Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Perlite, Media Tanam dari Hasil Letusan Gunung Api

JAKARTA, KOMPAS.com- Untuk membuat tanaman tumbuh subur, kamu memerlukan media tanam yang cocok untuk tanamanmu.

Beberapa media tanam selain tanah yang bisa kamu gunakan adalah air, hidroton, batang pakis, sekam, perlite dan masih banyak lagi.

Salah satu media tanam yang bermanfaat bagi tanaman adalah perlite. Jenis media tanam ini merupakan batuan vulkanik hasil dari letusan gunung api. Karenanya, perlite memiliki banyak manfaat dan dapat menunjang pertumbuhan tanaman.

Melansir dari Gardeners World, Rabu (5/1/2022), untuk menanam kamu bisa menggunakan media tanam perlite saja atau dengan mencampurkannya dengan tanah.

Apa itu perlite?

Perlite memiliki bentuk kecil, ringan dan berwarna putih. Memiliki tampilan dan tekstur seperti potongan-potongan kecil polistiren tetapi sebenarnya terbuat dari kaca vulkanik yang dipanaskan hingga 1000 °C. Potongan ini ''meletup (seperti popcorn) sehingga berukuran berkali-kali lipat dari ukuran aslinya.

Perlite memiliki pori-pori pada permukaannya sehingga dapat menyerap air, meningkatkan drainase sehingga ideal jika digunakan sebagai media tanam yang dicampurkan dengan kompos. Selain itu perlite juga bermanfaat untuk menabur benih dan stek.

Perlite memiliki karakter ringan, dapat memperbaiki drainase sekaligus menahan air. Untuk itu kamu bisa menggunakannya dengan berbagai cara:

1. Gunakan perlite untuk membantu drainase

Beberapa tanaman seperti sukulen sangat tidak menyukai tanah yang lembab. Untuk itu penggunaan perlite adalah solusi yang tepat.

Dengan mencampurkannya ke dalam media tanam, perlite akan mendorong kelebihan air untuk mengalir sehingga air tidak menggenang dan menyebabkan akar menjadi busuk. Agar drainase tanah baik, campurkan perlit dan kompos dengan perbandingan 1:4 secara merata.

2. Gunakan perlite saat akan melakukan stek

Perlite akan menjaga jumlah air dalam kompos sehingga mampu meningkatkan tumbuhnya akar di batang atau daun yang baru di stek. Selain penggunaan perlite, pastikan pula untuk menggunakan kompos yang cocok untuk stek.

Jenis kompos khusus stek ini memiliki tekstur yang lebih halus dan kandungan nutrisi yang lebih rendah daripada kompos multiguna yang umum digunakan.

Untuk menanam stek, campurkan kompos dan perlite dengan perbandingan 50:50, masukkan kedalam pot lalu siram dengan air.

Biarkan campuran kompos mengering selama beberapa jam sebelum memasukkan tanaman yang sudah di stek.

Kamu juga bisa menggunakan perlit saja tanpa campuran kompos. Caranya taruh perlite di media pot atau plastik, lalu siram dengan air.

Siapkan tanaman yang akan di stek, potong batang tanaman tepat di bawah sambungan daun. Buang beberapa daun dibagian bawah batang lalu taruh di media tanam perlite.

Setelah beberapa minggu, akar akan terbentuk dan kamu bisa memindahkannya ke pot berisi kompos.

3. Gunakan perlite dalam pembenihan

Campurkan perlit kedalam kompos dengan perbandingan 50:50 untuk menciptakan lingkungan yang lembab untuk tumbuhnya akar benih yang halus.

Lapisan perlit yang halus juga sangat baik untuk menutupi benih yang membutuhkan cahaya untuk berkecambah.

Tekstur perlit yang berpori akan membiarkan cahaya masuk sambil tetap menjaga benih tetap lembab dan membantu perkecambahan.

Panduan menggunakan media tanam perlite

Perlite menghasilkan debu, untuk itu agar tidak terhirup pastikan untuk membasahi perlite sebelum digunakan.

Jika kamu ingin menggunakan perlite dalam jumlah banyak, masukkan air kedalam plastik berisi perlite, tutup bagian atas lalu kocok. Biarkan sekitar seperempat jam agar air meresap lalu perlit akan siap digunakan.

https://www.kompas.com/homey/read/2022/01/05/162500276/mengenal-perlite-media-tanam-dari-hasil-letusan-gunung-api

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke