Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Layu Fusarium Tanaman Cabai: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

JAKARTA, KOMPAS.com - Cabai adalah tanaman sayuran yang banyak ditanam di rumah. Meski tampaknya mudah ditanam, namun tanaman cabai cukup rentan terhadap serangan organisme pengganggu tanaman (OPT).

Dilansir laman Cybex Kementerian Pertanian, proses budidaya cabai tidak terlepas dari serangan hama OPT atau hama penyakit yang menyerang tanaman cabai. Salah satunya adalah penyakit layu pada tanaman cabai.

Penyakit layu ini menyebabkan tanaman tidak segar dan tidak normal, disebabkan oleh dua jenis parasit jamur dan bakteri.

Penyakit layu pada tanaman cabai sering disebut dengan layu fusarium yang dapat menjadi salah satu ancaman serius karena penyakit ini dapat menyebabkan tanaman cabai mati.

Penyakit layu fusarium disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Jika tanaman cabai telah terinfeksi penyakit ini, maka tidak bisa diobati dan tanaman akan mati.

Penyakit ini akan menyebar dengan sangat cepat dari tanaman satu ketanaman lain, ketika dalam cuaca hujan dan pH tanah menurun. Akhirnya, tanaman cabai akan rusak, layu dan cepat mati.

Penyakit layu fusarium bisa menyerang tanaman cabai kapan saja, baik di musim kemarau atau musim hujan. Namun, serangan berat biasanya terjadi pada musim hujan karena jamur Fusarium oxysporum mudah berkembang biak dan mudah menyebar.

Hal ini dikarenakan tingkat kelembapan udara yang tinggi, ditambah dengan adanya genangan air hujan di lahan persawahan serta pH tanah yang rendah. Penyebaran jamur ini bisa melalui air, angin, peralatan pertanian maupun manusia.

Jamur Fusarium oxysporum dapat menyerang tanaman mulai dari proses pembibitan, masa pertumbuhan hingga tanaman mulai berproduksi.

Gejala layu fusarium pada tanaman cabai

Infeksi penyakit layu fusarium dapat dilihat pada bagian leher batang bagain bawah uang bersinggungan dengan tanah yang membusuk dan berwarna cokelat. 

Selanjutnya, infeksi akan menjalar ke akar dan menyebabkan busuk basah.

Jika kelembapan tanah cukup tinggi, maka bagian leher batang berubah menjadi putih keabu-abuan akibat terbentuk masa spora.

Infeksi layu fusarium juga akan merambat kebagian ranting tanaman yang menyebabkan layu pada daun dan membuat tanaman cabai mati.

Penyakit layu fusarium dapat menyerang tanaman cabai di usia muda atau dewasa. Biasanya tanaman akan tampak layu pada pukul 10.00 hingga 14.30 dan akan tampak segar pada sore hari selama proses fotosintesis bekurang. 

Gejala yang ditimbulkan penyakit layu fusarium hampir mirip dengan gejala yang dialami pada penyakit layu bakteri. Bedanya hanya ada pada lamanya fase infeksinya.

Pada layu bakteri biasanya tanaman akan mati dan kering dalam 2-3 hari, sedangkan pada layu fusarium tanaman akan tampak layu hingga mati dalam 7-10 hari.

Jamur fusarium dapat bertahan didalam tanah dalam jangka waktu yang sangat lama. Ancaman penyakit layu fusarium ini berasal dari tanah dan benih yang digunakan.

Oleh karena itu, diperlukan upaya pengolahan tanah dengan bantuan bakteri apatogen yang berfungsi untuk menghilangkan jamur patogen Fusarium.

Cara mengatasi penyakit layu fusarium pada tanaman cabai

Hingga saat ini belum ditemukan fungisida yang efektif untuk mengatasi penyakit layu fusarium. Akan tetapi, Anda dapat mengendalikan populasi jamur Fusarium oxysporum untuk mencegah perkembangbiakan jamur.

Berikut ini beberapa cara pengendalian dapat dilakukan pada penyakit layu fusarium pada tanaman cabai.

1. Cabut tanaman dengan gejala layu fusarium

Jika terlihat adanya tanaman cabai yang terserang layu fusarium, segera lakukan pencabutan tanaman lalu bakar tanaman.

Bila perlu, buang tanah bekas tanaman atau semprotkan dengan fungisida berbahan aktif klorotalonil atau tembaga hidroksida untuk mencegah penularan pada tanaman yang masih sehat.

2. Gunakan jamur trichoderma

Trichoderma merupakan jamur baik yang mampu melawan perkembangan jamur patogen atau disebut juga sebagai fungisida alami. Pemberian Trichoderma pada tanaman cabai berguna untuk mencegah layu fusarium.

Cara penggunaan Trichoderma dilakukan dnegan mencapurkan Trichoderma dengan pupuk kandang yang bisa digunakan sebagai pupuk dasar maupun dikocorkan pada tiap lubang tanaman cabai.

3. Rotasi tanaman

Lakukan pergiliran tanaman dengan tanaman yang tahan terhadap layu fusarium untuk mengendalikan populasi dan perkembangan jamur fusarium di lahan penanaman.

Beberapa jenis tanaman yang dapat terserang layu fusarium seperti pada tanaman tomat, terong, semangka, melon, pisang, jeruk, kubis, timun dan lainnya.

4. Berikan pupuk yang tepat

Berikan pupuk yang tepat pada tanaman cabai. Seperti pada pupuk berkadar N tinggi seperti pada pupuk Urea dapat menyebabkan tanaman sukulen lebih mudah terserang layu fusarium.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/10/25/192000776/layu-fusarium-tanaman-cabai-penyebab-gejala-dan-cara-mengatasinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke