Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arab Saudi Akan Buka Toko Minuman Beralkohol Pertama, Apa Tujuannya?

Kompas.com - 30/01/2024, 16:59 WIB
BBC News Indonesia,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi akan membuka sebuah toko di Riyadh yang menjual minuman beralkohol kepada warga asing non-Muslim.

Itu akan menjadi toko minuman beralkohol pertama yang dibuka dalam 70 tahun terakhir.

Pelanggannya akan dibatasi pada para staf diplomatik, yang selama ini mengimpor minuman keras dalam kemasan resmi tertutup –dikenal sebagai kantong diplomatik.

Baca juga: Arab Saudi Akan Buka Toko Miras, Hanya untuk Diplomat Asing Nonmuslim

Pejabat Arab Saudi mengatakan tujuan pembukaan toko tersebut sebagai jalan keluar terhadap “perdagangan gelap alkohol”.

Larangan menjual minuman alkohol resmi diberlakukan di Saudi sejak 1952 melalui sebuah undang-undang.

Keputusan ini diambil setelah salah satu anak Raja Abdulaziz mabuk akibat mengonsumsi minuman keras, kemudian menembak mati seorang diplomat Inggris.

Toko baru yang menjual alkohol itu akan berlokasi di Kawasan Diplomatik Riyadh di sebelah barat pusat kota, ungkap dokumen yang dilihat oleh kantor berita AFP dan Reuters.

Sebuah sumber yang mengetahui rencana tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa toko tersebut diperkirakan akan dibuka dalam beberapa pekan ke depan.

Meski demikian akan ada sejumlah batasan, antara lain:

  • Warga asing yang ingin mengonsumsi minuman beralkohol harus mendaftar terlebih dahulu dan mendapat izin dari pemerintah Saudi
  • Tidak seorang pun yang berusia di bawah 21 tahun akan diizinkan berada di dalam toko yang menjual alkohol dan "mengenakan pakaian yang pantas" saat berada di dalamnya
  • Calon pembeli tidak akan bisa mengirim minuman beralkohol itu melalui jasa pengantar
  • Ada pembatasan untuk mengonsumsi alkohol setiap bulan, ungkap pernyataan itu

Namun –menurut dokumen yang dilihat oleh kantor berita AFP – peraturan ini tidak akan terlalu ketat.

Baca juga: Posisi Sulit Arab Saudi dalam Perang Gaza

Pelanggan akan dibatasi hingga 240 "poin" alkohol per bulan.

Satu liter minuman beralkohol bernilai enam poin, satu liter anggur bernilai tiga poin, dan satu liter bir bernilai satu poin.

Juga tidak disebutkan bahwa pelanggan toko minuman beralkohol itu akan diperluas ke orang asing “biasa” tanpa hak diplomatik di negara tersebut, yang secara resmi tidak memiliki akses terhadap alkohol.

Meskipun alkohol akan menjadi bagian dari kehidupan di Riyadh, para konsumennya sebaiknya bersikap hati-hati di mana mereka minum dan bagaimana mereka berperilaku setelahnya.

Sejumlah perempuan Saudi berjalan di dalam mal 'Faysalia' di Kota Riyadh, 26 September 2011.AFP via BBC News Indonesia Sejumlah perempuan Saudi berjalan di dalam mal 'Faysalia' di Kota Riyadh, 26 September 2011.

Berdasarkan peraturan di Arab Saudi saat ini, hukuman bagi pengonsumsi atau kepemilikan alkohol dapat mencakup denda, hukuman penjara, cambuk di depan umum, dan deportasi bagi orang asing yang tidak berwenang.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com