Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Diam-diam, 5 Benda di Dapur Ini Bisa Mengancam Kesehatan

Namun, dapur juga dapat menjadi tempat yang menyimpan racun secara sembunyi, yang dapat mengancam kesehatan. Banyak benda-benda dan produk yang digunakan di dapur dapat menimbulkan risiko kesehatan pada tingkat tertentu. 

Lantas, benda di dapur apa saja itu? Nah, berikut ini barang dan produk di dapur yang bisa mengancam kesehatan dilansir dari laman The Healthy, Kamis (13/5/2021). 

Pembersih Serbaguna

Pembersih serbaguna membantu kegiatan bersih-bersih di rumah lebih ringan. Pembersih serbaguna mampu membersihkan berbagai permukaan di dapur dengan mudah. 

Sayangnya, banyak dari produk pembersih yang mengandung bahan kimia berbahaya seperti 2-Butoxyethanol dan glikol eter.

Menurut Kelompok Kerja Lingkungan, kandungan ini dapat menyebabkan berbagai penyakit iritasi kulit dan sakit tenggorokan bila terhirup. Bahkan, bisa berdampak risiko kesehatan yang lebih serius seperti kerusakan hati dan ginjal. 

"Semua bahan kimia ini dapat memiliki efek samping negatif jika tertelan atau terhirup dan berpotensi komplikasi dari iritasi kulit hingga kerusakan organ," kata Becky Turpin, Direktur Keamanan Rumah dan Komunitas di Dewan Keamanan Nasional atau National Safety Council, Amerika Serikat. 

Pemutih

Pemutih adalah bahan pokok rumah tangga, tetapi pemutih juga zat berbahaya yang dapat menyebabkan iritasi kulit, masalah pernapasan, bahkan kematian. Pemutih juga bisa merusak keran dan permukaan dapur. 

“Digunakan dengan benar, pemutih sangat bagus untuk disinfektan, tetapi biasanya merupakan salah satu bahan kimia paling berbahaya di rumah,” ucap Rick Sachleben, ahli dari American Chemical Society.

Risiko terbesar yang ditimbulkan bila pemutih dicampur dengan amonia. Ketika dicampur, pemutih dan amonia bereaksi membentuk kloramin yang dapat menguap ke udara.

“Bila itu menguap ke udara dan terhirup, dapat membunuh Anda,” jelas Sachleben. 

Talenan Plastik

Talenan adalah benda pokok di dapur, tetapi ketika talenan tidak dibersihkan, benda untuk mengiris bahan-bahan makanan ini bisa menampung bakteri dan menyebabkan keracunan makanan.

Bahkan talenan berbahan plastik lebih berbahaya dibanding talenan kayu. Sebab, talenan plastik cenderung melepaskan partikel plastik yang bisa masuk ke makanan. 

“Dengan talenan plastik, risiko bahan kimia yang berasal dari papan tersebut rendah, tetapi bakteri selalu menjadi masalah,” kata Sachleben. 

Panci Masak Antilengket

Sama dengan talenan, panci masak antilengket juga menjadi bendak pokok di dapur. Panci ini memudahkan pembersihan karena bahan makanan tidak lengket di permukaan.

Namun, saat permukaannya dipanaskan hingga suhu tinggi atau lapisannya mengelupas ke dalam makanan, hal itu dapat menimbulkan risiko kesehatan. 

Panci antilengket dilapisi dengan polytetrafluoroethylene (PTFE), bahan kimia yang memiliki sifat antilengket.

Menurut sebuah studi 2017 dalam jurnal Environmental Science and Pollution Research, saat panci berlapis PTFE dipanaskan hingga suhu tinggi, mereka mengeluarkan gas yang bisa menjadi racun.

“Untuk amannya, menghindari memasak dengan suhu terlalu panas,” ujar Sachleben. 

Kompor Gas

Kompor gas membuat masakah lebih cepat matang, nyala api konstan, dan kemampuan memasak makanan lebih merata.

Namun, peralatan gas, terutama jika tidak diberi ventilasi dengan benar, dapat mengeluarkan campuran bahan kimia dan senyawa yang berpotensi berbahaya seperti nitrogen dioksida, karbon monoksida, dan formaldehida. 

Senyawa ini dapat memperburuk berbagai penyakit pernapasan dan kesehatan lainnya. Polutan ini biasanya lebih sedikit diencerkan di dalam rumah daripada di luar ruangan.

Sebuah studi pada 2014 yang dimuat dalam jurnal Environmental Health Perspectives mengungkapkan, jika tidak ada ventilasi, emisi dari pembakar kompor gas dapat mencapai tingkat yang berpotensi membahayakan. 

https://www.kompas.com/homey/read/2021/05/13/174800876/diam-diam-5-benda-di-dapur-ini-bisa-mengancam-kesehatan-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke