Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penuhi Kebutuhan Perumahan Masyarakat, Ini yang Dilakukan Pemerintah

JAKARTA, KOMPAS.com - Sektor properti atau perumahan diyakini akan menjadi andalan pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19, di samping sektor perbankan. Ini seiring dengan kinerja kedua sektor tersebut yang mulai membaik sejak awal tahun.

Ada beberapa langkah dukungan pemerintah guna mendorong pertumbuhan perumahan, antara lain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Selain itu, pemerintah juga telah memperluas akses bagi masyarakat untuk kepemilikan rumah, yaitu dengan mengeluarkan pajak intensif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP).

Adapun pada tahun 2022, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembiayaan perumahan rakyat melalui skema FLPP sebesar Rp 23 triliun atau 200.000 unit.

“Langkah strategis dari sisi supply, Kementrian PUPR meberi tugas khusus kepada Perum Perumnas untuk mempercepat penyediaan perumahan layak huni dengan harga terjangkau,” ungkap Herry Trisaputra Zuna, Direktur Jendral Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan, Kementerian PUPR dalam Webinar Banking & Property Outlook 2022: Lokomotif Pemulihan Ekonomi Pascapandemi, Rabu (27/10/2021).

Pemerintah, imbuh Herry, juga mendorong pembangunan hunian vertikal dengan dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) di kawasan perkotaan, meningkatkan ketersediaan land bank, dan pemberikan kredit konstruksi perumahan oleh PT Sarana Multi Finansial (SMF).

Menurut Herry, pemerintah menargetkan peningkatan keluarga dengan rumah layak huni sebesar 70 persen dari semula hanya 56 persen atau ekuivalen 11 juta keluarga dalam Program Sejuta Rumah, yang dicanangkan Presiden Joko Widodo sejak tahun 2015.

Pada periode 2015 hingga 2019 pemerintah telah membangun 41,7 juta unit dan tahun 2020 sebanyak 960.000 unit.

“Adapun pencapaian hingga September 2021 sebanyak 763 unit. Jumlah ini mengalami sedikit penurunan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya,” paparnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI) Paulus Totok Lusida mengatakan, industri properti diprediksi akan tetap tumbuh pada tahun 2022, didorong sentimen positif seperti suksesnya program vaksinasi Covid-19 yang akan memicu pertumbuhan ekonomi pada tahun mendatang.


“Terbukti dari angka penjualan yang meningkat, kebijakan pemerintah terbukti efektif dalam meningkatkan kepercayaan dan minat beli masyarakat,” ujar Paulus.

Sementara itu, Project Director LRT City Sentul Nanang Safrudin Salim menyoroti prospek hunian berkonsep Transit Oriented Development (TOP) di tahun 2022 yang masih akan menggunguli penjualan, khususnya kaum millennial dan urban.

“Kelebihan konsep hunian TOD ini semuanya serba mudah dan praktis, karena TOD connecting life, menghubungkan kehidupan. Di LRT City ada 5 prinsip TOD yang digunakan dalam mengembangkan sebuah kawasan di LRT City, yakni walkable, mixed use, densify, connect dan shift and transit,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Vice President Nonsubsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) BTN Suryanti Agustinar mengungkapkan, industri perbankkan temasuk BTN yang memang fokus pada sektor perumahan memberikan dukungan penuh pada pemerintah dalam pemulihan sektor properti.

Menurutnya, sektor perumahan tetap tumbuh positif di tengah pandemi.

“BTN memberikan dukungan kredit dalam rangka percepatan pembangunan perumahan maupun kepemilikan lahan. Jadi kita support developer dari sisi pembiayaan agar kendala-kendala dalam pembangunan perumahan dapat teratasi,” ungkap Suryanti.

“Dari sisi demand, BTN menjembatani developer yang telah dibiayai KIG-nya dapat kita menyalurkan kepada masyarakat untuk KPR-nya dengan bunga murah dan berbagai program keringanan yang kita buat dalam kondisi pandemi Covid-19,” sebut dia.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/10/27/205545976/penuhi-kebutuhan-perumahan-masyarakat-ini-yang-dilakukan-pemerintah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke