JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meraih kepercayaan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) senilai Rp 8,73 triliun.
Dana tersebut akan disalurkan perseroan melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi konvensional senilai Rp 7,76 triliun dan KPR subsidi syariah senilai Rp 965 miliar.
"Dengan dana FLPP total sebesar Rp 8,73 triliun kami akan menyalurkannya untuk pembiayaan 81.000 unit rumah subdidi pada tahun 2021," kata Plt Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulis, Jumat (22/1/2021).
Nixon menyatakan, pihaknya akan mengoptimalkan pembiayaan rumah subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Untuk itu, jajaran BTN di seluruh Indonesia akan bekerja keras menyukseskan penyaluran FLPP untuk MBR.
Menurut Nixon, FLPP memegang peranan dalam menyukseskan Program Satu Juta Rumah yang diinisiasi pemerintah Presiden Joko Widodo.
"Kami akan terus berinovasi, bersinergi, serta melalukan pembenahan dan efisiensi dalam proses penyaluran FLPP di antaranya mengintegrasikan sistem aplikasi KPR kami dengan aplikasi SiKasep yang dioptimalkan oleh Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan sejak tahun lalu," jelasnya.
BTN akan menyalurkan dana FLPP dalam bentuk KPR Sejahtera yang hanya bisa diakses MBR. Melalui fasilitas KPR subsidi tersebut, MBR bisa memiliki rumah dengan uang muka mulai 1 persen dan suku bunga 5 persen fixed hingga 20 tahun.
Nixon optimistis tahun 2021 pertumbuhan KPR subsidi tetap positif. Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor, di antaranya stimulus kebijakan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang didorong pemerintah seperti subsidi bunga KPR dan penyaluran dana PEN tahun lalu yang akan dirasakan dampaknya tahun ini.
"Tahun ini, kami optimistis bisa menjaga pertumbuhan KPR subsidi di kisaran 4-6 persen secara tahunan," jelas Nixon.
Sebagai Bank Pelaksana, Nixon menambahkan, BTN akan menyesuaikan dengan amanah yang diberikan Kementerian PUPR yakni memastikan pengembang menjaga kualitas rumah subsidi yang layak difasilitasi KPR subsidi.
Selain itu BTN juga akan menggelar Indonesia Property Virtual Expo untuk meningkatkan penyaluran KPR termasuk KPR subsidi serta program pemasaran lain yang menarik untuk mendorong penyaluran KPR sesuai dengan komitmen BTN untuk mendukung Program Satu Juta Rumah.
Hingga akhir Desember 2020, BTN telah menyalurkan dana FLPP sebesar Rp 4,46 triliun untuk 34.367 unit rumah subsidi.
Adapun sampai kuartal III 2020, BTN masih menempati posisi nomor wahid di pangsa KPR subsidi dengan porsi lebih dari 90 persen.
https://www.kompas.com/homey/read/2021/01/22/104600676/rumah-subsidi-masih-dioptimalkan-untuk-mbr