Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketahui, Ini 7 Penyebab Kucing Marah

Namun, dalam kondisi tertentu, kucing peliharaan tiba-tiba bisa menjadi marah. Biasanya, kucing marah menunjukkan tanda-tanda seperti mendesis, menggeram, menjerit, mencakar bahkan bisa menggigit kucing. 

Hal ini tentu membuat pemilik kucing ketakutan dan kesulitan menanganinya meski sudah berpengalaman memelihara kucing,

Kucing marah tentu bukan tanpa alasan. Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan kucing marah. 

Dilansir dari Catster, Minggu (24/7/2022), berikut sejumlah penyebab kucing marah dan cara mengatasinya.  

Misalnya, menarik keras pada ekor bisa membuat kucing sakit, yang akhirnya membuat kucing marah. Bahkan kucing bisa menyerang dan menggigit kemudian.

Hal ini terutama jika rasa sakit itu akibat dari kekerasan fisik yang dialaminya seperti menendang atau memukul.  

Ketakutan 

Selanjutnya, penyebab kucing marah adalah merasa ketakutan. Seekor kucing yang ketakutan akan merespons dengan bahasa tubuh yang jelas. Kucing akan menoleh ke samping serta membusungkan ekor dan bulunya agar terlihat lebih besar.

Selain itu, telinganya akan rata ke belakang, mendesis, serta pupil mata akan membesar. Mencoba mendekati kucing dalam kondisi ini berisiko menimbulkan kucing marah dan menyerang Anda.

Hal ini bukan karena kucing peliharaan tidak menyukai Anda, tetapi karena sahabat bulu berada dalam kondisi ketakutan serta panik. 

Karena itu, jika melihat dua kucing berkelahi, jangan campur tangan secara fisik karena Anda hampir pasti akan menjadi sasaran kemarahan kucing.

Frustrasi

“Agresi yang diarahkan” adalah istilah untuk tindakan kekerasan yang dilakukan kucing karena tidak dapat mencapai objek hasrat predator mereka.

Misalnya, kucing peliharaan atau dalam ruangan yang melihat kucing lain lewat atau menandai wilayahnya di teritorial kekuasaannya mungkin bisa menyebabkan kucing marah.

Bila Anda berada dalam kondisi tersebut, kemungkinan akan menjadi sasaran agresi kucing.

Stres

Penyebab kucing marah lainnya adalah merasa stres. Jika kucing tinggal di lingkungan yang sangat stres, seperti anggota keluarga saling berkelahi atau rumah dengan terlalu banyak kucing, dapat menyebakan kucing marah atau merespons secara agresif.

Sama dengan anak-anak yang tinggal di rumah dengan banyak kekerasan verbal dan fisik atau banyak kemarahan yang tak terucapkan, kucing sering memerankan dinamika keluarga manusia mereka.  

Untuk mengatasi penyebab kucing marah ini, pengobatan singkat anti-kecemasan dan pengobatan homeopati atau sari bunga dapat membantu kucing kurang reaktif terhadap pemicu. Pengobatan ini tentu saja perlu mendapat resep dari dokter hewan dan hindari memberikan antidepresan pada kucing peliharaan. 

Ketidakseimbangan kimia

Meski langka, sama dengan manusia, beberapa kucing memiliki ketidakseimbangan biokimia yang dapat mempengaruhi perilaku dan menjadi penyebab kucing marah. 

Untuk mengatasi kondisi ini, kucing perlu mendapat resep obat antidepresan atau anti-kecemasan. Untuk itu, bawa kucing peliharaan ke dokter hewan. 

https://www.kompas.com/homey/read/2022/07/24/083138376/ketahui-ini-7-penyebab-kucing-marah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke