Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ragam Penyebab Kucing Mengeong Lebih Sering

Misalnya, beberapa kucing melihat ke arah pemiliknya dan mengeong dengan keras. Sementara, sebagian kucing lainnya hampir tidak memperhatikan manusia dan tidak mengeong sama sekali. 

Dilansir dari Cuteness, Kamis (9/12/2021), mengeong merupakan bentuk komunikasi kucing dengan kucing lain dan manusia. Namun, mengapa beberapa kucing lebih banyak mengeong daripada kucing lain?

Menurut ASPCA, kucing yang banyak mengeong harus diperiksakan ke dokter hewan. Namun, mengetahui seberapa banyak kucing mengeong merupakan hal yang sulit dinilai karena setiap kucing berbeda.

Salah satu penyebab kucing mengeong bisa karena kondisi medis atau penuaan. Misalnya, berbagai penyakit dapat membuat kucing menjadi sangat lapar, haus, gelisah, atau mudah tersinggung. 

Hal ini membuat kucing mencoba memberi tahu pemiliknya bahwa ada yang tidak beres dengan mengeong lebih dari biasanya.

Kenali perilaku mengeong kucing ini. Jika sahabat bulu mulai mengeong lebih dari biasanya, atau mengubah waktu mengeong, perhatikan dan periksa semuanya.

Seiring bertambahnya usia kucing, kucing dapat mengembangkan masalah kesehatan seperti penyakit tiroid dan ginjal sehingga menyebabkannya mengeong berlebihan.

Selain itu, pada kucing betina yang berada pada usia sedang berahi, kucing akan mengeong tanpa henti karena benar-benar ingin mencari pasangan. Ini merupakan jenis mengeong yang akan terjadi terus-menerus terjadi dari waktu ke waktu sampai kucing disteril. 

Usia kucing

Menurut ASPCA, jenis mengeong kucing berubah seiring bertambahnya usia. Menariknya, kucing dewasa biasanya tidak saling mengeong.

Namun, anak kucing akan sering mengeong pada induknya untuk memberi tahu apa yang dirasakannya seperti lapar atau kedinginan.

Seiring bertambahnya usia, anak kucing, mulai berhenti berkomunikasi dengan kucing lain dengan cara mengeong. 

Selain itu, beberapa ras kucing cenderung mengeong lebih banyak daripada ras lainnya. Persia, Siam, dan ras Asia lainnya dikenal lebih banyak mengeong daripada kucing lainnya.

The Humane Society melihat kembali ke evolusi kucing dan menjelaskan bahwa vokalisasi mereka berbeda dari anjing yang sering diketahui menggonggong pada apa pun. 

Saat tukang pos datang ke teras, anjing kemungkinan besar akan bersemangat dan menggonggong. Namun, kucing kemungkinan besar tidak akan menyadarinya. Kucing cenderung diam terhadap sesuatu yang terjadi di lingkungannya.

Hal ini karena anjing berevolusi dari kelompok kawanan yang menggonggong untuk berkomunikasi satu sama lain.

Kucing rumahan, di sisi lain, adalah keturunan dari kucing pemburu soliter. Karena itu, semua cara kucing berkomunikasi dan terlibat dengan lingkungannya berbeda dan sebagian besar waktu kucing tetap diam. 

Jadi, jika menginginkan kucing yang "cerewet", Anda bisa mulai dengan kucing yang masih kecil. 

Selain masalah kesehatan dan pertambahan usia, kucing yang tidak menyukai makanannya atau kotak pasir kucing tidak bersih bisa menyebabkan kucing mengeonng.

Perbedaan ras dan kepribadian dapat menjelaskan mengapa beberapa kucing mengeong lebih banyak daripada kucing lain.

Namun, jika kucing tiba-tiba mulai mengeong lebih sering daripada biasanya, sebaiknya perhatikan dan membawanya ke dokter hewan untuk memastikan apa yang terjadi. 

https://www.kompas.com/homey/read/2021/12/09/080000776/ragam-penyebab-kucing-mengeong-lebih-sering

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke