Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Kompas.com - 11/05/2024, 06:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP,Reuters

NEW YORK, KOMPAS.com - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (10/5/2024) dengan suara sangat besar mendukung upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB.

Ada 143 negara yang mendukung resolusi yang mengetapkan bahwa Palestina harus diterima menjadi anggota penuh PBB dan merekomendasikan Dewan Keamanan PBB untuk mempertimbangkan kembali masalah ini dengan baik.

Pemungutan suara oleh Majelis Umum yang beranggotakan 193 negara tersebut merupakan survei global atas dukungan terhadap upaya Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB setelah Amerika Serikat memveto di Dewan Keamanan PBB pada bulan lalu.

Baca juga: Pentingnya Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi dengan 143 suara setuju dan sembilan menolak, termasuk dari AS dan Israel, sementara 25 negara abstain.

Resolusi tersebut tidak otomatis menjadikan Palestina sebagai negara anggota PBB karena memang harus disetujui terlebih dahulu oleh Dewan Keamanan PBB.

Dorongan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB muncul tujuh bulan setelah perang antara Israel dan kelompok Hamas di Jalur Gaza, dan ketika Israel memperluas permukiman di Tepi Barat yang diduduki, yang oleh PBB dianggap ilegal.

"Kami menginginkan perdamaian, kami menginginkan kebebasan," kata Duta Besar Palestina untuk PBB, Riyad Mansour, kepada Majelis sebelum pemungutan suara.

"Suara ya adalah suara untuk eksistensi Palestina, tidak menentang negara mana pun. Ini adalah investasi dalam perdamaian. Memilih ya adalah hal yang benar untuk dilakukan," katanya dalam pernyataan yang mendapat tepuk tangan, dikutip dari AFP.

Di bawah Piagam PBB, kata dia, keanggotaan terbuka untuk "negara-negara yang mencintai perdamaian" yang menerima kewajiban dalam dokumen tersebut dan mampu serta mau melaksanakannya.

Sementara, Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, berkata lain.

Baca juga: Palestina Resmi Ajukan Lagi Permohonan Jadi Anggota Penuh PBB, 140 Negara Mendukung

"Selama begitu banyak dari Anda yang 'membenci Yahudi', Anda tidak benar-benar peduli bahwa Palestina tidak 'cinta damai'," katanya, yang berbicara setelah Mansour, kepada rekan-rekannya sesama diplomat.

Erdan menuduh majelis tersebut merobek-robek Piagam PBB, ketika dia menggunakan mesin penghancur kertas kecil untuk menghancurkan salinan Piagam tersebut saat berada di mimbar.

"Memalukan," kata Erdan, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Permohonan untuk menjadi anggota penuh PBB pertama-tama memang harus disetujui oleh Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara dan kemudian Majelis Umum.

Jika langkah ini disetujui lagi oleh Dewan, kemungkinan besar akan menghadapi tentangan yang sama: veto AS.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com