Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Penyakit Scabies pada Kucing, dari Jenis hingga Penyebabnya

Elfan B. Darmawan, dokter hewan sekaligus pengurus di Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Bekasi, Jawa Barat, menjelaskan, scabies adalah penyakit kudis pada kucing yang disebabkan tungau berukuran sangat kecil dan tidak kasatmata.

Disadur dari Fetch by WebMD, Jumat (18/3/2022), infeksi scabies dimulai ketika tungau menggigit kulit kucing dan menyebabkan gatal, pengelupasan, rambut rontok, dan peradangan.

Tungau ini menyebabkan kudis tertentu bernama kudis sarcoptic karena tungau berasal dari spesies Sarcoptes. “Tungau atau kutunya sangat kecil dan harus dilihat pakai kaca pembesar, mereka mudah menyerang,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (17/3/2022).

Elfan melanjutkan, scabies mudah menyerang kucing pelihraaan jika memiliki gangguan kesehatan dan kebersihan.

Bahkan, ada ras kucing tertentu yang lebih mudah terkena scabies sejak bayi, di antaranya kucing Siam, Himalaya, Ragdoll, dan Birman. Hal ini karena kulit dari ras kucing tersebut lebih sensitif daripada ras kucing lainnya. 

Ada beberapa jenis scabies pada kucing seperti scabies anjing (Sarcoptic Mange), scabies kucing (Notoedric Mange), tungau telinga (Otodectic Mange), walking dandruff (Cheyletiellosis), dan trombiculosis. 

Scabies anjing dapat menyerang kucing, terlebih jika kucing dan anjing tinggal di dalam rumah yang sama. Scabies ini menyebabkan luka, bulu rontok, dan gatal.

Scabies kucing memiliki parasit yang berbeda dari scabies anjing meski gejala yang dtimbulkan serupa.

Selanjutnya, tungau telinga karena adanya tungau di dalam telinga kucing. Tungau ini cenderung ditemukan di dalam saluran telinga, tapi juga dapat mempengaruhi telinga luar.

Tungau telinga dapat menyebabkan gatal,sehingga menyebabkan kerusakan pada gendang telinga kucing peliharaan.

Kemudian, walking dandruff adalah tungau berukuran kecil, berwarna putih, dan bergerak di tubuh kucing peliharaan. Tungau jenis ini juga dapat mempengaruhi manusia. 

Terakhir, tungau trombiculosis atau dikenal dengan chigger menempel pada kulit kucing dan menghisap darahnya sebelum jatuh. Bentuknya seperti oval kecil berwarna oranye serta muncul di area kepala, cakar, atau perut kucing.

Baik scabies maupun penyakit jamur sama-sama membuat kucing gatal sehingga membuat sahabat bulu akan lebih sering menggaruk tubuhnya. 

Kendati demikian, Elfan menuturkan kedua penyakit ini sangat berbeda meski dapat hadir bersamaan jika kulit kucing benar-benar tidak sehat.

“Scabies beda jauh dengan penyakit jamur. Kalau diperiksa dengan lampu ultraviolet, akan jelas bahwa itu penyakit jamur. Mudah dibedakan. Terapinya beda meski sama-sama berhubungan dengan kebersihan,” ucapnya.

Dikutip dari Kompas.com, Senin (14/3/2022), Mirza Yusa, dokter hewan yang berpraktik di Hurairah Petshop Care, Aceh, menjelaskan, jamur pada kucing tidak disebabkan tungau, tetapi kelompok jamur dermatophytes. 

Scabies dan jamur bisa membuat kucing merasa gatal, tetapi rasa gatal scabies terjadi sejak awal tungau muncul di tubuh kucing peliharaan. Sementara penyakit jamur, Mirza menuturkan, kucing akan jarang mengalami gatal saat awal terkena.

Biasanya, kucing dengan penyakit jamur akan merasa gatal pada bagian kepala, wajah, dan telinga. Rasa gatal ini biasanya menjalar ke bagian tubuh lainnya dan mengakibatkan bulu kucing terus rontok.

Menurut Elfan, kucing dapat terkena tungau penyebab scabies jika bulunya sangat kotor, khususnya kucing yang gemar bermain di tanah.

Selain itu, faktor lingkungan juga bisa membuat kucing terkena scabies. Misalnya, lingkungan rumah yang lembap bisa membuat kucing peliharaan mudah terkena scabies. 

Untuk itu, jaga agar rumah tetap bersih, segar, dan tidak lembap. 

“Untuk kucing di dalam rumah, bisa dimandikan dua minggu sekali. Makanan (diperhatikan) ada yang alergi atau tidak,” jelas Elfan.

Sementara, untuk ras kucing tertentu, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Elfan mengatakan untuk rutin merawat bulunya dan menjaga kebersihan bulu lantaran kulitnya lebih sensitif terhadap scabies.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/03/18/160400076/mengenal-penyakit-scabies-pada-kucing-dari-jenis-hingga-penyebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke