Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tanaman Hias Pemicu Alergi yang Tak Boleh Ada di Dalam Rumah

JAKARTA, KOMPAS.com- Tanaman hias dapat membawa warna dan kesegaran di dalam ruangan rumah. Beberapa tanaman juga dipercaya baik untuk udara ruangan sehingga ditanam di sudut-sudut rumah.

Namun tahukah kamu, beberapa tanaman ini sebaiknya tidak diletakkan di dalam rumah apalagi kamar tidur karena kecenderungannya melepas serbuk sari dan menangkap debu.

Untuk kamu yang memiliki alergi debu dan serbuk sari, tentu sebaiknya menghindari kedua pemicu alergi ini. Tanaman ini akan membuat hidung gatal dan juga bersin-bersin.

Melansir dari Bobvila, Rabu (29/9/2021), berikut tanaman yang sebaiknya tidak ditanam di dalam rumah.

Chamomile

Bunga chamomile populer karena bentuk bunga yang cantik dan bunganya sering diseduh sebagai teh. Bunga ini juga seringkali ditemukan menghiasi teras dan balkon karena warnanya yang cantik.

Namun, chamomile dan aster termasuk ke dalam ragweed yang mengandung alergen, bunga ini dapat memicu gejala pada penderita alergi.

Ficus atau dikenal pula dengan nama ara menangis adalah tanaman hias populer dengan daun hijau yang rimbun.

Namun untuk kamu penderita alergi sebaiknya hindari menyimpan ficus di dalam rumah. Tanaman ini mengandung getah dan daunnya menangkap partikel debu yang terbang diudara.

Partikel ini dapat terhirup dan mengganggu pernafasan. Partikel ini memiliki kesamaan protein dengan lateks sehingga tidak cocok untuk dipelihara orang dengan alergi lateks.

Mereka yang memiliki alergi dengan ficus mungkin mengalami gejala iritasi pada kulit hingga masalah pernafasan.

Krisan

Krisan memiliki bunga dengan warna-warna yang beragam dan sering menjadi pilihan sebagai bunga hias di teras rumah.

Jika kamu memiliki alergi pada serbuk sari tanaman, sebaiknya hindari menaruh krisan di dalam rumah.

Serbuk sari dapat memicu alergi dan iritasi kulit. Sebaiknya simpan krisan di luar ruangan di mana serbuk sari tidak dapat terbang ke ruangan tertutup.

Pohon palem menjadi hiasan populer untuk kamu yang menginginkan kesan tropis. Namun, pohon palem jantan menghasilkan serbuk sari yang banyak sehingga dapat menyebabkan mata gatal, pilek dan gejala alergi lainnya.

Jika kamu ingin merawat pohon palem, kamu bisa memilih palem betina yang tidak menghasilkan serbuk sari.

Kamu bisa meminta saran kepada spesialis pembibitan tanaman untuk mendapatkan jenis palem yang kamu inginkan.

Violet Afrika

Tanaman ini memiliki daun berwarna hijau gelap dengan tekstur doff yang berbulu sehingga membuat bunga tampil lebih mencolok dengan warna ungu terang.

Tekstur daun inilah yang membuat tanaman ini sangat mudah dihinggapi debu. Jika kamu memiliki alergi terhadap debu, hindari menyimpan violet afrika di dalam rumah.

Namun jika kamu masih ingin menyimpannya karena keindahan bunganya, pastikan untuk membersihkan daunnya secara teratur.

Hyacinth memiliki bunga cantik berbentuk lonceng yang mekar sepanjang tahun dan disegala cuaca.

Tanaman ini memiliki produksi serbuk sari yang rendah, namun aroma yang kuat dapat mengganggu untuk sebagian orang dengan alergi.

Selain itu pastikan untuk menggunakan sarung tangan jika kamu ingin melakukan pindah tanam, umbi tanaman ini mengandung getah yang dapat menyebabkan gatal.

Gerbera Daisy

Bunga ini memiliki warna-warna yang hangat seperti merah tua, orange dan kuning. Selain warna bunga yang cantik, tanaman ini juga mudah dirawat di dalam pot.

Namun karena masih merupakan jenis aster, tanaman ini memproduksi serbuk sari yang tinggi. Serbuk sari ini sebaiknya dihindari oleh penderita alergi karena dapat memicu gejala pada pernafasan.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/09/30/204000676/7-tanaman-hias-pemicu-alergi-yang-tak-boleh-ada-di-dalam-rumah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke