Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menenangkan Kucing yang Sedang Marah

Apa yang membuat kucing lembut menjadi marah. Berikut ini adalah beberapa penyebab utama mengapa perilaku Si Meong menjadi berubah seperti dilansir dari Catster, Jumat (30/4/2021). 

Kucing bisa saja menjadi sangat agresif saat mengalami ketakutan atau kecemasan. Hal ini terjadi karena banyak alasan, di antaranya kecemasan akan perpisahan dan ketakutan akan dilantarkan dapat membuat kucing ingin menyerang pemiliknya atau orang lain.

Ada juga penyebab lain, yakni kucing sedang ingin melindungi dirinya sendiri dari bahaya. Kucing yang baru diadopsi serta teman kucing sendiri dapat menunjukkan sifat agresif ini. 

Kucing yang baru diadopsi mungkin menunjukkan perilaku seperti ini begitu kamu membawanya pulang karena kebanyakan dari kita tak tahu kehidupan kucing sebelum diadopsi. Itulah mengapa kucing cenderung menjadi takut dan bingung tentang apa yang terjadi padanya.

Terlebih, jika kucing sudah beberapa kali berpindah tempat sebelum kamu adopsi. Misalnya, dipindahkan dari rumahnya, ditempatkan di tempat penampungan, kemudian diadopsi ke dalam rumah bisa menjadi pengalaman yang traumatis. 

Kucing akan membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri. Dia mungkin bereaksi dengan bersembunyi dan saat kamu membujuknya keluar, kucing mungkin akan mendesis dan marah. Perilaku ini perlahan akan hilang seiring dengan meningkatnya kepercayaan kucing kepadamu. 

Sebaliknya, bila kucing peliharaan yang sudah lama bersamamu tiba-tiba bertingkah ketakutan dan agresif, mungkin ada beberapa alasan perubahan perilakunya. Berikut adalah beberapa faktor yang mempengaruhi sikap agresif pada kucing peliharaanmu. 

Orang atau Hewan Baru Masuk atau Pergi 

Kucing tidak menyukai perubahan. Adanya makhluk baru entah itu manusia atau hewan peliharaan lain juga bisa membuat mereka menjadi agresif. Perubahan sikap juga bisa terjadi ketika ada anggota keluarga entah itu hewan atau manusia yang pergi dari rumah.

Kucing Liar untuk Dikejar

Kucing marah ketika ada kucing luar yang ingin mereka kejar. Mereka tentu ingin bermain atau adu kuat. 

Pindah ke Lokasi Baru

Alasan seperti ini dapat memicu kucing mengamuk dengan cara yang tidak terduga. Kucing yang baru kamu ajak pindah ke rumah baru mungkin akan menunjukkan sikap agresif. Ini karena hewan peliharaan belum terbiasa dan merasa asing.

Kurang atau Terlalu Banyak Stimulasi

Jika kucing tidak mendapatkan perhatian yang cukup, bahkan terlalu banyak perhatian, dia mungkin akan merasa kesal. Untuk itu, ada baiknya kamu tidak mengadopsi kucing dan langsung membiarkannya hidup sendirian. 

Ada mitos bahwa kucing itu penyendiri dan tidak ingin diganggu orang lain. Namun, kamu juga harus menyeimbangkan kebutuhan kucing untuk memiliki waktu bersosialisasi. Bagaimana pun, kucing membutuhkan istirahat kecantikan selama 18 jam.

Untuk kucing yang kurang stimulasi karena ditinggal sendirian dan kamu tidak pernah mendekatinya, kucing mungkin saja menjadi penyendiri, tidak ramah, juga tidak pernah mempercayaimu atau lingkungannya. 

Kucing mungkin menjadi bosan, kurang terstimulasi, serta kurang kasih sayang, yang akhirnya memutuskan menggigit atau mencakar pemiliknya saat menyentuhnya. Kucing membutuhkan interaksi yang konsisten dengan kita dan perasaan diterima di rumah.

Itulah yang membuat mereka merasa aman bersamamu. Sejak kamu membawanya pulang, ikatan antara kucing dan pemiliknya perlu dipupuk dan dipelihara. Kucing perlu diyakinkan akan cinta dengan perhatian serta interaksi yang konsisten. 

Ada juga pemilik yang terlalu banyak mencurahkan rasa cintanya pada kucing, tapi kucing tetap saja agresif. Ini adalah reaksi terhadap stimulasi berlebihan. Kucing akan memberi petunjuk halus untuk memberi tahu agar berhenti menyentuhnya.

Namun, jika kamu tidak memperhatikannya, kucing akan menggigit sebagai upaya terakhir untuk memintamu berhenti menyentuhnya. 

Masalah Medis dan Rasa Sakit

Rasa sakit dapat membuat kucing bertindak dengan kepribadian yang tidak normal. Karena satu-satunya cara yang dia tahu untuk dijauhi manusia dan hewan lain adalah menjadi agresif. 

Untuk itu, setiap kali melihat adanya perubahan kepribadian pada kucing, segera mengunjungi dokter hewan. Tidak jarang suatu masalah yang dianggap sebagai perilaku ternyata memiliki penyebab medis. Jika ditangani, perilaku agresif tersebut dapat ditangani. 

Bagaimana Mengatasinya

Bantu kucing melewati masa-masa agresi dengan terlebih dahulu menunjukkan akar penyebab perilakunya. Jika itu situasional, medis, atau kombinasi keduanya, cara terbaik memperbaikinya adalah menentukan sumber kecemasan kucing sehingga dapat dikoreksi dengan tepat.

Kunjungan ke dokter hewan dan menjadi lebih sadar akan bahasa tubuh kucing, menghabiskan waktu dengan kucing, dan mengetahui kapan harus membiarkannya memiliki waktu sendiri akan membantu suasana hati kucing menjadi lebih bahagia. 

Penggunaan obat-obatan dari dokter hewan, obat herbal yang dijual bebas, atau kombinasi keduanya juga dapat membantu menenangkan kucing sehingga ia dapat kembali menjadi dirinya yang lama. Ingat harus tetap berdasarkan resep dari dokter ya! 

https://www.kompas.com/homey/read/2021/04/30/212558776/cara-menenangkan-kucing-yang-sedang-marah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke