukuran sangat kecil, yakni sekitar 1 mm, berwarna kuning sampai coklat kehitaman. Imago yang sudah tua berwarna agak kehitaman, berbercak-bercak merah atau bergaris-garis.

Thrips betina mempunyai dua pasang sayap yang halus dan berumbai seperti sisir bersisi dua. Pada musim kemarau, populasi thrips lebih tinggi dan akan berkurang bila terjadi hujan lebat.

Umur stadium thrips dewasa dapat mencapai 20 hari. Telur thrips berbentuk oval atau seperti ginjal dengan rata-rata 80 butir per induk, diletakkan di permukaan bawah daun atau di dalam jaringan tanaman secara terpencar, akan menetas setelah tiga hingga delapan hari.

Nimfa berwarna pucat, keputihan atau kekuningan, instar 1 dan 2 aktif dan tidak bersayap. Nimfa yang tidak aktif berada di permukaan tanah sekitar tanaman.

Perkembangan pupa menjadi thrips muda meningkat pada kelembapan relatif rendah dan suhu relatif tinggi. Daur hidup sekitar 20 hari, adapun di dataran rendah 7-12 hari.

Thrips juga merupakan hama serangga yang hidup berkelompok.

Gejala serangan thrips pada tanaman cabai merah

1. Dampak langsung serangan

Pada permukaan bawah daun berwarna keperak-perakan, daun mengering atau keriput. Pada serangan berat, daun, pucuk serta tunas menggulung ke dalam dan timbul benjolan seperti tumor dan pertumbuhan tanaman terhambat, kerdil, bahkan mati.

2. Dampak secara tidak langsung

Thrips merupakan vektor penyakit virus mosail dan virus keriting. Gejala serangan awal timbul akibat hama mengisap cairan permukaan bawah daun dan atau bunga ditandai oleh bercak-bercak kperakan mengkilat, daun akan menjadi keriting dan keriput.

Jika serangan terjadi pada awal pertanaman, maka akan terjadi gejala fatal berupa penyakit kerdil pada tanaman cabai (dwarfing) dan pada akhirnya layu dan kemudian mati.

Cara mengendalikan hama thrips pada tanaman cabai merah

Ada beberapa cara mengendalikan hama thrips pada tanaman cabai. Pertama, penggunaan mulsa plastik yang dikombinasikan dengan tanaman perangkap caisin dapat menunda serangan yang biasanya terjadi pada umur 14 hari setelah tanam (hst) menjadi 41 hst.

Kedua, membakar sisa jerami atau mulsa yang dipakai selama pertanaman. Ketiga, sanitasi dan pemusnahan bagian tanaman yang terserang.

Penggunaan perangkap likat warna biru, putih atau kuning sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 meter persegi dipasang di tengah pertanaman sejak tanaman berumur 21 minggu. Setiap minggu, perangkap diolesi dengan oli atau perekat.

Perangkap likat dipasang dengan ketinggian lebih dari 50 cm (sedikit di atas tajuk tanaman).

Cara lainnya adalah dengan pemanfaatan musuh alami predator kumbang Coccinellidae coccinella repanda, Amblysius cucmeris, Orius minutes, Arachnidea dan patogen Entomophthora sp.

Penggunaan insektisida kimia dapat digunakan apabila berdasarkan hasil pengamatan tanaman contoh, serangan mencapai lebih atau sama dengan 15 persen per tanaman.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/07/29/082000076/cara-mengendalikan-hama-thrips-pada-tanaman-cabai-merah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke