Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Alasan Tak Boleh Pakai Terlalu Banyak Deterjen Saat Mencuci Pakaian

JAKARTA, KOMPAS.com - Mencuci pakaian dengan deterjen adalah sebuah keharusan, agar pakaian bersih, wangi, dan higienis. Namun, ada anggapan bahwa menggunakan banyak deterjen saat mencuci pakaian adalah hal bagus.

Bahkan jika pakaian kita kotor, bau, dan bernoda, menggunakan terlalu banyak deterjen untuk mencucinya juga bukan ide yang baik. Justru menggunakan terlalu banyak deterjen saat mencuci pakaian adalah hal yang harus dihindari.

"Meskipun tampak logis bahwa semakin banyak deterjen di mesin cuci akan membuat pakaian bersih, namun sebenarnya adalah sebaiknya," kata pakar pencucian pakaian dan ilmuwan di The Clorox Company Mary Gagliardi, seperti dikutip dari Reader's Digest, Rabu (17/3/2021).

Menggunakan terlalu banyak deterjen saat mencuci pakaian malah dapat menciptakan banyak masalah, termasuk noda atau residu pada pakaian, bau tidak sedap tertinggal di mesin cuci karena residu berlebih yang terperangkap, pakaian yang dicuci tidak bisa kering dengan sempurna, pakaian lebih basah, serta bisa merusak motor dan pompa pada mesin cuci.

Selain itu, menggunakan terlalu banyak deterjen juga berarti membutuhkan banyak energi listrik saat mencuci pakaian. Sebab, mesin cuci akan secara otomatis menambahkan pembilasan dan penundaan untuk mengurai kelebihan deterjen.

Bagaimana memastikan tidak menggunakan terlalu banyak deterjen?

Menurut Gagliardi, Anda harus memahami dulu tiga faktor yang menentukan kinerja pencucian di mesin cuci, yakni energi termal (temperatur air), energi mekanikal (agitasi), energi kimia (berasal dari deterjen).

"Ketika dioptimalkan, ketiga faktor ini bekerja sama untuk memberikan pencucian yang bagus. Anda mengoptimalkan temperatur dengan memilih air terpanas yang bisa Anda berikan, karena semakin panas air, maka akan semakin baik pencucian," ujar Gagliardi.

Selain itu, imbuh dia, Anda mengoptimalkan bener gitu mekanikal dengan meningkatkan waktu agitasi dan dengan menambahkan pembilasan. Pun Anda mengoptimalkan energi kimia dengan memastikan Anda menggunakan deterjen dengan takaran yang pas.

Jenis mesin cuci memengaruhi

Gagliardi menjelaskan, jenis mesin cuci yang Anda gunakan juga memengaruhi berapa banyak deterjen yang perlu digunakan. Mesin cuci efisiensi tinggi atau HE menggunakan lebih sedikit air, energi, dan deterjen dibandingkan mesin cuci biasa.

“Jika Anda memiliki mesin cuci HE, Anda perlu menggunakan deterjen HE (dan aditif cucian yang menyertakan petunjuk penggunaan dalam mesin cuci HE),” kata Gagliardi.

Deterjen HE diformulasikan secara khusus untuk kondisi pencucian dengan air rendah, dan termasuk surfaktan yang tidak akan menyebabkan terlalu banyak buih di mesin cuci.


Cara mengetahui kita menggunakan terlalu banyak deterjen

Bagaimana kita tahu berapa banyak deterjen yang harus ditambahkan? Saran terbaik adalah dengan memeriksa petunjuk pada botol atau kotak deterjen, yang biasanya memberitahu jumlah minimum yang Anda butuhkan untuk muatan cucian ukuran rata-rata dengan tanah rata-rata yang dicuci dalam air dengan tingkat kesadahan air yang lebih rendah.

Setelah Anda mengetahui jumlahnya, Anda dapat menambahkan lebih banyak jika Anda memiliki muatan yang lebih besar dari rata-rata, atau jika Anda memiliki cucian yang sangat kotor.

Mungkinkah produsen menyuruh kita menggunakan terlalu banyak deterjen?

Mungkin saja. Jika Anda mengikuti petunjuk pada kemasan dan masih menemukan busa dalam jumlah besar selama siklus pencucian, ini merupakan indikator yang baik bahwa mungkin terlalu banyak deterjen.

“Dalam situasi ini, periksa kembali petunjuk kemasan dan pastikan tingkat deterjen terendah yang disarankan (biasanya 'baris 1' pada tutup atau sendok) ditandai dengan jelas sehingga mudah untuk mengukur jumlah yang benar,” ucap Gagliardi.

Gagliardi juga menganjurkan melakukan penakaran. Menuangkan deterjen langsung dari botol ke dalam mesin cuci tanpa mengukur adalah cara yang bagus untuk memastikan Anda menggunakan jumlah yang salah, terlalu banyak atau terlalu sedikit.

https://www.kompas.com/homey/read/2021/03/17/103200876/alasan-tak-boleh-pakai-terlalu-banyak-deterjen-saat-mencuci-pakaian

Terkini Lainnya

Simak, Waktu dan Cara Panen Kucai yang Tepat

Simak, Waktu dan Cara Panen Kucai yang Tepat

Pets & Garden
6 Cara Menata Piring di Dapur agar Tetap Rapi dan Terorganisir

6 Cara Menata Piring di Dapur agar Tetap Rapi dan Terorganisir

Do it your self
5 Ide Dekorasi Dinding Bergaya Rustic yang Estetik

5 Ide Dekorasi Dinding Bergaya Rustic yang Estetik

Decor
Cara Membersihkan Wastafel Porselen Menggunakan Bahan Alami

Cara Membersihkan Wastafel Porselen Menggunakan Bahan Alami

Do it your self
8 Cara Memperkenalkan Kucing Peliharaan ke Anak Kucing Baru di Rumah

8 Cara Memperkenalkan Kucing Peliharaan ke Anak Kucing Baru di Rumah

Pets & Garden
5 Cara Mencegah Bulu Hewan Menempel pada Cucian dan Mesin Cuci

5 Cara Mencegah Bulu Hewan Menempel pada Cucian dan Mesin Cuci

Do it your self
Cara Menyimpan Produk Pembersih Kimia di Rumah

Cara Menyimpan Produk Pembersih Kimia di Rumah

Housing
Mudah, Cara Membersihkan Panci dengan Soda Kue

Mudah, Cara Membersihkan Panci dengan Soda Kue

Do it your self
Seberapa Sering Tanaman Kemangi Perlu Disiram?

Seberapa Sering Tanaman Kemangi Perlu Disiram?

Pets & Garden
Cara Membasmi Semut di Rumah Menggunakan Soda Kue

Cara Membasmi Semut di Rumah Menggunakan Soda Kue

Do it your self
8 Cara Membersihkan Kulkas Secara Menyeluruh, Bikin Makin Dingin

8 Cara Membersihkan Kulkas Secara Menyeluruh, Bikin Makin Dingin

Home Appliances
Kenali, Ini Tanda Kucing Betina Berahi dan Cara Mengatasinya

Kenali, Ini Tanda Kucing Betina Berahi dan Cara Mengatasinya

Pets & Garden
Cara Menghilangkan Noda Minyak dari Pakaian

Cara Menghilangkan Noda Minyak dari Pakaian

Do it your self
5 Cara Mengharumkan Rumah dengan Bahan Alami

5 Cara Mengharumkan Rumah dengan Bahan Alami

Housing
Utamakan Kualitas, Ariffurniture.co.id Hadirkan Furnitur Jepara Unggulan

Utamakan Kualitas, Ariffurniture.co.id Hadirkan Furnitur Jepara Unggulan

Housing
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke