Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Menyiram Tanaman yang Benar dan Tidak Berlebihan

JAKARTA, KOMPAS.com-- Menyiram tanaman rupanya tidak sembarangan. Karena kurang atau kelebihan air membuat tanaman justru bisa mati.

Sayangnya kebanyakan pecinta tanaman tak memahami aturan menyiram tanaman yang baik dan benar. 

Karena sejatinya, air memang menjadi sumber kehidupan bagi tanaman selain pupuk dan kasih sayang dari pemiliknya. Namun memberi air yang pas adalah kunci pertumbuhan dan kelangsungan hidup dari tanaman.

Untuk kamu yang masih bingung, berikut adalah tips menyiram tanaman yang benar seperti dilansir dari Better Homes and Gardens, Senin (5/7/2021). 

1. Kualitas air

Kualitas dari air di rumah, menentukan apakah air itu baik untuk diberikan pada tanaman. Air sumur biasanya tak ada masalah bila diberikan pada tanaman.

Namun jika air tanah mengandung garam yang nantinya bisa menumpuk di tanah setelah disiramkan pada tanaman, ini akan menjadi masalah.

Untuk itu ada baiknya kamu menyaring terlebih dahulu sebelum menyiramkannya pada tanaman. Atau yang paling baik adalah menadah air hujan dan memberikannya saat tanaman membutuhkannya.

Yang juga perlu diingat adalah air yang diberikan haruslah yang bersuhu ruangan. 

2. Berapa banyak 

Tidak semua tanaman membutuhkan jumlah air yang sama, jadi jika kamu tidak yakin berapa banyak yang dibutuhkan, ambillah petunjuk dari alam.

Banyak tanaman hias populer seperti philodendron berasal dari daerah tropis di dunia di mana hujan turun secara teratur.

Tanaman jenis ini biasanya memiliki daun besar yang membutuhkan banyak air agar terlihat bagus.

Tanaman seperti ini akan membutuhkan lebih banyak air daripada tanaman seperti kaktus dan succulents, yang seringkali lebih baik bila kamu membiarkan tanah mengering sebelum menyiramnya lagi 

Untuk volume penyiraman, mungkin bisa berubah sesuai dengan musim. Bila sedang kemarau dan udara sangat kering, lakukan pengecekan dengan menyentuh tanah dari tanaman.

Jika mulai mengering namun belum waktunya menyiram, itu artinya tanaman membutuhkan air lebih banyak dari biasanya, karena udara yang kering dalam musim kemarau.

Namun jika musim hujan, tanaman biasanya masih menyimpan kelembaban dan cukup untuk mereka minum.

3. Waktu yang tepat

Patokan paling utama adalah ketika kamu melihat daun yang mulai layu. Namun, bila ini terjadi, artinya tanaman sudah sangat kekurangan air.

Sebaiknya, jangan sampai tunggu tanaman sampai layu. Karena kondisi ini akan membuat tanaman rentan terserang penyakit.

Sebaliknya, cobalah biasakan untuk memeriksa tanaman hias setidaknya sekali seminggu untuk melihat apakah mereka perlu diberi air.

Cara terbaik untuk mengetahui apakah tanaman membutuhkan air adalah dengan memasukkan jarimu sekitar 3 cm ke dalam campuran tanah, dan jika terasa kering, segera beri air.

Namun jika masih terasa lembab, periksalah kembai 2-3 hari kemudian.

Untuk tanaman hias yang lebih kecil, kamu juga bisa mengangkat potnya. Jika terasa ringan untuk ukurannya, tambahkan air. 

Penyiraman di pagi hari lebih disukai daripada sore hari. Dengan begitu, percikan pada daun


akan cepat mengering dan lebih cepat menguap sepanjang hari saat suhu cenderung lebih hangat. Semakin lama basahnya daun tanaman, semakin tinggi risiko terserang penyakit.

4. Cara terbaik untuk menyiram

Setelah memastikan bahwa tanah sudah kering, pilihlah kaleng penyiram dengan lubang yang kecil dan lembut.

Siram air dari atas secukupnya hingga air keluar dari lubang-lubang di bawah pot. Perhatikan piring penampung pot, siramlah tanaman dan jangan sampai piring penampung penuh dengan air.

Setelah 10 menit, buang air yang ada di piring penampung. Jika tidak, ini akan membuat akar tanaman membusuk.

Pilihan lainnya adalah mengisi piring atau baskom jenis lain di bawah pot dengan air. Kamu akan melihat bahwa dalam beberapa menit, air akan meresap ke dalam tanah melalui lubang drainase.

Ada alasan mengapa pot memiliki lubang drainase: terlalu banyak air akan menenggelamkan tanaman. Itu karena akar memang membutuhkan oksigen, atau mereka akan membusuk dan mati.

Meskipun dengan drainase yang baik, tanah yang terlalu basah dapat membuat udara sulit mencapai akar.

Ada beberapa cara untuk mengetahui apakah kamu terlalu banyak menyiram tanaman sebelum terlambat dan membuat tanaman kesayangan membusuk dan mati.

Salah satunya adalah adanya daun yang menguning dan gugur, atau busuk pada bagian akar, bisa menjadi indikasi bahwa tanaman terlalu banyak disiram. 

Untuk itu, rajin-rajinlah menyentuh tanah dari tanaman, jika terlalu basah, kamu harus mengurangi penyiraman, jika terlalu kering, tambahkan sedikit air saat menyiram.

Kamu juga dapat menggunakan hidung untuk mencari tahu apakah tanaman terlalu banyak diberi air.

Kelembaban yang tinggi mendorong tumbuhnya jamur dan bakteri di dalam tanah, yang bisa menimbulkan bau tak sedap, terutama saat akar membusuk.

Terlebih jika kamu melihat jamur di sekitar tanaman, kemungkinan besar tanaman mengalami penyiraman yang terlalu berlebihan.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/07/05/222303776/tips-menyiram-tanaman-yang-benar-dan-tidak-berlebihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke